Jan Carel Josephus van Speijk

(Dialihkan dari Jan van Speyk)

Jan Carel Josephus van Speijk, juga ditulis Van Speyk (31 Januari 1802 – 5 Februari 1831) adalah seorang letnan Angkatan Laut Kerajaan Belanda yang menjadi pahlawan bagi bangsa Belanda dalam usahanya meredam Revolusi Belgia.

Kapal meriam no. 2 meledak di Antwerpen. Martinus Schouman, 1832

Kehidupan awal

sunting

Van Speijk telah menjadi yatim beberapa minggu setelah kelahirannya. Ia bergabung dengan AL Kerajaan Belanda pada tahun 1820 dan berdinas di Hindia Belanda antara tahun 1823-1825. Ia turut serta sejumlah ekspedisi militer ke Bangka, Jawa, dan Bone dan mendapatkan julukan Schrik der Roovers (Teror Bandit).

Kematian

sunting

Pada saat pecah Perang Kemerdekaan Belgia, Van Speijk diangkat sebagai komandan kapal meriam. Van Speijk melecehkan gerakan kemerdekaan Belgia. Ia pernah mengumumkan bahwa lebih baik ia mati "daripada menjadi Brabander (orang Brabant) yang tak populer". Pada tanggal 5 Februari 1831, badai menghantarkan kapalnya ke pelabuhan Antwerpen. Orang Belgia menyerang kapal tersebut dan meminta Van Speijk menurunkan bendera Belanda. Alih-alih berbuat demikian, ia menembakkan pistol (beberapa versi mengatakan ia melemparkan segulung rokok - sedikit saksi mata yang masih hidup) ke arah drum berisi mesiu dan berkata "Dan liever de lucht in" ("Lebih baik meledak sekarang"). Jumlah korban jiwa akibat insiden tersebut tetap tak diketahui, kemungkinan lusinan jiwa. 28 dari 31 anak buah kapalnya tewas dalam ledakan tersebut.

Warisan

sunting

8 hari setelah kematian Van Speijk, Belanda mengumumkan masa berkabung. Mayatnya dimakamkan di Nieuwe Kerk, Amsterdam, gereja di mana jenazah Michiel de Ruyter, laksamana dan pahlawan AL juga terbaring.

Pada abad ke-19 dan paruh pertama abad ke-20, nasionalis Belanda menganggap Van Speijk sebagai pahlawan, yang membuahkan dekret kerajaan (koninklijk besluit no. 81, 11 Februari 1833) dikeluarkan oleh Raja Willem I yang menyatakan bahwa sepanjang Koninklijke Marine ada, akan selalu ada kapal bernama 'Van Speijk' untuk memperingatinya. Terdapat 7 kapal AL Belanda yang menggunakan namanya. Yang terakhir adalah Van Speijk (F828) (1994), sebuah frigat kelas Karel Doorman. Pendahulunya frigat Van Speijk (F802) yang diluncurkan tahun 1965 adalah kapal utama dari kelasnya sendiri. Tiang layar kapal Van Speijk masih disimpan di Institit Angkatan Laut Kerajaan Belanda. Untuk perannya sebagai komandan kapal meriam no. 2, Jan van Speijk dihormati dengan Salib Ksatria Kelas IV dari Orde Willem.

Mercusuar di Egmond dinamai menurut namanya.

Pranala luar

sunting