Landung Simatupang
Yohanes Roosyanto Landung Laksono Simatupang (lahir 25 November 1951) adalah aktor teater dan film, sutradara teater, penyair dan penerjemah berkebangsaan Indonesia.
Landung Simatupang | |
---|---|
Lahir | Yohanes Roosyanto Landung Laksono Simatupang 25 November 1951 Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia |
Almamater | |
Pekerjaan | |
Tahun aktif | 1976—sekarang |
Suami/istri | Engelina Prihaksiwi (m. 2000) |
Anak | 4 |
Kehidupan awalSunting
Landung merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara, dari pasangan W. Josef Polin Simatupang, pria bersuku Batak kelahiran Tarutung, Tapanuli, yang berprofesi sebagai guru SMA untuk mata pelajaran bahasa dan kesusastraan Indonesia, Bahasa Jerman, dan Bahasa Belanda, serta seni suara di Yogyakarta, dan Floriberta Sumardiyati yang bersuku Jawa[1] kelahiran Yogyakarta yang berprofesi bidan.
PendidikanSunting
- SMA Kolese De Britto Yogyakarta
- Universitas Gadjah Mada, S-1 Sastra Inggris
Karier Seni Peran dan TeaterSunting
Awal tahun 1970an, selepas SMA, Landung memulai kegiatan teater sebagai pemain, sutradara dan penulis naskah pementasan panggung maupun televisi di dalam kelompok Teater STEMKA yang berbasis pada komunitas Katolik di Paroki Kumetiran, Yogyakarta. Penyutradaraannya di Teater Stemka antara lain Kapai-kapai dan Tengul karya Arifin C. Noer, Anggun Nan Tongga karya Wisran Hadi, Impian Para Tawanan karya Christopher Fry terjemahan Dick Hartoko, Ariadne karya Hella S. Haasse terjemahan Dick Hartoko, Pembunuhan di Katedral karya T.S. Eliot terjemahan Sapardi Djoko Damono.
Ikut mendirikan kelompok teater mahasiswa Universitas Gadjah Mada bernama Teater Gadjah Mada pada 1973. Terlibat sebagai pemain, sutradara dan penyadur naskah. Bersama komunitas ini ia menyutradarai sejumlah pementasan teater dan menyadur naskah antara lain Montserrat (1978; karya Emmanuel Robles), Sri Ratu/Ratu dan Pemberontak/Mawar Di Bawah Sepatu (1991, The Queen and the Rebels karya Ugo Betti saduran Landung Simatupang), Pesta Pencuri (2000; Le Bal des Voleurs /Thieves' Carnival karya Jean Anouilh saduran Landung Simatupang) dan Makbet, Sihir Tahta (Macbett karya Eugene Ionesco) saduran Landung Simatupang.
Pada Desember 1998, beberapa bulan setelah kerusuhan besar di bulan Mei, Landung menyutradarai pementasan Teater Garasi membawakan lakon Endgame karya Samuel Beckett terjemahan Ahmad Tajudin & Jean-Pascal Elbaz di Teater Utan Kayu, Jakarta. Pada tahun 2013, lakon yang sama dipentaskan ulang oleh grup, pemain, dan sutradara yang sama di Teater Salihara, Jakarta.
Pada awal tahun 1999, Landung bergabung dengan kelompok teater di Australia Barat, yakni Black Swan State Theatre Company selama dua setengah bulan. Di sana, Landung menjadi aktor dan penerjemah Bahasa Jawa ke Bahasa Inggris untuk sekuens wayang kulit dalam pementasan lakon The Year of Living Dangerously (berdasarkan novel Christopher Koch berjudul sama) di bawah penyutradaraan Andrew Ross.
Pada 2001, Landung berkeliling ke beberapa kota di Indonesia untuk mementaskan drama Mengapa Kau Culik Anak Kami berdurasi 75 menit, bersama Seno Gumira Ajidarma selaku penulis naskah dan sutradaranya. Pementasan ini produksi Perkumpulan Seni Indonesia dan Kontras.
Sejak tahun 2000 Landung banyak menampilkan pentas baca (pembacaan dramatik) di berbagai kota di Indonesia. Karya-karya yang pernah ditampilkannya antara lain cerpen karya Kuntowijoyo, Danarto dan Anton Chekhov, novelet Sri Sumarah karya Umar Kayam, fragmen novel Saman dan Bilangan Fu karya Ayu Utami, terjemahan prosa liris karya Elizabeth Inandiak (Perancis) Empat Puluh Malam Dan Satunya Hujan yang bersumberkan Serat Centhini, fragmen novel The President karya Mohamad Sobari, fragmen novel Menolak Ayah karya Ashadi Siregar, Servant of the Word yang disusun oleh Jennifer Lindsay dari petikan Pengakuan Pariyem karya Linus Suryadi AG dan prosa liris Aku Diponegoro! yang digubah Landung sendiri berdasarkan buku Kuasa Ramalan tulisan Peter Carey dan Babad Dipanegara karya Pangeran Diponegoro.
Penerjemahan & PuisiSunting
Penerjemahan. Merenungkan Gema - Perjumpaan Musikal Indonesia-Belanda (Penyunting Bart Barendregt & Els Bogaerts, Yayasan Pustaka Obor Indonesia 2016); Asian Hotshots: Sinema Indonesia (Yvonne Michalik dkk., Penerbit Bentang, 2011); 1984 (karya George Orwell, Bentang, Yogya, 2003, 2004); Menembus Mimpi Hampa (karya Duong Thu Huong, IndonesiaTera, Magelang, 2004); One Night Stands, Permainan Hanya Semalam (karya Rosa Liksom, Yayasan Jendela Budaya & Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2001); Outlet, Yogyakarta Within Indonesian Contemporary Art Scene (Cemeti Art Foundation, Yogyakarta, 2001); Teori Budaya (David Kaplan & Robert Manners, Pustaka Pelajar, Yogya, 1999); After the Fact - Dua Negeri, Empat Dasawarsa, Satu Antropolog (karya Clifford Geertz, LKiS, Yogyakarta 1998); Lévi-Strauss, Empu Antropologi Struktural (karya Octavio Paz, LKiS, Yogyakarta,1997).
Puisi. Kumpulan puisi Sambil Jalan (Yayasan Untuk Indonesia, 1999); Tonggak 4 (Linus Suryadi AG, Gramedia, 1987); Suara-suara yang Terpinggirkan (Kelompok Studi Sastra Bianglala, Semarang, 2012); Negeri Abal-abal (Komunitas Radja Ketjil, Jakarta, 2013); Lintang Panjer Wengi, Antologi Puisi 90 Penyair Yogya (Iman Budhi Santosa & Mustofa W. Hasyim, Pesan Trend Budaya Ilmu Giri, Yogya, 2014).
Kehidupan pribadiSunting
Landung pernah menikah, pada tahun 1979, dengan sesama anggota sebuah komunitas teater, dan dikaruniai dua anak, Lucia Cahya Dini Simatupang dan Thomas Aquino Arif Setiawan Simatupang. Perkawinan ini berujung perceraian. Pada tahun 2000, Landung menikahi Engelina Prihaksiwi, seorang janda dengan dua anak, M. I. Sekar Ayu, dan V. F. Sekar Arum.[1]
FilmografiSunting
FilmSunting
Seri webSunting
Tahun | Judul | Peran | Produksi | Saluran | Keterangan |
---|---|---|---|---|---|
2019 | Kisah Tanah Jawa: Merapi | Pak Dharmo | Rapi Films | iflix | |
2020 | Tunnel | Dokter Cahyo | BASE Entertainment & Fourcolours Films | GoPlay | Episode 12 |
2022 | 17 Selamanya | Suwarno/Slamet Atmojo tua | MD Entertainment & Dapur Film | WeTV & iflix | |
Pulang | Tarno | Amadeus Sinemagna | Vidio |
Serial audioSunting
Tahun | Judul | Produksi | Saluran | Keterangan |
---|---|---|---|---|
2021 | Karna | Komunitas Salihara Arts Center & Box2box | YouTube, Spotify, Google Podcasts & Apple Podcast | Sebagai sutradara |
2021 | Biru Wungu, Keblasuk, Ing Sawijining Dina, Munthu Wijaya, Kucing Kembang Telon, Tuk, Modrik, Kedhung Bantheng, Ewuh Amplop, Wang Sinawang, | Kulawarga Swarabawa
Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta |
YouTube, Spotify | Sebagai editor naskah dan sutradara |
2020 | Kali Gedhe, Nrima Lan Begja Takdhire Joko, Kepangan Gengsi, Putih Matur Nuwun, Nggayuh Lintang, Mulih, Gamelan Ngundang Kamulyan, Saranghaeyo Jogja, Wewe, Para Durjana, Meh Mrucut, Legendha Sendhang Klampok, Olor Putih Kali Opak, Pak Guru, Prank Pring, Klithih, Topeng, Nggolek Dunung, Bancana Kisik Samodra, Kembang Lambe, Pamit Ronda, Gendam Bidhuri Bulan, Prastawa, Kembang Alang-alang Watu Gilang, Pramudani, Kutut, Lemah Cengkar, Jam Beker, Luput Aja Dienut, Anjani, Onthel Glembuk, Lemah Warisan, Uwal, Kamar Manten, Sidane Tuku Radhio, Ndhang Ndhut Nganyut-anyut. | Kulawarga Swarabawa
Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta |
YouTube,
Spotify |
Sebagai editor naskah dan sutradara |
SinetronSunting
- Pengakuan Pariyem
Penghargaan dan nominasiSunting
Tahun | Penghargaan | Kategori | Karya yang dinominasikan | Hasil |
---|---|---|---|---|
2011 | Festival Film Indonesia | Pemeran Pendukung Pria Terbaik | Rindu Purnama | Nominasi |
2013 | Piala Maya | Aktor Pendukung Terpilih | Rumah dan Musim Hujan | Nominasi |
ReferensiSunting
- ^ a b Abdul Haq, Ahmad (27 Juni 2003). "Apa dan Siapa - Landung Simatupang". Ahmad.web.id.
Pranala luarSunting
- (Indonesia) Filmografi untuk Landung Simatupang di filmindonesia.or.id
- (Inggris) Landung Simatupang di Internet Movie Database