Johannes Hevelius
Johannes Hevelius (Bahasa Latin), juga dikenal sebagai Johann Hewelke, Johannes Höwelcke atau Johannes Hewel (dalam Bahasa Jerman), atau Jan Heweliusz (dalam Bahasa Polandia) adalah seorang anggota dewan dan wali kota Danzig (Gdańsk), Polandia.
Nama dalam bahasa asli | (de) Johannes Höwelcke |
---|---|
Biografi | |
Kelahiran | (pl) Jan Heweliusz 28 Januari 1611 Gdańsk (Persemakmuran Polandia-Lituania) |
Kematian | 28 Januari 1687 (76 tahun) Gdańsk (Persemakmuran Polandia-Lituania) |
Tempat pemakaman | St Catherine's Church (en) Galat: Kedua parameter tahun harus terisi! 54°21′15″N 18°39′05″E / 54.354114°N 18.651453°E |
Pamong desa Gdańsk | |
1641 – | |
Data pribadi | |
Pendidikan | Universitas Leiden - hukum (1630–1632) Academic Gymnasium Danzig (en) (1627–1630) Academic Gymnasium Danzig (en) (1618–1624) |
Kegiatan | |
Spesialisasi | Astronomi dan yurisprudensi |
Pekerjaan | astronom, kartografer, pengusaha, brewer (en) |
Murid dari | Peter Crüger (en) |
Murid | Gottfried Kirch (mul) |
Karya kreatif | |
Karya terkenal
| |
Keluarga | |
Pasangan nikah | Elisabeth Hevelius (en) (1663–) |
Penghargaan
| |
Sebagai astronom ia memperoleh reputasi sebagai "perintis topografi Bulan".
Latar belakang
suntingJohannes Hevelius lahir pada 28 Januari 1611, ayahnya adalah Abraham Hewelke (1576-1649), dan ibunya bernama Kordula Hecker (1576-1655). Mereka adalah keluarga pedagang brewery kaya berasal dari Bohemia.
Pendidikan
suntingSetelah menamatkan gymnasium (setara sekolah menengah), dimana dia sempat diajar oleh Peter Crüger, Hevelius pada tahun 1630 mempelajari yurisprudensi di Leiden, kemudian mengunjungi Inggris dan Prancis, bertemu dengan Pierre Gassendi, Marin Mersenne dan Athanasius Kircher.
Pada 1634 ia menetap di kota asalnya, dan pada 21 Maret, 1635, menikahi Katharine Rebeschke, seorang tetangga yang hanya berbeda dua rumah, berusia dua tahun lebih muda darinya. Tahun berikutnya, Hevelius menjadi anggota gilda pengusaha bir, yang kemudian dia pimpin sejak 1643.
Karier
suntingSepanjang hidupnya, Hevelius mengambil bagian dalam kepemimpinan munisipalitas lokal, menjadi Ratsherr (anggota dewan kota) pada 1651 dan kemudian wali kota Danzig. Sejak 1639 ketertarikan utamanya adalah pada bidang astronomi. Pada 1641 ia membangun sebuah observatorium di bagian atas rumahnya, melengkapinya dengan instrumen yang cukup baik, termasuk sebuah teleskop tanpa tabung yang memiliki panjang fokus 45 meter yang dikonstruksinya sendiri.
Observatorium pribadi ini dikunjungi oleh Ratu Polandia Maria Gonzaga pada 29 Januari 1660, dan Raja Polandia Jan III Sobieski pada 1678. Edmund Halley juga pernah mengunjungi observatorium ini pada Mei 1679, sebagai duta dari Royal Society dimana Hevelius telah menjadi anggotanya sejak 1664.
Hevelius melakukan pengamatan bintik matahari, 1642-1645, mencurahkan perhatian selama empat tahun untuk memetakan permukaan Bulan, menemukan librasi Bulan, dan mempublikasikan pekerjaannya dalam Selenographia sive Lunae Descriptio (1647), sebuah kertas kerja yang membuatnya diberi julukan "perintis topografi Bulan."
Ia menemukan empat komet, pada 1652, 1661 (kemungkinan Ikeya-Zhang), 1672 dan 1677. Penemuan-penemuan ini mengarahkannya pada sebuah tesis bahwa benda-benda semacam itu berevolusi mengelilingi matahari dalam orbit yang parabolik.
Katharine, istri pertamanya, meninggal dunia pada 1662, dan setahun kemudian Hevelius menikahi Elisabeth Koopmann, seorang putri muda dari sebuah keluarga saudagar juga. Pasangan ini memiliki empat anak. Elisabeth sangat mendukung dan ikut membantu suaminya dalam kegiatan-kegiatan pengamatan. Setelah kematiannya, dua karya Hevelius diterbitkan oleh Elisabeth. Dengan demikian Elisabeth Hevelius kemungkinan adalah astronom wanita pertama dalam sejarah.
Observatoriumnya, perlengkapan berikut buku-buku terbakar dalam sebuah musibah kebakaran pada 26 September, 1679. Bencana ini dilukiskannya dalam bagian pengantar bukunya, Annus climactericus (1685). Ia kemudian dapat dengan cepat memperbaiki observatoriumnya sehingga dapat mengamati penampakan komet terang pada Desember 1680. Rasi bintang Sextans dinamainya sebagai kenangan pada instrumen-instrumen yang hilang saat bencana. Sejak musibah tersebut kesehatannya terus menurun dan ia meninggal saat ulangtahunnya yang ke-76, 28 Januari 1687.
Pada akhir 1683, dalam rangka memperingati kemenangan tentara kristen di bawah pimpinan Raja Jan III Sobieski pada Pertempuran Vienna, Hevelius menciptakan dan menamai sebuah rasi dengan Scutum Sobiescianum (Perisai Sobieski), yang sekarang dikenal sebagai rasi "Scutum."
Hevelius mencetak bukunya di rumahnya sendiri, dengan ongkos yang sangat besar, dan dengan tangannya sendiri dia membuat pelat-pelat cetakannya.
Kematian
suntingHevelius meninggal dunia pada 28 Januari 1687.