Kapal perusak Jepang Hayashio

kapal

Hayashio (早潮, "Pasang cepat")[1] adalah kapal kelima dari 19 kapal dalam kelas Kagerō yang dibangun untuk Angkatan Laut Kekaisaran Jepang pada pertengahan tahun 1930-an dibawah Program Lingkaran Tiga (Maru San Keikaku).

Lukisan kapal Hayashio
Sejarah
Kekaisaran Jepang
Nama Hayashio
Dipesan Perusahaan Dok Uraga
Pasang lunas 30 Juni 1938
Diluncurkan 19 April 1939
Selesai 31 Agustus 1940
Dicoret 24 Desember 1942
Nasib Tenggelam pada 24 November 1942
Ciri-ciri umum
Kelas dan jenis Kapal perusak kelas-Kagerō
Berat benaman 2.033 ton panjang (2.066 t) (standar)
Panjang 118,5 m (388 ft 9 in)
Lebar 10,8 m (35 ft 5 in)
Sarat air 3,8 m (12 ft 6 in)
Pendorong
Kecepatan 35,5 knot (40,9 mph; 65,7 km/h)
Jangkauan 5.000 nmi (9.300 km) pada 18 knot (21 mph; 33 km/h)
Awak kapal 239 orang
Senjata

Tahun 1939:

Tahun 1943:

Latar belakang sunting

Kapal perusak kelas Kagerō yang secara keseluruhan hampir identik dengan kelas Asashio. Perubahan yang dilakukan oleh arsitek angkatan laut Kekaisaran Jepang dalam Kelas Kagerō adalah meningkatkan stabilitas dan untuk memaksimalkan teknologi torpedo. Berdasarkan proyeksi strategis angkatan laut Kekaisaran Jepang, mereka dirancang untuk menemani Armada utama Jepang pada di pertempuran siang dan malam melawan Angkatan Laut Amerika Serikat di Samudra Pasifik.[2] Meskipun menjadi salah satu kelas kapal perusak yang paling kuat di dunia pada saat mereka selesai, hanya satu yang sintas dari Perang Pasifik.[3] Hayashio, dibangun di Perusahaan Dok Uraga mulai tanggal 30 Juni 1938, diluncurkan pada tanggal 19 April 1939, dan ditugaskan pada 31 Agustus 1940.[4]

Sejarah operasional sunting

Hayashio ditempatkan dalam Divisi Perusak ke-15, dan menjadi anggota Skuadron Perusak ke-2 yang merupakan bagian dari Armada Kedua. Pada saat penyerangan di Pearl Harbor, dia diluncurkan dari Palau sebagai bagian dari pengawalan untuk kapal induk Ryūjō dan kapal penebar ranjau Yaeyama dalam invasi ke daerah Filipina selatan.[5]

Pada awal tahun 1942, Hayashio berpartisipasi dalam invasi Hindia Belanda, dengan tugas mengawal pasukan invasi ke Kota Manado, Kota Kendari dan Pulau Ambon pada bulan Januari. Pada awal tahun 1942, Hayashio berpartisipasi dalam invasi Hindia Belanda, mengawal invasi pasukan untuk Manado, Kendari dan Ambon pada bulan Januari, dan pasukan invasi ke Makassar, Timor dan Pulau Jawa pada bulan Februari. Pada akhir bulan Maret, ia kembali bersama Kaga dari Staring-baai di Sulawesi menuju Sasebo.

Pada akhir April 1942, Hayashio dikerahkan dari Kure untuk membantu dalam pendudukan Pulau Cagayan dekat Palawan pada awal Mei, dan kemudian kembali bersama dengan kapal induk Shōkaku yang sudah rusak dari Manila menuju ke Kure pada 17 Mei. Pada awal Juni, Hayashio diluncurkan dari Saipan sebagai bagian dari pengawalan kapal pengangkut tentara untuk Pertempuran Midway.

Pada pertengahan Juni 1942, Hayashio ditugaskan sebagai pendamping untuk kapal penjelajah dalam Serangan Samudra Hindia, tapi operasi tersebut dibatalkan saat ia sudah mencapai Mergui di Burma. Karena itulah, dia diberi tugas lainnya yakni sebagai pengawal untuk kapal penjelajah Kumano dan Suzuya menuju ke Balikpapan dan Kepulauan Solomon. Selama Pertempuran Solomon Timur pada tanggal 24 Agustus 1942, dia menjadi bagian dari Armada Serbu pimpinan Laksamana Kondō, tetapi ia sendiri tidak dalam pertempuran. Selama bulan September, Hayashio berpatroli antara Truk dan Guadalkanal, dan pada bulan Oktobernya mulai beroperasi sebagai transportasi pasukan ke Guadalkanal ("Tokyo Ekspres"). Operasi ini terus berlanjut hingga awal Februari 1943. Selama Pertempuran Kepulauan Santa Cruz pada tanggal 26 Oktober, dia ditugaskan untuk mengawal kapal induk Jun'yō kembali setelah bertempur bersama dengan kapal penjelajah Maya dan Suzuya menuju Pulau Shortland. Selama Pertempuran Laut Guadalkanal pada 13-15 Juli, Hayashio menjadi kapal bendera dari pasukan pengawalan konvoi. Sesudah pertempuran, ia kembali bersama Maya, Suzuya, dan Tenryū ke Kavieng.

Nasib sunting

Pada 24 November 1942, pada saat melakukan transportasi menuju Lae, Hayashio diserang oleh pesawat pembom milik Pasukan Udara Angkatan Darat Amerika Serikat dan kemudian terbakar. Upaya untuk memadamkan api pun berhenti setelah magazennya meledak, dan Komandan Kiyoshi Kaneda memberi perintah untuk meninggalkan kapal. Setelah mengeluarkan korban yang selamat, dia ditenggelamkan oleh torpedo yang diluncurkan oleh kapal perusak Shiratsuyu, di Tanjung Guna, Teluk Huon (07°0′S 147°30′E / 7.000°S 147.500°E / -7.000; 147.500). Hayashio dicoret dari daftar angkatan laut pada tanggal 24 Desember 1942.

Catatan sunting

  1. ^ Nelson. Japanese-English Character Dictionary. Page 476, 570;
  2. ^ Peattie & Evans, Kaigun .
  3. ^ Globalsecurity.org, IJN Kagero class destroyers
  4. ^ Nishidah, Hiroshi (2002). "Asashio class 1st class destroyers". Materials of the Imperial Japanese Navy. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-07-21. Diakses tanggal 2018-11-06. 
  5. ^ Allyn D. Nevitt (1998). "IJN Hayashio: Tabular Record of Movement". combinedfleet.com. 

Daftar pustaka sunting

  • Brown, David (1990). Warship Losses of World War Two. Naval Institute Press. ISBN 1-55750-914-X. 
  • D'Albas, Andrieu (1965). Death of a Navy: Japanese Naval Action in World War II. Devin-Adair Pub. ISBN 0-8159-5302-X. 
  • Evans, David (1979). Kaigun: Strategy, Tactics, and Technology in the Imperial Japanese Navy, 1887–1941. US Naval Institute Press. ISBN 0-87021-192-7. 
  • Roger Chesneau, ed. (1980). Conway's All the World's Fighting Ships 1922–1946. Grenwitch: Conway Maritime Press. ISBN 0-85177-146-7. 
  • Howarth, Stephen (1983). The Fighting Ships of the Rising Sun: The Drama of the Imperial Japanese Navy, 1895–1945. Atheneum. ISBN 0-689-11402-8. 
  • Jentsura, Hansgeorg (1976). Warships of the Imperial Japanese Navy, 1869–1945. US Naval Institute Press. ISBN 0-87021-893-X. 
  • Watts, A. J. Japanese Warships of World War II, Ian Allen, London, 1967.
  • Whitley, M. J. (1988). Destroyers of World War 2. Cassell Publishing. ISBN 1-85409-521-8. 

Pranala luar sunting