Maradapan, Pulau Sembilan, Kotabaru

desa di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan

Pulau Maradapan adalah sebuah pulau kecil yang berada di laut Jawa, di Pulau ini terdapat satu desa yakni Desa Maradapan yang masuk ke wilayah Pulau Sembilan, Kotabaru.

Maradapan
Pulau Maradapan dari sisi barat
Pulau Maradapan dari sisi barat
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Selatan
KabupatenKotabaru
KecamatanPulau Sembilan
Kode pos
72181
Kode Kemendagri63.02.01.2003
Luas81 km²
Jumlah penduduk984 jiwa
Kepadatan12 jiwa/km²
Gapura Selamat Datang di Desa Maradapan

Nama lain dari pulau Maradapan adalah pulau Kalapangan/Kadapangan yang berasal dari bahasa Banjar, asal nama Kalapangan/Kadapangan dari banyaknya ikan yang tertangkap di kawasan ini, yaitu yang oleh masyarakat setempat disebut jenis ikan Kalapangan (pelafalan Kadapangan). Sumber lain menyebutkan kadapangan berasal dari kata kada (tidak ; bahasa Banjar) pangan-pakan (makanan, makan), yang berarti begitu melimpahnya ikan yang tertangkap sehingga tidak termakan.

Pulau Maradapan memiliki medan yang berbukit dan pantainya didominasi batu dengan sedikit pasir. Pulau Maradapan memiliki luas sekitar 81 kilometer persegi. Pulau Maradapan di keliling langsung oleh laut dalam sehingga hasil ikannya melimpah. Tanah pulau Maradapan juga sangat subur, banyak jenis tanaman yang tumbuh di sana, dengan tanaman yang paling mendominasi adalah pisang, kelapa dan singkong. Sumber air di Maradapan cukup memadai, yakni air tanah. Namun, saat musim kemarau beberapa lokasi akan mengalami kesulitan ketersediaan air. Untuk mendapatkan sumber air, warga membuat sumur-sumurnya sendiri.

Dalam mencukupi kebutuhan listriknya, masyarakat Maradapan menggunakan genset dan sebagian menggunakan tenaga surya. Penggunaan genset sendiri tidak 24 jam, tetapi memiliki jadwal yang telah ditetapkan untuk menyalakan listrik dan warga dikenakan biaya untuk penggunaan tiap perangkat elektronik perhari.

Aksesibilitas sunting

 
Untuk menaikkan penumpang KM Sabuk Nusantara 57 hanya bisa berlabuh, karena belum adanya dermaga untuk bersandar.

Pulau Marapadan termasuk dalam pulau terpencil yang letaknya di tengah laut Jawa antara pulau Kalimantan dengan Jawa, sehingga aksesibilitasnya cukup sulit. Sulit aksesibilitas menyebabkan warga Pulau Sembilan sulit juga berinteraksi dengan Kotabaru daratan, sulit mendapatkan bahan makanan ketika persediaan telah menipis dan jika ada warga yang sakit keras dan mendesak untuk segera dirujuk ke rumah sakit umum daerah, hanya bisa pasrah menunggu nasib. Saat ini aksesibilitas pulau Maradapan hanya dapat ditempuh dengan dua kapal perintis, yakni KM. Sabuk Nusantara 55 dan 57. Adapun rute KM. Sabuk Nusantara 55 yaitu Kotabaru, Batulicin, Marabatuan, Maradapan, Matasiri, dan Majene. Sedangkan, rute KM.Sabuk Nusantara 57 yaitu Surabaya, Masalembu, Keramaian, Matasiri, Maradapan, Marabatuan, Batu licin dan Kota baru. Sehingga, untuk menuju daerah Kalimantan melalui Kota Baru dapat menggunakan KM. Sabuk Nusantara 55 dan 57, sedangkan untuk menuju Jawa melalui Surabaya hanya dapat menggunakan KM.Sabuk Nusantara 57. Selain dengan kapal perintis, untuk menuju Kotabaru warga dapat mencarter perahu atau speedboat dengan harga yang mahal dan berbahaya saat gelombang sedang tinggi, karena perahu yang dicarter memiliki ukuran yang kecil. Pencarteran kapal terpaksa dilakukan ketika ada hal yang sangat mendesak dan penting, meskipun harus membayar harga carter yang mahal dan membahayakan keselamatan.

Kependudukan sunting

 
Masyarakat Maradapan gotong-royong untuk membuat gapura selamat datang desa

Berdasarkan data pada september 2017 jumlah penduduk pulau Maradapan adalah 984 jiwa (kk 270 keluarga). Saat ini hingga beberapa tahun ke depan Maradapan sedang mengalami bonus demografi yakni jumlah penduduk usia produktif ( 15 – 64 tahun) lebih banyak dibandingkan penduduk usia tidak produktif. Penduduk Maradapan sendiri tinggal di pesisir-pesisir pulau dengan Maradapan sebagai desanya. Di Desa Maradapan terdapat empat dusun yakni Tanjung, Kampung Bugis, Teluk Sungai dan Tanjung Bainang. Dari empat dusun tersebut, dusun Tanjung lokasinya terpisah sendiri dari dusun-dusun yang lain yakni di ujung utara pulau, jika ditempuh dengan jalan kaki membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Penduduk Maradapan mayoritas bermata pencaharian sebagai nelayan, dengan mata pencaharian sekunder adalah bertani. Di Maradapan didominasi dua suku yakni mandar dan bugis, selain itu sangat sedikit jumlahnya. Bahasa daerah yang digunakan penduduk adalah bahasa Mandar, Banjar dan Bugis. Seluruh penduduk Maradapan beragama Islam.

Pendidikan sunting

 
Siswa(i) SD Maradapan sedang menggantungkan kertas cita-citanya di pohon cita-cita

Di Maradapan terdapat dua sekolah Taman Kanak-kanak (TK), satu Sekolah Dasar (SD) dan satu kelas Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dua sekolah TK masing-masing terletak di dusun Tanjung dan dusun Teluk Sungai. Adanya sekolah TK di dusun Tanjung membuat penduduk dusun Tanjung yang ingin menyekolahkan anaknya di TK tidak perlu menempuh jarak yang jauh. Lain halnya dengan SD dan SMP, yang jumlahnya hanya satu sekolah sehingga anak-anak Tanjung yang bersekolah di SD dan SMP harus berjalan kaki sekitar 30 menit agar bisa sampai di sekolahnya, atau dapat menggunakan ojek. Untuk SMP baru dibuka tahun 2017, sehingga saat ini baru terdapat satu kelas saja. SMP ini pun adalah sayap dari SMP 1 Pulau Sembilan. Untuk anak yang ingin melanjutkan ketingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), terpaksa harus pergi ke pulau Marabatuan (sebagai kecamatan), Kota baru atau daerah lain yang memungkinkan. Di Maradapan masih sangat sedikit jumlah penduduk yang mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi, bahkan hingga saat ini masih ada juga anak yang putus sekolah hanya sampai SD. Untuk pendidikan nonformal di Maradapan seperti belajar mengaji (ilmu agama) dilakukan pada siang hari di rumah-rumah warga yang mampu untuk mengajar.

Lingkungan sunting

 
Lingkungan pemukiman warga desa Maradapan

Lingkungan Maradapan masih sangat asri, lokasi pulau yang ditengah laut dan masih sedikitnya polusi membuat lingkungan maradapan nyaman untuk ditempati. Permasalahan kebanyakan penduduk kepulauan adalah sampah, meski pulau kecil dan penduduknya masih sedikit, tetapi karena sampah yang ada belum ditangani membuat sampah mulai membukit dibeberapa tempat. Solusi saat ini yang bisa dilakukan penduduk untuk mengurangi volume sampah adalah dengan membakarnya. Selain sampah yang mengganggu pemandangan lingkungan, dalam hal MCK beberapa belum memiliki WC, sehingga aktivitas MCK dilakukan dipantai/laut. Pulau Maradapan sendiri memiliki karakteristik dataran yang berbukit yang berisi ladang warga dan hutan. Di Maradapan banyak tanaman bisa tumbuh di sana, seperti pisang, kelapa, singkong, mangga, jambu air, bambu dan jagung. Untuk fauna sendiri, di Maradapan terdapat beberapa elang yang kadang terbang di langit Maradapan untuk mencari makan, ada juga kera, tupai dan hewan lainnya. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya warga membuat sumur di rumah-rumahnya untuk mendapatkan air bersih. Di beberapa dusun, seperti dusun Kampung Bugis dan Teluk Sungai saat kemarau air jadi susah untuk diambil. Sedangkan untuk dusun Tanjung dan Tanjung Bainan air sumur selalu melimpah.

Sarana dan Prasarana sunting

 
Gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Maradapan

Maradapan merupakan pulau yang cukup terpencil dengan aksesibilitas yang cukup sulit juga, sehingga sarana dan prasarananya pun tentu tidak sama di daerah perkotaan. Sarana dan prasarana yang terdapat di Maradapan antara lain:

  1. Bangunan sekolah: dua bangunan TK/PAUD, satu bangunan SD dan satu kelas SMP
  2. Tempat ibadah: dua masjid besar dan satu masjid kecil
  3. Kantor pemerintahan desa
  4. Bangunan puskesmas pembantu
  5. Tempat olahraga: dua lapangan voli dan satu gedung bulu tangkis
  6. Jalan setapak penghubung antardusun
  7. Jembatan yang menghubungkan pemukiman dengan pemecah ombak
  8. Jembatan kecil
  9. Taman baca

Pembangunan dan perbaikkan sarana dan prasarana di Maradapan setiap tahunnya terjadi dengan memanfaatkan dana desa yang ada.

Kesehatan sunting

Di Pulau Maradapan terdapat bangunan untuk puskesmas setempat (puskesmas pembantu), tetapi puskesmas pembantu tidak memiliki sarana dan prasarana. Ada dua bidan desa yang menetap di Maradapan, dengan bantuan tenaga kesehatan puskesmas Kecamatan Marabatuan yang berkunjung ke pulau Maradapan dua bulan sekali. Di pulau dengan jumlah penduduk tidak lebih dari 100 ini, terdapat kasus penyakit malaria, penyakit kulit, gangguan mental, disabilitas, urtikaria, openbite anterior, gejala anemia, hipertensi, diabetes mellitus, lumpuh, karies, suspect pulpitis dan maag. Kebanyakan penyakit yang terjadi adalah diakibtakan oleh kebiasaan hidup masyarakat yang kurang bersih dengan terindikasinya banyak lalat di sekitar pemukiman warga. Kebiasan hidup masyarakat yang kurang baik dan bersih, seperti masyarakat membuang limbah rumah tangga di area sekitar rumah, ruang untuk hewan ternak dan rumah menjadi satu, antar ruang di dalam rumah tidak memiliki sekat (dapur menyatu dengan tempat tidur). Masyarakat belum ada yang memiliki Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ataupun asuransi lain. Terkait sanitasi / MCK, tidak semua rumah warga memiliki jamban sehingga untuk buang air besar (besar) dilakukan di pantai atau sekitar jembatan.

Ekonomi sunting

 

Penduduk Maradapan mayoritas adalah nelayan karena Maradapan merupakan pulau yang dikelilingi laut yang kaya akan ikan. Nelayan-nelayan biasanya menjual sebagian ikan hasil tangkapan mereka ke pengepul ikan dan sebagiannya lagi untuk dikonsumsi sendiri. Melimpahnya ikan membuat kreativitas warga dalam mengolahnya menjadi berbagai macam makanan, seperti ikan asin, abon ikan dan kerupuk ikan. Selain sebagai nelayan, warga Maradapan juga memiliki kebun yang ditanami berbagai macam tanaman seperti pisang, kelapa dan singkong. Warga juga dapat mengolah makanan dari hasil kebun mereka, seperti olahan dari pisang adalah kripik pisang dan makanan tradisional lainnya. Sedangkan, hasil olahan dari singkong atau ubi adalah makan-makanan tradisional, seperti sinyonyor, sarimanis, jepa dan kalimbu. Produk makanan olahan warga Maradapan sangat beraneka macam, tetapi sebagian besar jenis makanannya adalah makanan basah yang tidak dapat bertahan lama, padahal akses dari Maradapan ke kota cukup jauh, sehingga kurang memungkinkan untuk menjual produk makanan basah Maradapan keluar pulau.

Pariwisata sunting

 
Pantai Tanjung Maradapan

Maradapan merupakan pulau yang dikeliling oleh laut biru yang memanjakan mata, perpaduan warna antara birunya laut dengan hijaunya pulau Maradapan dapat memukau siapa saja yang melihatnya. Di Maradapan terdapat beberapa titik tempat yang prospek untuk dijadikan tempa wisata. Beberapa tempat itu adalah:

  • Terumbu karang

Meski sekitar pulau Maradapan langsung dikelilingi laut dalam, tapi banyak karang-karang, ikan-ikan dan pemandangan bawah laut yang cantik disekitar pulau Maradapan. Seperti di pesisir dusun Tanjung dan dusun Tanjung Bainang

  • Pantai pasir putih

Kebanyakan pantai Maradapan adalah batu-batuan, tetapi di Maradapan juga terdapat pantai pasir putih yang terletak di dusun Tanjung sebelah utara pulau Maradapan

 
Bersantai di laut Maradapan dengan pemandangan bawah laut yang indah.
  • Togo-togo

Togo-togo adalah tempat yang berada dibalik pemukiman pulau Maradapan, akses ke sana dapat menggunakan perahu warga saat air pasang atau dapat berjalan kaki melewati bukit maradapan. Pemandangan di sana sangat indah, dengan pasir putih yang berpadu dengan karang-karang tepian laut. Bayangan Pulau Matisiri dan Pulau Kalambau yang dapat dilihat dari sana menambah keindahan togo-togo. Jika cuaca bagus di togo-togo kita bisa mencari ikan dan langsung membuat ikan bakar di sana, ataupun kita bisa mencari keong dipinggiran pantai untuk dimakan.

  • Puncak Maradapan

Pulau Maradapan memiliki daratan yang berbukit, dari atas puncak bukit Maradapan dapat terlihat indah perpaduan antara birunya lautan dengan birunya langit. Dari sana juga, kita bisa melihat sunrise ataupun sunset.

  • Tebing pesisir Maradapan

Selain pantai, di Maradapan juga banyak tebing dari batu hitam yang langsung menjorok ke laut yang dapat dijadikan lokasi berfoto yang apik.

Potensi wisata pulau Maradapan sangat besar, saat ini yang dapat dilakukan adalah menjada kebersihan dan kelestarian lingkungan agar tempat-tempat itu dapat terjaga.

Adat dan Budaya sunting

Indonesia memiliki suku yang sangat banyak dan budaya yang beraneka ragam, tak terkecuali dengan suku Bugis dan Mandar di Pulau Maradapan. Adat dan budaya di Maradapan antara lain seperti:

  • Pesta Adat / Pesta laut. Pesta laut biasanya diadakan pada bulan Juni setiap tahunnya. Pesta ini merupakan pesta yang digelar untuk mensyukuri hasil laut. Pesta ini dimeriahkan dengan berbagai acara seperti pertunjukan kesenian dan kebudayaan.
  • Rumah panggung. Rumah panggung di Marapan biasanya merupakan rumah yang dimiliki oleh warga Suku Bugis.
  • Larangan melaut pada Hari Jum’at sebab Hari Jum’at merupakan hari yang disucikan oleh penduduk pulau sehingga berbagai kegiatan melaut dilarang untuk dilakukan.

Lihat Pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ http://pulau-sembilan-kalsel.blogspot.co.id/2015/10/gambaran-wilayah-kepulauan-sembilan.html