Kemujaraban doa adalah topik mengenai hasil permohonan doa. Topik ini telah dibahas di berbagai bidang, termasuk teologi, filsafat, sejarah, kedokteran, dan psikologi. Terdapat berbagai macam pemahaman mengenai doa dari segi keagamaan. Contohnya, dalam kepercayaan Yahudi dan Kristen, terdapat berbagai interpretasi mengenai doa sebagai permohonan akan keajaiban dan juga sebagai permohonan akan hal yang biasa-biasa saja. Beberapa komunitas keagamaan telah mempertanyakan apakah kemujaraban doa dapat diukur, karena kitab-kitab suci seperti Alkitab menyatakan bahwa Tuhan tidak bisa dipaksa (Ulangan 6:16 - "Janganlah kamu mencobai TUHAN, Allahmu"), beberapa doa untuk memohon penyembuhan telah ditolak mentah-mentah oleh Tuhan (2 Korintus 12:7-9 mengenai duri di dalam daging Rasul Paulus), atau kondisi-kondisi tertentu harus dipenuhi sebelum doa dapat didengar (seperti panduan dari Roh Kudus).[1][2][3]

Seorang anak sedang berdoa sebelum makan siang pada tahun 1936

Secara filosofis, terdapat kontroversi terkait dengan isu-isu dasar seperti masalah falsifiabilitas kemujaraban dunia yang berhubungan dengan bagaimana cara "membuktikan" atau "membantah" sesuatu, serta permasalahan demarkasi - yaitu apakah topik ini masuk ke dalam ranah sains atau tidak.

Kemujaraban doa telah menjadi topik penelitian ilmiah semenjak topik ini dibahas oleh Francis Galton pada tahun 1872. Di bidang kedokteran, penelitian terbesar yang dilakukan oleh Proyek STEP pada tahun 2006 menunjukkan bahwa dari 1.802 pasien yang sudah sembuh setelah operasi jantung, tidak ditemukan perbedaan antara mereka yang didoakan dan mereka yang tidak. Komplikasi operasi terjadi pada 52% dari mereka yang didoakan (Kelompok 1), pada 51% yang tidak didoakan (Kelompok 2), dan pada 59% pasien yang tahu mereka akan didoakan (Kelompok 3).[4] Dalam buku The God Delusion, ahli biologi evolusioner Richard Dawkins menduga bahwa pasien yang tahu akan didoakan mengalami stres tambahan setelah merasa bahwa mereka sangat sakit sehingga perlu didoakan.[5]

Catatan kaki sunting

  1. ^ Intercessory Prayer: Modern Theology, Biblical Teaching And Philosophical Thought oleh Philip Clements-Jewery 2005 ISBN 0-7546-3828-6 hlm. 24-27
  2. ^ The works of Dr. John Tillotson, Volume 10 oleh John Tillotson, Thomas Birch 2009 ISBN 0-217-76300-6 hlm. 99-105
  3. ^ Talking to God: the theology of prayer oleh Wayne R. Spear 2002 ISBN 1-884527-13-2 hlm. 58-61
  4. ^ Harvard Medical School News Release Diarsipkan 2006-04-09 di Wayback Machine.
  5. ^ Richard Dawkins (2006). "The Great Prayer Experiment". The God Delusion. Houghton Mifflin Harcourt. hlm. 87–88.