Kantan Atas, Pandih Batu, Pulang Pisau

desa di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah

Kantan Atas adalah sebuah nama desa di wilayah Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia.

Sejarah sunting

Desa Kantan Atas adalah Desa Transmigrasi atau yang sebelumnya adalah disebut Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Pangkoh III B Blok C dan Blok D, nama Kantan Atas di ambil dari nama sebuah sungai sebelum di bikin saluran Primer sewaktu masih belantara ada sebuah sungai alam kecil yang disebut sungai Kantan, dari nama inilah kemudian setelah lepas pembinaan Departemen Transmigrasi dan diserahkan ke Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas yang mendasari para pendiri Desa Kantan Muara, Desa Kantan Dalam dan Desa Kantan Atas

Tepatnya tanggal 9 Agustus 1982 datanglah para Transmigran dari Jawa Tengah yang terdiri Transmigran asal Jawa Tengah yaitu dari Kabupaten Banyumas, Kebumen dan Semarang mendarat di desa Kantan Muara, karena belum ada jalan maupun sungai yang menuju Desa Kantan atas, sehingga para Transmigran dan segenap barang bawaanya dari kantan Muara diangkut dengan menggunakan Lori sebuah armada yang berjalan di atas rel yang biasa digunakan oleh PT. Kahayan Lumber untuk mengangkut kayu lok, setelah menembus belantara beberapa waktu tibalah para Transmigran di UPT Pangkoh III B Blok C (Kantan Atas sekarang).

Dengan kondisi pemukiman yang masih belukar, dan bekas tebangan kayu-kayu besar yang masih malang melintang, saluran air dan jalan-jalan pemukiman pun belum ada menyadarkan para Transmigran dari angan-angan yang mereka bayangkan bahwa di tempat yang baru fasilitas sudah ada dan nyaman sebagaimana dijanjikan selagi mereka masih dikampung halaman.

Tekad dan semangat yang membaja untuk merubah taraf kehidupan yang lebih baik yang membuat mereka bertahan untuk terus berjuang, akan tetapi tidak sedikit para Transmigran yang pulang ke daerah asal dengan diam-diam tanpa sepengetahuan petugas

Kemudian pada tanggala 12 Agustus 1982 kembali berdatangan para Transmigran asal Jawa Barat, para korban letusan Gunung Galunggung ini memperlengkap warga UPT Pangkoh III B Blok C (Kantan Atas sekarang) sehingga menjadi 600 Kepala keluarga.

Selama para Transmigran belum mendapatkan rumah, mereka ditampung di Bestcamp. (SDN Kantan Muara-5/ Kantan Atas sekarang) dan baru pada tanggal 14 Agustus 1982 para Transmigran mendapatkan rumah dengan cara undian nomor rumah, dengan susah payah mereka mancari rumah sesuai dengan nomor undian yang mereka dapat, ada yang sampai dua hari belum menemukan rumah mereka karena rumah tertutup belukar ditambah lagi jalan-jalan pemukiman belum ada.

Seiring waktu berjalan merekapun bisa menempati rumah masing-masing dan memulai membersihkan pekarangan, karena waktu itu kemarau panjang dan sebagaian besar belum mengetahui lahan gambut, sehingga dalam pembersihan pekarangan banyak rumah yang terbakar karena tanah yang terbakar masuk ke kolong rumah dan membakar rumah.

Pada tanggal 16 Agustus 1982 warga UPT Pangkoh III B Blok C, mendapatkan Jadup (Jaminan Hidup) untuk yang perdana yang terdiri dari: Beras, gula putih, minyak goreng, minyak tanah, ikan asin, garam dan sabun Juga alat-alat pertanian dan perkakas dapur. Tidak lama pembersihan pekarangan pun selesai, seiring datangnya musim hujan mereka mulai bercocok tanam menanami lahan pekarangan masing masing, alangkah terkejutnya karena sayur-mayur dan tanaman lain setelah tumbuh kemudian keriting dan mati, dan ada sebagian yang tak bisa tumbuh sama sekali. Dua bulan waktu berjalan, pada tanggal 18 Oktober 1982 para warga UPT Pangkoh III B Blok C, mendapatkan jatah Lahan Usaha Tani (LU) yang masing-masing seluas 2 Ha terdiri dari lahan satu dan lahan dua, dimana lahan satu kayu-kayu sudah ditebang oleh pemerintah sedangkan lahan dua masih belantara para petani menebang sendiri dengan menggunakan alat seadanya.

Setelah beberapa bulan di awal tahun 1983 lahan usaha pertanian pun terbuka dan dapat ditanami, lagi-lagi tanaman yang ditanam tidak tumbuh, kembali tekad dan semangat teruji sehingga beberapa Transmigran pulang ke daerah asal, mulai saat itu sedikit demi sedikit warga UPT Pangkoh III B Blok C (Kantan Atas sekarang) berkurang

Untuk menciptakan generasi berkualitas maka di awal tahun 1983 para Transmigran yang mempunyai jiwa pendidik yang diprakarsai oleh Bapak Kasri (Kepala SDN Kantan Muara-1 sekarang) Transmigran asal Jawa Barat, berinisiatif mendirikan Sekolah Dasar yang terdiri dari tiga kelas 1, 2 dan 3 dengan jumlah murid 120 anak, dengan menggunakan Balai Desa, dan Gudang dengan tanpa meja kursi, proses belajar mengajar pun tetap berjalan, kondisi ini berjalan kurang lebih 2 tahun.

Seiring perjalanan waktu dua tahun sudah mereka menghuni Kantan Atas, dan Jadup (jaminan hidup) berakhir, mulailah Kepala UPT yang pertama Haris Saleh membentuk Perangkat Desa angkatan pertama dengan Kepala Desa Persiapan Sunarto, Sekdes Atang dan lima Kepala Urusan yaitu: Muyono, Jasmito, Pendi, Abdul Rochim dan Aris Saimin. Dan pada tanggal 1 Mei jabatan Kepala UPT Haris Saleh berakhir, dan diganti oleh Suyatno, karena kondisi masyarakat waktu itu masih belum bisa panen maka Jadup (jaminan hidup) oleh Departemen Transmigrasi diperpanjang satu tahun dan warga hanya mendapatkan jatah beras, kemudian diperpanjang lagi tiga bulan berupa program padat karya.

Awal tahun 1985 kondisi ekonomi semakin parah seiring berakhirnya tambahan Jadup, dan padat karya, sehingga datanglah tim peneliti dari UGM Yogyakarta, dan dari hasil penelitian di Rekomendasikan bahwa UPT Pangkoh III B Blok C dan Blok D (Kantan Atas sekarang) tidak layak huni. Atas dasar tersebut secara bertahap warga Kantan Atas di Re Lokasi (dipindahkan) ke Kabupaten Kotawaringin Barat, dan sebagian kecil ke UPT Pangkoh IX (Desa Purwodadi blok E sekarang) gelombang pemindahan warga terus berlangsung hingga tahun 1986 kurang lebih 450 KK, UPT Pangkoh III B Blok C di tambah 300 KK warga Blok D dipindahkan, akan tetapi tidak semua warga mau dipindahkan 150 KK Transmigran asal Kabupaten Banyumas, Kebumen, Kendal dan sedikit Jawa Barat memilih bertahan untuk terus berjuang Setelah berakhir Relokasi dan UPT Pangkoh III B Blok C dipimpin oleh Kepala UPT Samsudin Lumban Tobing, bersamaan itu juga Perangkat Desa angkatan pertama diremajakan yang dikenal dengan Perangkat Desa angkatan kedua dengan Kepala Desa Tetap Sunarto, Sekdes Muyono, dibantu oleh Kepala Urusan Abdul Rochim. Asikin, Sumarto dan Jasmito

Perjuangan 150 KK yang bertahan tidak sia-sia berkat kesabaran dan keuletan serta semangat yang tinggi akhirnya membuahkan hasil tahun 1986 Kantan Atas berubah status menjadi desa produsen kedelai, jagung, kacang tanah dan komoditi palawija lainnya dengan hasil panen yang begitu melimpah dan berita tersebut sampai ke Mentri transmigrasi Bapak Siswono Yudo Husodo di Jakarta yang kemudian berkenan melakukan panen raya di desa Kantan Atas, karena kondisi jalan dan gorong-gorong yang menuju ke desa Kantan atas pada waktu itu tidak memungkinkan akhirnya masyarakat Kantan Atas harus menerima karena panen raya dilaksanakan di desa Kantan Dalam

Seiring waktu berjalan Kantan Atas dengan penduduk 150 KK tidak memenuhi syarat untuk menjadi Desa dan setelah diserahkan pembinaannya dari Departemen transmigrasi ke Pemda Kabupaten Kapuas dengan berat hati warga Kantan Atas harus menerima status dari Desa Persiapan menjadi Dusun kerena harus menginduk ke desa Kantan Muara dengan Kepala Dusun Muyono.

Kondisi ekonomi masyarakatpun berangsur meningkat dengan datangnya bantuan ternak sapi dari bantuan Presiden, ditambah hasil pertanian yang terus melimpah

Masapun berganti Desa Kantan Dalam Definitif tahun 2003, maka dusun Kantan Atas berpindah menginduk ke desa Kantan Dalam dengan status tetap menjadi Dusun dengan kepala Dusun Bapak Sakur, hingga tahun 2006. Dengan keinginan yang kuat dan dibarengi jumlah Kepala Keluarga yang terus bertambah dan Kabupaten Pulang Pisau dengan Bupati Bapak H. Ahmad Amur, SH, MH, maka diawal tahun 2006 para tohoh Dusun Kantan Atas atas persetujuan Desa induk membentuk Panitia Pemekaran Desa yang dimotori oleh Yulianto Ma'arif, Sakur dan para tokoh masyarakat Desa Kantan Atas lainnya dan dengan dukungan dan do'a seluruh masyarakat Desa Kantan Atas, Akhirnya perjuanganpun berhasil pada tanggal 5 April 2006 Bapak Bupati Pulang Pisau H. Ahmad Amur SH, MH dan Ketua DPRD Kabupaten Pulang Pisau Bapak H. Edy Pratowo, S.Sos, MM dan rombongan berkenan hadir ke Desa Kantan Atas menjadi Desa definitif. Dan untuk keberlangsungan pelayanan pemerintah kepada masyarakat maka di tunjuklah Pejabat Sementara Kepala Desa dan Su'adi sebagai Pjs Kepala Desa kantan Atas dengan dibantu Sekdes Sakur dan lima Kepala Urusan yaitu: Kasbulloh, P. Sukarmin, Ngadiran, Suatman dan Pawirja dengan BPD Ketua Yulianto Ma'arif, S.Ag, Sumarto, Asikin, Basuki dan Anton LT, masing-masing sebagai anggota dan 4 RW yaitu: RW. 001 Kuat, RW. 002 Paimun N. Nurin, RW. 003 Baresi Ahmad, RW. 004 Juprianto

Setahun kepemimpinan Pjs Kepala Desa Su'adi berjalan pada tanggal 15 Februari 2007 dibentuklah Panitia Pemilihan Kepala Desa untuk yang pertama kalinya di desa Kantan Atas, yang di ketuai oleh Petrus Sukarmin, Sekretaris Sugeng Rianto. dan Bendahara Trimo, dan terjaringlah tiga calon Kepala Desa antara lain; Muyono. Su'adi, dan Baresi Ahmad pada tanggal 17 Maret 2007 pesta demolrasi desa Kantan Atas untuk yang pertama kalinya terselenggara sambutan dan antusias masyarakat untuk memilih Calon Pemimpin mereka luar biasa. Dan akhirnya terpilihlah Baresi Ahmad sebagai kepala Desa Kantan Atas periode 2007-2013

Dalam perjalananya sebagai Desa baru hasil pemekaran berbagai kesulitan pun dirasakan, dengan sarana dan prasarana yang sangat terbatas secara perlahan dengan semangat gotong-royong dan swadaya masyarakat yang begitu kuat kesulitan pun dapat teratasi, Kantor Desa, Pustu, Air Bersih, Urug Sirtu Poros Kiri, Jalan usaha tani, gorong-gorong, hidran umum, gedung Sekolah Dasar, sarana peribadatan. dan infrastruktur lainnya berangsur dapat terbangun oleh pemerintah juga swadaya dan partisipasi masyarakat murni dapat membangun antara lain, jembatan alternative konstruksi ulin, gedung balai desa/posyandu kantor BPD. Pos kamling, gorong-gorong jalan usaha tani, badan jalan tembus ke desa gandang barat, cucl part oonga menggunakan alat berat dan masih banyak lagi.

Prestasi pun sedikit demi sedikit dapat diraih antara lain tahun 2008 terpilih sebagai Desa/tempat penanaman perdana Revitalisasi Perkebunan Karet Kabupaten Pulang Pisau yang dilakukan oleh Bapak Bupati Pulang Pisau, tahun 2009 sebagai juara II lomba Desa Tingkat Kecamatan Pandih Batu, dan tahun 2010 menjadi juara lomba Desa Tingkat Kecamatan Pandih Batu yang kemudian mewakili Kecamatan Pandih Batu untuk mengikuti lomba desa tingkat kabupaten Pulang Pisau yang pada akhirnya berhasil mendapat juara I, dan pada tahun 2011 menjadi juara III lomba desa tingkat Provinsi Kalimantan Tengah

Tahun 2012 akhir desa Kantan Atas kembali membentuk Panitia Pilkades yang di ketuai oleh Bapak Sakur, sekretaris Trimo, bendahara Basuki anggota Suparto dan Eko Yulianto. Dengan 2 calon Kepala Desa yaitu Bapak Baresi Ahmad dan Bapak Ngadiran. Pada tanggal 09 Januari 2013 acara Pesta Demokrasi Desa Kantan Atas Pemungutan Suara dilaksanakan, dan terpilih Bapak Ngadiran sebagai Kepala Desa Kantan Atas Periode 2013-2019

Menjelang akhir tahun 2019 tepat nya pada bulan September tahun 2019 desa Kantan Atas kembali melaksanakan pesta demokrasi Pilkades yang di ketuai oleh Bapak Iskandar, sekretaris Edi Marsono, bendahara Trimo, anggota Reni Rahmawati dan Mugiati. Dengan 3 calon Kepala Desa yaitu Bapak Yulianto Ma'arif, Bapak Ngadiran dan Bapak Mujiarso. Dan dimenangkan oleh Bapak Mujiarso dengan masa Periode 2020-2026 sebagai Kepala Desa Kantan atas.

Selanjutnya roda pemerintahan pun berjalan akan tetapi kegiatan-kegiatan yang seharusnya berjalan seperti usulan-usulan pembangunan terganjal akibat datangnya Virus Covid 19 yang masuk di bulan Februari tahun 2020, sehingga dana kegiatan baik dari pemerintah atau dari DD maupun ADD banyak terfokus untuk menangani wabah Virus Covid 19, namun seiring waktu berjalan hingga kini tahun 2022 sudah mulai membaik dan Semoga dengan Ridho Tuhan Yang Maha Esa dan kerja keras serta semangat gotong royong yang tinggi seluruh lapisan masyarakat dan atas bimbingan, bantuan serta perhatian Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, Desa Kantan Atas akan lebih baik lagi setelah wabah Covid, dan pembangunan pembangunan dapat berjalan seperti yang diharap oleh masyarakat dan menjadi aman dan sejahtera kembali setelah Virus Covid-19. Amin.

(Penyusun sejarah : Stevanus Parwudi | Nara Sumber : Slamet Wardi dan tokoh Masyarakat)

Data Desa sunting

Kantan Atas
Negara  Indonesia
ProvinsiKalimantan Tengah
KabupatenPulang Pisau
KecamatanPandih Batu
Kode pos
74871
Kode Kemendagri62.11.01.2015
Luas530 km2
Jumlah penduduk1202 jiwa
Jumlah RT13 RT
Jumlah RW4 RW
Jumlah KK371 KK


Batasan Wilayah Desa sunting

Adapaun batasan-batasan wilayah desa Kantan Atas yakni meliputi;

Hasil Desa sunting

  • Karet
  • Kelapa Sawit
  • Kebun sayur
  • Buah-buahan
  • Singkong

Fasilitas Penunjang sunting

Desa Kantan Atas memiliki beberapa fasilitas penunjang yang berguna untuk keperluan masyarakat, seperti ;

  • 2 Masjid
  • 4 Mushola
  • Ambulance
  • Balai Desa
  • 2 Lapangan Voli
  • 2 Lapangan Sepak Bola
  • Gedung Serba Guna
  • Lapangan Bulu Tangkis
  • Puskesmas Pembantu 1
  • SD Kantan Muara 5
  • TK Budi Utomo
  • PAUD Kasih Bunda

Organisasi atau Perkumpulan sunting

Masyarakat Desa Kantan Atas masih menjunjung tinggi nilai kekeluargaan. Terbukti dengan keaktifan masyarakat dalam segala kegiatan yang ada. Adapun juga beberapa organisasi ataupun kegiatan perkumpulan antara lain seperti;

  • PKK
  • Karang Taruna
  • Kelompok Perkebunan
  • Seni bela diri silat "IKS" (Ikatan Kera Sakti)
  • Komunitas Kuda Lumping Banyumasan
  • Hadrah
  • Kelompok pengajian khusus ibu-ibu dan bapak-bapak

Pranala luar sunting