Kabinet Hatta I
Kabinet Hatta Pertama atau Kabinet Hatta I adalah kabinet ketujuh yang dibentuk di Indonesia. Kabinet ini dibentuk oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta, atas perintah Presiden Soekarno pada tanggal 23 Januari 1948, hari yang sama saat kabinet sebelumnya dinyatakan bubar. Kabinet ini bertugas pada periode 29 Januari 1948 sampai 4 Agustus 1949. Menyusul agresi militer Belanda kedua, ketika ibu kota republik Yogyakarta direbut dan sebagian besar anggota kabinet ditangkap. Meskipun begitu, kabinet tidak secara resmi dibubarkan. Setelah kepemimpinan politik kembali berlaku efektif 13 Juli 1949, kabinet melanjutkan mandatnya hingga dirombak pada 4 Agustus.
Kabinet Hatta | |
---|---|
![]() Kabinet Pemerintahan Indonesia | |
![]() Kabinet Hatta I | |
Dibentuk | 29 Januari 1948 |
Diselesaikan | 4 Agustus 1949 |
Struktur pemerintahan | |
Kepala negara | Soekarno |
Kepala pemerintahan | Mohammad Hatta |
Jumlah menteri | 27 |
Jumlah wakil menteri | 10 |
Partai anggota | Majelis Syuro Muslimin Indonesia Partai Nasional Indonesia Nahdlatul 'Ulama Partai Kristen Indonesia Independen |
Sejarah | |
Pendahulu | Kabinet Amir Sjarifuddin II |
Pengganti | Kabinet Darurat Kabinet Hatta II |
Susunan kabinet Sunting
No | Jabatan | Nama Menteri | |
---|---|---|---|
1 | Perdana Menteri | Mohammad Hatta | |
2 | Menteri Luar Negeri | Agus Salim | |
3 | Menteri Dalam Negeri | (a. i.) Sukiman | |
4 | Menteri Pertahanan | Mohammad Hatta[1] (ad-interim, sampai 15 Juli 1948) | |
Hamengkubuwono IX (sejak 15 Juli 1948) | |||
5 | Menteri Kehakiman | Susanto Tirtoprodjo | |
6 | Menteri Penerangan | Mohammad Natsir | |
7 | Menteri Keuangan | AA Maramis | |
8 | Menteri Kemakmuran | Sjafruddin Prawiranegara | |
9 | Menteri Pekerjaan Umum | Djuanda Kartawidjaja[2] (ad-interim, sampai 13 April 1948) | |
Herling Laoh (sejak 13 April 1948) | |||
10 | Menteri Perburuhan dan Sosial | Rahendra Kusnan | |
11 | Menteri Pembangunan dan Pemuda | Supeno [3] | |
12 | Menteri Perhubungan | Djoeanda Kartawidjaja | |
13 | Menteri Agama | Masjkur | |
14 | Menteri Pendidikan dan Kebudayaan | Ali Sastroamidjojo | |
15 | Menteri Kesehatan | J. Leimena | |
16 | Menteri Negara | Hamengkubuwono IX [1] |
Kejatuhan Sunting
Selama Operasi Kraai, serangan Belanda ke ibu kota di Yogyakarta yang dimulai pada 19 Desember 1948, kabinet dan Presiden Sukarno ditangkap dan diasingkan. Kabinet darurat, di bawah Sjafruddin Prawiranegara, dibentuk di Sumatera; namun Kabinet Hatta tidak secara resmi dibubarkan. Setelah kepemimpinan politik dilepaskan dan dikembalikan ke Yogyakarta, Prawiranegara mengembalikan kendali negara kepada kabinet Hatta efektif 13 Juli 1949; kabinet Hatta mempertahankan susunannya sampai 4 Agustus 1949, ketika dirombak, kembali dengan Hatta sebagai perdana menteri.
Catatan Sunting
- ^ a b Tanggal 15 Juli 1948 Hamengkubuwono XI diangkat menjadi Menteri Pertahanan. Posisi Menteri Negara tidak diisi.
- ^ Tanggal 13 April 1948 posisi ini diisi H. Laoh.
- ^ Supeno meninggal pada 24 Februari 1949, sewaktu Agresi Militer Belanda II.
Referensi Sunting
- Simanjuntak, P. N. H. (2003) (in Indonesian), Kabinet-Kabinet Republik Indonesia: Dari Awal Kemerdekaan Sampai Reformasi, Jakarta: Djambatan, pp. 62–73, ISBN 979-428-499-8.
Pranala luar Sunting
- (Indonesia) Profil Kabinet Hatta I pada situs web Sekretariat Kabinet Republik Indonesia
- (Indonesia) Profil kabinet pada situs web Kepustakaan Presiden-Presiden Republik Indonesia Diarsipkan 2014-01-12 di Wayback Machine.
Kabinet Pemerintahan Indonesia | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Kabinet Amir Sjarifuddin II |
Kabinet Hatta I 1948 |
Diteruskan oleh: Kabinet Darurat |
Didahului oleh: Kabinet Amir Sjarifuddin II |
Kabinet Hatta I 1948-1949 |
Diteruskan oleh: Kabinet Hatta II |