Kayu mang

sejenis mahang bersemut
(Dialihkan dari Macaranga bancana)
Kayu Mang
Kayu mang, Macaranga bancana
dari Lalang Luas, V Koto, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu
Tidak dievaluasi (IUCN 3.1)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Eudikotil
Klad: Rosid
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
M. bancana
Nama binomial
Macaranga bancana
Sinonim

Sumber: The Plant List,[3] POWO[4]

Kayu mang,[5][6] atau mang (Macaranga bancana) adalah sejenis pohon kecil atau perdu penyusun hutan sekunder, anggota suku Euphorbiaceae. Kayunya lunak, berwarna putih dan berkualitas rendah; sehingga tidak banyak dimanfaatkan. Beberapa pustaka menganggapnya bersinonim dengan Macaranga triloba.[7][8]

Pengenalan

sunting
 
Ranting berongga dengan semut di dalamnya
 
Daun muda berwarna kemerahan
 
Karangan bunga jantan
 
Habitus, pohon kecil

Pohon kecil, mencapai tinggi 23 m; akan tetapi sering telah berbuah pada tinggi 2–3 m. Pepagan cokelat pucat hingga keputihan, halus bebercak dengan lentisel kecil, dengan lampang bekas daun penumpu. Ranting-ranting garis tengahnya 4–9 mm; kebanyakan gundul atau kadang-kadang tertutupi oleh rambut-rambut jarang kemerahan dekat ke pucuknya; ranting berongga dan dihuni semut.[9]

Daun penumpu bundar telur lebar, 6–8 × 6–9 mm, merah cokelat ketika segar, sepasang melingkari ranting dengan sempurna, membentang atau melengkung terbalik namun ujungnya tidak menempel erat pada ranting, tebal seperti jangat, sebelah dalam (abaksial) menghasilkan semacam eksudat pemikat semut; di ujung ranting biasanya masih terlihat 2-4 pasang daun penumpu yang belum rontok.[9]

Daun-daun bertangkai panjang ramping silindris, 8–24 cm, gundul. Helaian daun bundar telur lebar dengan tiga ujung menjari, 16–32 × 12–25 cm, bertoreh hingga sedalam 1/8–1/2 panjang daun; lobus (bagian) yang tengah adakalanya sedikit menyempit di bagian dekat pangkalnya, lobus yang samping menaik, selebar 2,5–5(–7) cm; sedikit bangun perisai (peltata), dengan ujung tangkai daun tertancap lk. 1–4 cm dari tepi helaian. Pangkal helaian membulat, tepinya rata, ujung-ujungnya runcing sempit. Tulang daun utama menjari dengan 7–8 urat yang menonjol; tulang daun sekunder tersusun serupa tangga (scalariform) yang agak rapat, dengan 14–16 pasang urat bercabang dari tulang daun tengah, ujungnya sedikit melengkung ke atas dekat tepi helaian dan berakhir di tepi daun pada suatu kelenjar nektar kecil yang mengerucut. Daun muda kemerahan, berambut halus rapat kemerahan yang segera rontok.[9]

Perbungaan terletak di ketiak, berkelamin tunggal. Karangan bunga jantan serupa malai, tegak, cokelat kemerahan, 10–20 × 5–15 cm, berambut halus rapat kemerahan, terutama ke arah ujung; percabangan panjang dan lurus, hingga derajat ke-4; daun pelindung bundar telur, 3–6 × 2–3 mm, bertepi rata dan berujung lancip, berambut balig halus kemerahan; bunga mengelompok hingga 15–25(–30) kuntum. Bunga jantan setinggi 0,7 mm, duduk. Karangan bunga betina serupa malai, tegak, 3–11 × 3–7 cm, porosnya kokoh kekar, berambut pendek kemerahan yang jarang dan tersebar, bercabang hingga derajat ke-3; daun pelindung jorong, 5-8 × 3 mm, ujungnya lancip, tertutupi rambut-rambut halus kemerahan. Bunga-bunga betina lk. 2 mm, soliter di ujung poros.[9]

Buah hampir bulat menggepeng, 5–7 × 10–11 mm, duduk, dengan rambut-rambut halus kemerahan di sepanjang sutura, tertutupi oleh eksudat lengket hijau kekuningan. Biji bulat telur menyegitiga, bergaris tengah lk. 4 mm, hitam, terlindung dalam arilus kemerah jambuan hingga merah jingga.[9]

Agihan dan ekologi

sunting

Macaranga bancana tersebar luas mulai dari Semenanjung Malaya (termasuk pula wilayah Thailand), Sumatra (Bangka, Kep. Lingga, Palembang), dan P. Kalimantan (Brunei, Sarawak dan Sabah).[9]

Kayu mang merupakan tumbuhan pionir yang menyusun hutan sekunder pada pelbagai kondisi habitat di dataran rendah hingga ketinggian sekitar 700 m dpl. Termasuk pula di atas tanah-tanah liat maupun tanah pasir, pada parit-parit lembab di tepi jalan, hutan aluvial, atau bahkan tepi hutan rawa gambut yang terganggu.[9]

Kegunaan

sunting

Kayunya lunak dan berwarna putih; kadang-kadang dipergunakan untuk membuat sarung parang. Gom berwarna merah gelap, yang diperoleh dari batangnya, pada masa lalu digunakan sebagai bahan perekat yang baik untuk peralatan kayu ringan.[6]

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Candolle, A. de. 1866. Prodromus Systematis Naturalis Regni Vegetabilis ... pars 15(2): 990. Parisii :Victoris Masson &f.
  2. ^ Miquel, F.A.W. 1861. Flora Indiae Batavae,...Supplementum Primum. Prodromus Florae Sumatranae. (Supp.): 462. Amsterdam : C.G. van der Post; [etc.] 1855
  3. ^ The Plant List: Macaranga bancana (Miq.) Müll.Arg.
  4. ^ POWO: Macaranga bancana (Miq.) Müll.Arg.
  5. ^ Filet, G.J. 1888. Plantkundig woordenboek voor Nederlandsch Indië: met korte aanwijzingen van het geneeskundig- en huishoudelijk gebruik der planten, en vermelding der verschillende inlandsche wetenschappelijke benamingen. 2de vermeerderde en verbeterde druk. p.135 (no. 3365). Amsterdam:J.H. de Bussy (1888).
  6. ^ a b Heyne, K. 1917. De nuttige planten van Nederlandsch-Indië, tevens synthetische catalogus der verzamelingen van het Museum voor Technische- en Handelsbotanie te Buitenzorg. -1917- 3:86. Batavia: Ruygrok & co.
  7. ^ Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia 2: 1166. Jakarta: Badan Litbang Kehutanan, Departemen Kehutanan.
  8. ^ Lim, S.C. 1998. "Macaranga Thouars". in MSM. Sosef, LT. Hong, & S. Prawirohatmodjo (Eds.) Plant Resources of South-East Asia 5(3) (Timber trees: Lesser-known timbers): 340-4. Bogor: PROSEA Foundation.
  9. ^ a b c d e f g Whitmore, T.C. et al. (nd). "66. Macaranga". in: Malesian Euphorbiaceae Descriptions of Flora Malesiana (Prodromus).

Referensi lanjutan

sunting

Pranala luar

sunting