M.H. Lukman

Pahlawan Revolusi Kemerdekaan

Muhammad Lukman nul Hakim[1] (26 Februari 1920 – 29 April 1966) atau yang dikenal dengan M.H. Lukman[a] adalah politikus komunis Indonesia, yang menjabat sebagai Wakil Ketua Pertama CC Partai Komunis Indonesia (PKI), dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari tahun 1956 hingga 1959. Ia dieksekusi setelah penumpasan PKI pada tahun 1965.

M.H. Lukman
Potret resmi, ca 1955
Masa jabatan
26 Maret 1956 – 22 Juli 1959
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah pemilihanJawa Tengah
Informasi pribadi
Lahir
Muhammad Lukman nul Hakim

(1920-02-26)26 Februari 1920
Tegal, Jawa Tengah, Hindia Belanda
Meninggal29 April 1966(1966-04-29) (umur 46)
Tidak diketahui, Indonesia
Partai politikPartai Komunis Indonesia
PekerjaanPolitikus
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Masa kecil

sunting

Ayah Lukman adalah seorang kiai, seorang ulama yang aktif di Sarekat Rakyat, sebuah kelompok komunis yang memisahkan diri dari Sarekat Islam. Setelah pemberontakan komunis tahun 1926 yang gagal melawan pemerintah kolonial Belanda, ayah Lukman dipenjara dan pada tahun 1929 diasingkan ke kamp penahanan Boven Digoel, Papua Barat. Keluarganya ikut serta, dan Lukman tumbuh di antara para tahanan politik.

Kembali ke Jawa

sunting

Pada tahun 1938, Lukman kembali ke kampung halamannya di Tegal dan bekerja sebagai kondektur bus hingga invasi Jepang pada tahun 1942. Ia bergabung dengan Partai Komunis Indonesia yang saat itu masih ilegal pada tahun 1943, pada saat yang sama dengan calon pemimpin PKI, D.N. Aidit.[5]

Saat peristiwa Madiun terjadi, M.H. Lukman dikabarkan mendapat perlindungan dari Mohammad Hatta sehingga dia bisa bebas dan melarikan diri keluar negeri bersama D.N. Aidit. Karier politiknya melesat bersama PKI dan dia diangkat menjadi Menteri Negara oleh Soekarno.[6]

Karier politik

sunting

Sebelum 17 Agustus 1945, M.H. Lukman juga ikut menculik Soekarno-Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekakan Indonesia pada bulan Agustus. Setelah kemerdekaan, Lukman juga ikut mengobarkan semangat rakyat pada rapat Samudra di Jakarta. Dia juga pernah dijebloskan ke penjara karena dianggap menentang Jepang. Andilnya cukup besar dalam mewujudkan kemerdekaan sehingga dalam usia muda dia telah menjadi Menteri yang membantu Sukarno dan Hatta. M.H. Lukman aktif di kelompok yang bermarkas di Menteng 31, kelompok yang dikenal dengan nama API (Angkatan Pemuda Indonesia) bersama tokoh-tokoh muda lainnya. Setelah API dibentuk pada tanggal 1 September diikuti dengan pembentukan Barisan Rakyat (Bara) di bawah pimpinan M.H. Lukman dan Maruto Nitiharjo, Suko, Sidik Kertapati.

Tindakan rakyat yang dipelopori oleh para pemuda tersebut merupakan cara konkret untuk mengisi kemerdekaan. Lukman dikenal dekat dengan tokoh muda lainnya seperti Njono dan Pandu Kartawiguna yang memimpin BBI. M.H. Lukman juga dekat dengan Wikana, Chaerul Saleh, Darwis, D.N. Aidit, Parjono, A.M. Hanafi, Kusnandar, Joharnur, dan Chalid Rosidi yang duduk dalam jajaran Pimpinan API. Semua kelompok pemuda tersebut di bawah Komite Aksi Menteng 31 yang telah dibentuk pemuda sebelumnya.

Catatan

sunting
  1. ^ Menurut sebuah sumber, nama lengkapnya adalah "Muhammad Hatta Lukman", yang berasal kedekatan ayahnya, Haji Muchlas, dengan Muhammad Hatta sehingga mengilhami ayahnya untuk menyematkan nama tersebut pada putranya. Narasi ini dibantah oleh putri beliau, Tatiana Lukman [2][3][4]

Referensi

sunting
  1. ^ Matanasi, Petrik (2021-12-14). "Hidup M. H. Lukman, Pemimpin PKI Yang Tumbuh di Pembuangan Digul". Tirto.id. Diakses tanggal 2023-28-12. 
  2. ^ Sucipto 2015, hlm. 41.
  3. ^ Ningsih, Widya Lestari (30 September 2022). "MH Lukman, Wakil Ketua PKI yang Jarang Tersorot". Kompas.com. Diakses tanggal 23 April 2024. 
  4. ^ "Hak Jawab Tatiana Lukman Terhadap Artikel di Tirto.id". Tirto.id. 13 Desember 2021. Diakses tanggal 25 April 2024. 
  5. ^ Mortimer 1974.
  6. ^ Simanjuntak 2003.

Pustaka

sunting

Pranala luar

sunting