R. Masri Sareb Putra (lahir 23 Januari 1962) adalah seorang penulis Indonesia dan telah merilis lebih dari 60 buku.[1]

R. Masri Sareb Putra
Lahir23 Januari 1962 (umur 62)
Indonesia Jangkang, Sanggau
KebangsaanIndonesia
PekerjaanPenulis, pengajar

Biografi sunting

R. Masri Sareb Putra dilahirkan di Jangkang Benua, sebuah desa di kecamatan Jangkang, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat. Usai menyelesaikan pendidikan menengah atas di Sekadau, ia menuntut ilmu ke Malang. Ia mendalami ilmu filsafat dan teologi pada Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana. Sembari kuliah, ia menjadi wartawan harian Suara Indonesia di Malang, khusus mengisi desk berita kota. Bersama pengarang senior Dwianto Setyawan, tahun 1985-1987 ia mengelola sebuah majalah komunitas terbatas di kota Batu, Gempar.[2]

Bersama Wadas CM, Basuki Soedjatmiko, dan Sr. Vincentia, mengelola Busos (buletin sosial) majalah yang diterbitkan sebuah yayasan di Surabaya. Ia pernah menjadi koresponden majalah Hidup untuk Jawa Timur, kemudian redaktur (1990). Ia juga wartawan UCANews.[2]

Sudah aktif menulis sejak 1984, karya tulisnya dipublikasikan di Kompas, Jawa Pos, Surya, Tamasya, Suara Merdeka, Surabaya Post, Wawasan, dan berbagai media lainnya, seperti Matabaca dan majalah pendidikan, Educare. Hasil publikasinya berupa artikel, feature, cerpen, dan resensi dikumpulkan dalam clear holder. Kini terkumpul dalam kliping, sejak 1984, sebanyak 4.004 tulisan.[2]

Hingga Oktober 2016, ia telah menulis dan menerbitkan 74 buku. Bukunya Dayak Djongkang pada 2010 terpilih sebagai salah satu pemenang pada program Insentif Buku Ajar Perguruan Tinggi yang diselenggarakan DP-2M Dikti, Depdikbud. Pada 2014, Masri (bersama Gumelar) menulis dan menerbitkan Ngayau, novel berdasar sejarah suku bangsa Dayak.[3] Pada 2014, ia menulis novel sejarah, Keling Kumang. Novelnya terbaru berjudul Obituari Bertha (2016) dan bukunya yang terkini 17 Orang Dayak Terkaya.

Saat ini Masri adalah staf pengajar pada Program Studi Digital Communication, Surya University. Ia dosen luar biasa Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta, mengampu mata kuliah Creative Writing dan Dasar-Dasar Reportase.[3] Sejak 2016, Masri mengembangkan Sastra Budaya Dayak dengan mendirikan Penerbitan Lembaga Literasi Dayak (LLD) bersama Herkulana Mekarryani dan Surianyah Murhaini.

Referensi sunting

  1. ^ ""Manusia Dayak Ternyata Luar Biasa": Dari Peluncuran Buku 101 Tokoh Dayak di Jakarta". Kalteng Pos. 3 Juli 2014. Diakses tanggal 7 September 2016. 
  2. ^ a b c "R. Masri Sareb Putra". grasindo.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-12. Diakses tanggal 7 September 2016. 
  3. ^ a b Putra, Masri Sareb (2014). 101 Tokoh Dayak. Tangerang, Indonesia: Entertainment Essence Center. hlm. 148–149. ISBN 978-1-312-30228-0.