Museum Gedung Sate

museum di Indonesia

Museum Gedung Sate adalah sebuah museum yang berada di Jalan Diponegoro Nomor 22, Citarum, Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat. Museum ini dibangun khusus untuk menjelaskan tentang sejarah Gedung Sate. Informasi lain yang disampaikan tentang Kota Bandung dan provinsi Jawa Barat.

Museum Gedung Sate
Peta
Didirikan2017
LokasiJl. Diponegoro No.22, Citarum, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung
JenisMuseum
Situs webhttps://museum.kemdikbud.go.id/museum/profile/museum+gedung+sate
Pintu Masuk Museum Gedung Sate

Konsep pemberian informasi pada museum ini menggunakan teknologi media interaktif. Peresmian museum diadakan pada tanggal 8 Desember 2017 oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan. Lokasi museum berada di bagian timur Gedung Sate. Museum Gedung Sate berada di titik koordinat: 6°54’09.5” Lintang Selatan dan 107°37’09.0” Bujur Timur. Akses ke museum dapat dari arah Bandar Udara Husein Sastranegara (5,4 km). Bila dengan kereta api dapat dari Stasiun Bandung (2,9 km) atau Stasiun Kiaracondong (5,2 km). Museum ini dapat pula dicapai dari Terminal Leuwipanjang (7,2 km).[1]

Konsep

sunting
 
Museum Gedung Sate

Konsep yang diberikan oleh Museum Gedung Sate adalah mengenai gaya arsitektur dan nilai sejarah dari gedung sate. Penerapan konsep diadakan secara bertahap mulai dari tahap prolog, eksplorasi hingga kontemplasi. Nilai sejarah disampaikan dengan teknologi digital yang interaktif. Beberapa teknologi yang digunakan ialah layar sentuh yang menampilkan informasi melalui grafis. Tiap pengunjung diberikan kesempatan untuk memakai kacamata realitas virtual. Tujuannya adalah memberikan gambaran tiga dimensi tentang gedung sate. Ruangan lainnya menyediakan teknologi realitas berimbuh yang membuat pengunjung seolah-olah ikut dalam pembangunan Gedung Sate. Beberapa teknologi lainnya digunakan untuk menjelaskan bahan bangunan yang dipakai dalam Gedung Sate seperti pilar, kusen, tangga, desain eksterior dan desain interior Gedung Sate.[2]

Koleksi

sunting
 
Koleksi Museum Gedung Sate

Museum Gedung Sate berada di lantai dasar. Museum ini menampilkan berbagai koleksi seni tentang Kota Bandung dan Provinsi Jawa Barat. Pengunjung dapat melihat contoh batu kali, batu gelas, dan batu Swedia yang digunakan sebagai bahan utama pembangunan Gedung Sate. Berbeda dari museum tradisional, Museum Gedung Sate disajikan dengan gaya modern dan terkini. Mengusung konsep "Smart Museum," museum ini memberikan pengalaman baru melalui teknologi digital. Sejarah Kota Bandung dan pembangunan Gedung Sate dipaparkan dengan jelas di dinding museum.[3]

Informasi sejarah ditampilkan lengkap dalam bentuk grafis melalui interactive glass. Setiap pengunjung akan dipandu oleh seorang edukator bersertifikasi yang akan menjelaskan sejarah Gedung Sate. Museum ini juga memiliki Ruang Audio Visual yang menayangkan film pendek tentang sejarah Gedung Sate. Menonton film di ruang teater mini seperti menonton di bioskop.[3]

Di ruangan sebelah, terdapat teknologi Augmented Reality (AR) yang menceritakan pembangunan Gedung Sate. Pengunjung diberi kesempatan memakai kacamata AR untuk melihat gambaran tiga dimensi Gedung Sate. Setiap lorong museum juga dilengkapi dengan Interactive Floor yang bercahaya. Selain itu terdapat wahana Virtual Reality 3D Gedung Sate lengkap dengan keranjang balon terbang. Pengunjung dapat merasakan sensasi mengelilingi Gedung Sate dengan balon udara.[3]

Informasi kunjungan

sunting
 
Gedung Sate Tempo Dulu

Tempat wisata sejarah di Bandung ini buka dari hari Selasa sampai Sabtu, mulai pukul 09.30 hingga 16.00 WIB.[4] Akses menuju Museum Gedung Sate sangat mudah karena lokasinya berada di pusat kota. Jaraknya hanya 5,4 km dari Bandar Udara Husein Sastranegara. Pengunjung yang naik kereta dari Stasiun Bandung juga tidak perlu khawatir, karena museum hanya berjarak 2,9 km dari stasiun. Museum ini dapat dicapai dari Terminal Leuwipanjang yang berjarak sekitar 7,2 km. Jika datang dari arah Pasteur, ikuti rute menuju Jalan Dr. Djunjunan, lalu ke Flyover Pasupati. Lanjutkan ke Jalan Surapati hingga Jalan Sentot Alibasjah, dan kemudian ke Jalan Diponegoro. Setelah berada di sekitar Gedung Sate, masuk dari gerbang timur di Jalan Cimandiri.[3]

Sistem kunjungan di museum ini menggunakan sistem reservasi dengan cara Isi formulir yang diberikan dan pilih waktu kunjungan pada pagi atau siang hari. Pengunjung yang tidak melakukan reservasi tidak diperbolehkan masuk ke area museum. Setelah tiba di lokasi, jangan lupa melakukan daftar ulang sebelum masuk. Lakukan registrasi dan pembelian tiket di loket yang tersedia.[3]

Biaya tiket masuk Museum Gedung Sate adalah Rp5.000 per orang untuk pengunjung usia 3 tahun ke atas. Setelah membayar tiket, petugas akan memberikan gelang penanda sebagai akses masuk ke dalam museum. Pengunjung tidak diperbolehkan membawa makanan dan minuman ke dalam museum untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan.[3][4]

Referensi

sunting
  1. ^ Rusmiyati, dkk. (2018). Katalog Museum Indonesia Jilid I (PDF). Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. hlm. 330–331. ISBN 978-979-8250-66-8. 
  2. ^ Pemerintah Provinsi Jawa Barat (18 Desember 2017). "Museum Gedung Sate Sudah Jadi Destinasi Wisata Favorit". jabarprov.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-09. Diakses tanggal 10 Juli 2021. 
  3. ^ a b c d e f "Museum Gedung Sate: Sejarah, Fasilitas, dan Cara Berkunjung". www.orami.co.id. 2023-10-17. Diakses tanggal 2024-05-19. 
  4. ^ a b "Museum Gedung Sate: Ikon Kota Bandung untuk Wisata Edukasi". kumparan. Diakses tanggal 2024-05-19.