Kebun binatang (disingkat bunbin) atau taman margasatwa adalah tempat hewan dipelihara dalam lingkungan buatan, dan dipertunjukkan kepada publik. Selain sebagai tempat rekreasi, kebun binatang berfungsi sebagai tempat pendidikan, riset, dan tempat konservasi untuk satwa terancam punah. Binatang yang dipelihara di kebun binatang sebagian besar adalah hewan yang hidup di darat, sedangkan satwa air dipelihara di akuarium.

Pintu masuk Kebun Binatang San Diego
Di dalam Kebun Binatang Wina (Tiergarten Schönbrunn)
Semua kebun binatang dan kebun binatang mini ditandai dengan titik merah.

Kebun binatang yang memungkinkan pengunjung masuk dengan mobil atau bus disebut taman safari. Binatang dilepas di kawasan luas dan terbuka, serta tidak dikurung di kandang-kandang sempit, melainkan dibatasi dengan pagar atau parit. Kebun binatang sering dilengkapi dengan kebun binatang anak untuk mempertontonkan hewan ternak atau spesies satwa liar yang belum dewasa dan jinak untuk dipegang-pegang atau diberi makan, termasuk oleh anak-anak. Ada pula taman bermain yang bertemakan hewan, misalnya SeaWorld dan Disney's Animal Kingdom.

Kebun Binatang London adalah kebun binatang ilmiah yang tertua,[1] dibuka 27 April 1828[2] untuk anggota Perhimpunan Zoologi London (Zoological Society of London) yang didirikan Stamford Raffles pada 1826. Sewaktu didirikan, kebun binatang ini bernama Taman dan Menagerie Perhimpunan Zoologi London (Gardens and Menagerie of the Zoological Society of London),[3] dan mulai dibuka untuk publik yang membayar tiket masuk sejak tahun 1847.[1]

Kebun binatang tertua di Indonesia adalah Taman Margasatwa Ragunan Jakarta yang didirikan tahun 1864 di Cikini sebagai Planten- en Dierentuin Batavia (Kebun Raya dan Botani Batavia). Pengelolanya bernama Perhimpunan Penyayang Flora dan Fauna Batavia Dan Ada Banyak Hewan Disana [4]

Sejarah sunting

Zaman kuno sunting

Kebun binatang berawal dari kandang-kandang berisi koleksi hewan liar yang disebut menagerie. Pada abad ke-2 SM, Maharani Tanki dari Cina membangun "rumah untuk rusa", dan Raja Wen dari Zhou memiliki kebun binatang Ling-Yu atau Taman Kecerdasan seluas 600 hektare. Di antara tokoh terkenal yang juga kolektor binatang adalah Raja Solomon dari Kerajaan Israel dan Yehuda Bersatu, Raja Semirami and Ashurbanipal dari Assyria, dan Raja Nebukadnezar dari Babilonia.[5] Pada abad ke-4 SM, hampir semua kota-kota besar di Yunani memiliki kebun binatang. Sewaktu melakukan ekspedisi militer, Alexander Agung diketahui sering mengirimkan binatang-binatang yang ditemuinya ke Yunani. Kaisar-kaisar Romawi memiliki koleksi hewan pribadi untuk penelitian sekaligus diadu di arena.[5] Pada abad ke-19, sejarawan W.E.H. Lecky menulis tentang perayaan adu hewan ala Romawi yang pertama diadakan tahun 366 SM:

Pada waktu itu, seekor beruang dan seekor banteng dirantai bersama-sama, berguling dalam pertarungan ganas di atas pasir ... Empat ratus beruang dibantai dalam sehari di bawah perintah Caligula ... Di bawah perintah Nero, empat ratus harimau diadu dengan banteng-banteng dan gajah-gajah. Dalam sehari, saat peresmian Colosseum oleh Titus, lima ribu ekor binatang dibantai. Di bawah perintah Trajan ... singa, harimau, gajah, badak, kuda nil, jerapah, banteng, rusa, dan bahkan buaya dan ular dijadikan tontonan baru yang menarik ...[6]

Inggris Abad Pertengahan sunting

Henry I dari Inggris memiliki koleksi hewan di istana miliknya di Woodstock, dan dilaporkan termasuk sejumlah singa, macan tutul, dan unta.[7] Koleksi hewan yang paling terkenal pada abad pertengahan di Inggris adalah koleksi milik Raja John I di Menara London yang sudah dikumpulan paling tidak sejak 1204. Henry III menerima kado pernikahan pada tahun 1235 berupa tiga macan tutul dari Kaisar Romawi Suci Friedrich II. Pada tahun 1264, binatang-binatang itu dipindahkan ke Bulwark, dan tempat itu diganti namanya menjadi Menara Singa, di dekat pintu masuk utama sebelah barat Menara London. Koleksi Menara Singa dibuka untuk umum pada masa pemerintahan Ratu Elizabeth I pada abad ke-16.[8] Pada abad ke-18, harga tiket masuk adalah tiga setengah pence, atau seekor kucing atau anjing yang dibawa untuk diberi makan kepada singa.[7] Ketika Kebun Binatang London dibuka, binatang-binatang tersebut dipindahkan ke kebun binatang.

Zaman modern sunting

 
Menagerie di Versailles pada masa pemerintahan Louis XIV abad ke-17

Kebun binatang tertua yang masih beroperasi adalah Kebun Binatang Wina di Austria yang pertama kali dibuka untuk publik pada tahun 1765. Kebun binatang ini berkembang dari koleksi hewan kerajaan di Istana Schönbrunn, Wina yang dibangun sebagai menagerie aristokrat oleh monarki Habsburg pada 1752. Di Madrid, sebuah kebun binatang didirikan pada tahun 1775. Jacques-Henri Bernardin mendirikan sebuah kebun binatang di dalam kompleks Jardin des Plantes Paris pada 1795 dengan koleksi binatang dari menagerie kerajaan di Versailles. Kebun binatang yang didirikannya terutama untuk keperluan penelitian dan pendidikan. Zoological Society of London didirikan Stamford Raffles pada tahun 1826. Konsep-konsep dari Kebun Binatang Paris dipakai ketika membangun Kebun Binatang London di Regent's Park pada tahun 1828, dan mulai dibuka untuk umum pada tahun 1847.[5] Kebun binatang pertama di Australia adalah Kebun Binatang Melbourne yang didirikan pada tahun 1860. Pada tahun yang sama Kebun Binatang Central Park dibuka di Central Park, New York City sebagai kebun binatang pertama yang terbuka untuk umum di Amerika Serikat. Sebelumnya Perhimpunan Zoologi Philadelphia sudah melakukan usaha-usaha pendirian sebuah kebun binatang, namun peresmiannya baru dilakukan pada tahun 1874 akibat Perang Saudara Amerika Serikat.

 
Kebun Binatang London, 1835.

Sepanjang dekade 1970-an, ketika usaha-usaha konservasi mulai menjadi sorotan publik, beberapa kebun binatang mulai menempatkan konservasi sebagai prioritas mereka. Usaha tersebut dipelopori oleh tokoh-tokoh seperti Gerald Durrell dari Kebun Binatang Jersey, George Rabb dari Kebun Binatang Brookfield, dan William Conway dari Kebun Binatang Bronx (Wildlife Conservation Society). Sejak itu pula, pengelola kebun binatang semakin sadar tentang pentingnya keterlibatan mereka dalam program-program konservasi. Asosiasi Kebun Binatang Amerika kemudian menyatakan bahwa konservasi adalah prioritas teratas mereka.[9] Setelah usaha konservasi dijadikan prioritas utama kebun binatang, sebagian kebun binatang besar menghentikan pertunjukan dan tontonan yang melibatkan hewan koleksi mereka. Kebun Binatang Detroit misalnya, tidak lagi mengadakan pertunjukan gajah sejak tahun 1969, dan menghentikan pertunjukan simpanse pada tahun 1983 setelah mengaku para pelatih mungkin telah menyiksa binatang agar mereka mau dilatih.[10]

Tipe sunting

Kebun binatang memiliki kandang yang sering meniru habitat alami mereka untuk kepentingan baik binatang maupun pengunjung. Hewan nokturnal sering ditempatkan di bangunan dengan siklus terang-gelap terbalik, yaitu hanya meredupkan lampu putih atau merah pada siang hari sehingga hewan-hewan menjadi aktif selama jam pengunjung, dan lampu terang di malam hari agar binatang tidur. Kondisi iklim khusus dapat dibuat untuk hewan yang hidup di lingkungan yang ekstrem, seperti pinguin. Kandang khusus untuk burung, mamalia, serangga, reptil, ikan, dan bentuk kehidupan air lainnya juga telah dikembangkan. Beberapa kebun binatang memiliki kandang yang dapat dilalui pengunjung di mana pengunjung masuk kandang spesies non-agresif, seperti lemur, marmoset, burung, kadal, dan kura-kura. Pengunjung diminta untuk menjaga jalan dan menghindari menunjukkan atau makan makanan yang hewan mungkin direbut.

Taman safari sunting

 
Contoh taman safari, Taman Safari Indonesia II di Prigen, Jawa Timur di mana pengunjung dapat memberi makan hewan.

Beberapa kebun binatang menyimpan hewan-hewan di sebuah bidang tanah luar ruangan yang luas, membatasi mereka dengan parit dan pagar, bukan di dalam kandang. Taman safari, juga dikenal sebagai taman kebun binatang dan peternakan singa, memungkinkan pengunjung untuk melewati mereka dan melihat hewan lebih dekat.[5] Kadang-kadang, pengunjung dapat memberi makan hewan melalui jendela mobil. Taman safari pertama adalah Taman Whipsnade di Bedfordshire, Inggris, dibuka oleh Zoological Society of London pada tahun 1931 yang hari ini meliputi 600 acre (2,4 km ²). Sejak awal 1970-an, sebuah taman 1.800 acre (7 km²) di San Pasqual lembah dekat San Diego menjadi lokasi Taman Safari Kebun Binatang San Diego, dijalankan oleh Zoological Society of San Diego. Salah satu dari dua taman kebun binatang yang didukung negara di North Carolina adalah kebun binatang seluas 2.000 acre (8,1 km2) di Greensboro.[11] Kebun binatang Werribee 500-acre (2,0 km2) di Melbourne, Australia, menampilkan binatang yang hidup di sebuah savannah buatan.

Aquaria sunting

Akuarium publik pertama dibuka di London Zoo pada tahun 1853. Hal ini diikuti oleh pembukaan akuarium publik di benua Eropa (misalnya Paris 1859, Hamburg 1864, Berlin 1869, Brighton 1872) dan Amerika Serikat (misalnya Boston 1859, Washington 1873, San Francisco Woodward Taman 1873, New York Battery Park 1896). Contoh aquaria di Indonesia adalah Sea World di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta.

Kebun binatang pinggir jalan sunting

Kebun binatang pinggir jalan dapat ditemukan di seluruh Amerika Utara, khususnya di lokasi terpencil. Mereka kecil, tidak diatur, dan bersifat nirlaba. Seringkali kebun binatang ini dimaksudkan untuk menarik pengunjung ke beberapa fasilitas lain, seperti sebuah pompa bensin. Hewan dapat dilatih untuk melakukan trik khusus, dan pengunjung bisa berinteraksi dengan mereka lebih dekat daripada di kebun binatang yang lebih besar.[12] Karena mereka kadang kurang diatur, kebun binatang di pinggir jalan sering dikenakan tuduhan kelalaian[13] dan kekejaman.[14]

Pada bulan Juni 2014 Dana Pembelaan Hukum Hewan mengajukan gugatan terhadap pinggir jalan Iowa berbasis Cricket Hollow Zoo karena melanggar Akta Hewan Terancam Punah dengan tidak memberikan perawatan yang tepat untuk hewan tersebut. [28] Sejak pengajuan gugatan, ALDF telah memperoleh catatan dari penyelidikan yang dilakukan oleh USDA Hewan dan Kesehatan Tanaman Inspeksi Layanan; catatan ini menunjukkan bahwa kebun binatang juga melanggar UU Kesejahteraan Hewan.

Taman Hewan sunting

Sebuah taman hewan adalah kombinasi dari sebuah taman hiburan dan kebun binatang, terutama untuk tujuan menghibur dan komersial. Taman mamalia laut biasanya juga mengandung atraksi hiburan tambahan seperti kolam renang dan taman bermain. Jenis lain dari taman hewan mengandung lebih banyak hiburan daripada kebun binatang biasanya, seperti pertunjukan panggung, roller coaster, dan makhluk mitos. Beberapa contoh taman hewan lainnya adalah Batu Secret Zoo di Batu, Jawa Timur dan Disney Animal Kingdom di Orlando, Florida.

Petting Zoo sunting

Sering disebut juga peternakan atau kebun binatang anak-anak, memiliki fitur kombinasi hewan domestik dan spesies liar yang cukup jinak untuk disentuh dan diberi makan. Untuk memastikan kesehatan hewan, makanan disediakan oleh kebun binatang, baik dari mesin penjual atau kios terdekat.

Jenis Hewan yang ada di Kebun Binatang sunting

Burung sunting

Mamalia sunting

Peternak sunting

Referensi sunting

  1. ^ a b "ZSL's history" Diarsipkan 2008-02-28 di Wayback Machine., Zoological Society of London.
  2. ^ "April 27". Today in Science History. Diakses tanggal 2008-03-05.  Hapus pranala luar di parameter |publisher= (bantuan)
  3. ^ Blunt 1976; Reichenbach 2002, pp. 151–163.
  4. ^ "Sejarah". Taman Margasatwa Ragunan. Diakses tanggal 2009-11-30. [pranala nonaktif permanen]
  5. ^ a b c d "Zoo," Encyclopaedia Britannia, 2008.
  6. ^ Lecky, W.E.H. History of European Morals from Augustus to Charlemagne. Vol. 1, Longmans, 1869, pp. 280-282.
  7. ^ a b Blunt, Wilfred. The Ark in the Park: The Zoo in the Nineteenth Century. Hamish Hamilton, 1976, pp. 15-17.
  8. ^ "Big cats prowled London's tower", BBC News, 24 Oktober 2005.
  9. ^ See Kisling, Vernon N. (ed.): Zoo and Aquarium History, Boca Raton 2001. ISBN 0-8493-2100-X; Hoage, R. J. Deiss and William A. (ed.): New Worlds, New Animals, Washington 1996. ISBN 0-8018-5110-6; Hanson, Elizabeth. Animal Attractions, Princeton 2002. ISBN 0-691-05992-6; and Hancocks, David. A Different Nature, Berkeley 2001. ISBN 0-520-21879-5
  10. ^ Donahue, Jesse and Trump, Erik. Political Animals: Public Art in American Zoos and Aquariums. Lexington Books, 2007, p. 79.
  11. ^ Ferral, Katelyn (2010-07-15). "N.C. Zoo, bucking a trend, sets an attendance record". Newsobserver.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-05-09. Diakses tanggal 2013-05-04. 
  12. ^ Guzoo Animal Farm Diarsipkan 2008-05-10 di Wayback Machine., website about Canadian roadside zoos, accessed June 18, 2009.
  13. ^ Roadside zoo animals starving. Free Lance-Star. 11 Jan. 1997.
  14. ^ Dixon, Jennifer. House panel told of abuses by zoos. Times Daily. 8 July 1992.

Pranala luar sunting