Horcrux adalah benda sihir fiksi dalam seri Harry Potter karya J. K. Rowling. Konsep Horcrux untuk pertama kalinya diungkapkan dalam seri keenam, Harry Potter dan Pangeran Berdarah-Campuran. Horcrux-horcrux tersebut telah ditampilkan di seri-seri sebelumnya walaupun tidak pernah diidentifikasikan sebagai horcrux. Rowling mempergunakan tokoh guru Ramuan Horace Slughorn untuk menjelaskan mengenai Horcrux ini. Horcrux adalah fokus utama dalam buku terakhir dari seri ini, Harry Potter dan Relikui Kematian.

Buku harian Tom Riddle, horcrux pertama yang ditemukan Harry Potter, dalam film Harry Potter and the Chamber of Secrets.

Pengertian sunting

Horcrux adalah "suatu wadah di mana seorang Penyihir Hitam menyembunyikan bagian dari jiwanya untuk tujuan mencapai keabadian".[1] Dengan sebagian jiwa yang disimpan, seorang penyihir memiliki hidup yang sangat panjang selama horcrux itu tetap utuh, biasanya disimpan di tempat yang aman. Jika tubuh si penyihir hancur, bagian dari jiwa itu tetap terpelihara di dalam horcrux tersebut.[2] Namun, hancurnya tubuh si pembuat Horcrux akan menyebabkan penyihir itu dalam kondisi "setengah-hidup" karena mereka kehilangan bentuk jasmani.[3] Sihir hitam yang diperlukan untuk menciptakan sebuah horcrux dianggap sebagai sihir keji yang sangat tercela sehingga jarang sekali dipublikasikan, bahkan di buku-buku Ilmu Hitam.

Horcrux dapat dibuat dari benda biasa, termasuk organisme hidup. Kehancuran benda horcrux akan menghancurkan juga bagian jiwa yang disimpan di dalamnya, mengakhiri perlindungannya, dan mengembalikan si pembuat ke keadaan dapat mati, kecuali tentu saja, jika si pembuat memiliki horcrux lainnya. Penghancuran suatu benda horcrux memerlukan benda sihir yang kuat yang menyebabkan horcrux itu tidak dapat memperbaiki dirinya sendiri, misalnya dengan mempergunakan bisa basilisk atau kutukan api. Jika seorang penyihir telah membuat lebih dari satu horcrux, ia akan tetap dalam keadaan tidak dapat mati hingga semua horcrux itu dihancurkan. Tanpa horcrux, si penyihir akan mati secara normal jika terluka.[4]

Lord Voldemort adalah satu-satunya penyihir yang secara eksplisit disebutkan telah membuat horcrux (walaupun ada juga penyihir yang telah membuatnya juga), dan merupakan satu-satunya penyihir yang diketahui pernah menciptakan lebih dari satu.[5]

Horcrux Voldemort sunting

 
Beberapa Horcrux Voldemort, diantaranya Buku Harian Tom Riddle, Cincin Marvolo Gaunt, Liontin Slytherin, Piala Hufflepuff dan Mahkota Ravenclaw.

Proses pembuatan sunting

Pembuatan horcrux Voldemort adalah fokus utama dari alur terakhir seri Harry Potter.

Voldemort mempercayai bahwa tujuh adalah angka mistis yang sangat kuat sehingga ia dengan sengaja berencana membuat enam horcrux sementara bagian ketujuh dari jiwanya tetap ada di dalam tubuhnya.[HP6] Namun, Voldemort secara tidak sengaja telah membagi jiwanya menjadi delapan bagian ketika ia gagal membunuh Harry. Kutukan Pembunuh yang gagal itu tidak saja menghancurkan tubuh Voldemort, tetapi juga merobek dan memasukkan bagian dari jiwanya ke dalam Harry. Voldemort yang tidak menyadari hal ini, membuat Nagini sebagai horcrux ketujuh dan terakhir.

Semua horcrux yang diciptakan secara sadar oleh Voldemort dibuat dengan menggunakan benda yang memiliki nilai yang penting atau cukup sentimental baginya.[HP6] Voldemort mempergunakan peninggalan-peninggalan dari keempat pendiri Hogwarts (kecuali peninggalan Godric Gryffindor), catatan harian masa kecilnya (yang berisikan bukti bahwa ia adalah keturunan dari Salazar Slytherin), cincin keluarga Peverell yang dimiliki oleh kakeknya, dan ular Nagini.

Dalam kesombongannya, Voldemort memberitahukan petunjuk tak kentara mengenai pembuatan horcrux-horcrux tersebut kepada para pengikutnya. Mengetahui mengenai horcrux ini, Regulus Black menduga dengan tepat bahwa liontin Salazar Slytherin adalah salah satu horcrux, dan mengorbankan dirinya untuk mengambilnya.[6]

Objek sunting

Buku harian Tom Riddle sunting

Buku harian Tom Riddle adalah salah satu horcrux Lord Voldemort. Lucius Malfoy memberikan buku itu kepada Ginny Weasley tanpa diketahui Ginny. Pada saat Ginny memasuki kamar rahasia Slytherin, Ginny melempar buku itu ke kepala Myrtle Merana. Saat Harry dan Ron melihat toilet wanita banjir, Harry melihat buku itu dan mengambilnya untuk diselidiki. Melalui buku harian itu, Tom Riddle mengajak Harry berkomunikasi dan membawanya kembali ke lima puluh tahun sebelumnya. Dari buku harian tersebut pula Harry pertama kali mengetahui tentang kamar rahasia. Pada akhirnya, Harry membuka kamar rahasia melalui keran air di toilet wanita dengan berbahasa parseltongue (bahasa ular). Di dalam kamar rahasia, Harry bertemu dengan Ginny yang tidak sadarkan diri bersama Tom Riddle. Harry bertarung melawan makhluk purba penjaga kamar rahasia, basilisk, dengan menggunakan pedang Godric Gryffindor yang dibawakan oleh Fawkes, burung phoenix peliharaan Dumbledore. Harry berhasil membunuh basilisk dan menancapkan taring makhluk itu ke buku harian Tom Riddle sehingga Tom Riddle musnah dan Ginny kembali sadar.

Cincin Marvolo Gaunt sunting

 
Cincin Marvolo Gaunt dan Batu Kebangkitan

Cincin Marvolo Gaunt merupakan salah satu Horcrux Voldemort yang berhasil dimusnahkan oleh Albus Dumbledore menggunakan mantra api sehingga tangannya terkena mantra kutukan. Kutukan itu berupa kutukan pengurang umur, sehingga Dumbledore memiliki sedikit waktu untuk hidup, kemungkinan hanya bertahan selama satu tahun.

Liontin Salazar Slytherin sunting

Liontin Salazar Slytherin sebelumnya sudah pernah ditemukan oleh seseorang yang bernama R.A.B atau Regulus Arcturus Black. Regulus lalu mengganti liontin itu dengan liontin palsu dan menempatkan liontin palsu di tempat yang sama dengan liontin yang asli. Liontin palsu itu didapatkan Harry bersama Dumbledore di gua pinggir laut yang tersembuyi dalam buku keenam.

Dalam buku ketujuh, Harry, Ron dan Hermione mencari liontin Salazar Slytherin kembali, dan mendapatkan informasi bahwa liontin itu ada pada Dolores Umbridge. Harry, Ron dan Hermione masing-masing menyamarkan diri sebagai salah satu anggota Kementerian Sihir. Lalu Harry, Ron dan Hermione berhasil mendapatkan liontin itu dari leher Dolores Umbridge. Karena Kementeriaan Sihir telah jatuh di tangan musuh, mereka pun mencari tempat lain untuk berlindung sekaligus tempat untuk menghancurkan liontin tersebut. Liontin tersebut tidak bisa di hancurkan dengan mantra apapun. Akhirnya, Ron menghancurkan liontin tersebut dengan pedang Godric Gryffindor.

Piala Helga Hufflepuff sunting

Piala Helga Hufflepuff adalah Horcrux keempat dari Voldemort. Mantra untuk membentuk Horcrux ini didapatkan setelah Voldemort membunuh Hepzibah Smith dengan cara meracuninya. Setelah menjadikan piala ini sebagai Horcrux, Voldemort memberikannya kepada Bellatrix Lestrange yang kemudian menyimpannya di Bank Gringotts.

Piala ini diperkenalkan pada buku Pangeran Berdarah-Campuran, tetapi dibahas lebih mendalam pada Relikui Kematian. Mantra Gemino dan Flagrante digunakan untuk melindungi piala ini. Setelah berhasil mencuri piala ini dari Bank Gringotts, Hermione kemudian menghancurkannya menggunakan taring basilisk yang dia ambil bersama Ron di Kamar Rahasia.

Mahkota Rowena Ravenclaw sunting

 
Diadem (mahkota) Rowena Ravenclaw

Mahkota Rowena Ravenclaw merupakan horcrux Voldemort yang disembunyikan dalam Ruang Kebutuhan sampai Harry Potter menghancurkannya dengan menggunakan taring Basilisk, lalu ditendang oleh Ronald Weasley ke dalam api dan terbakar.

Harry Potter sunting

Ketika kutukan pembunuhnya berbalik, ada bagian dari jiwa Voldemort yang masuk ke kehidupan terdekat, yaitu Harry Potter. Meskipun ada spekulasi mengenai peranan Lily Potter dalam kejadian Harry menjadi horcrux ini, tetapi tidak ada bukti bahwa kematian Lily ada hubungannya.

Nagini sunting

Nagini merupakan ular peliharaan Lord Vodemort. Kemunculan Nagini pertama kali disebutkan dalam buku keempat, Harry Potter dan Piala Api, pada awal cerita. Ular itu mengadu pada majikannya bahwa ada seorang Muggle tua yang sedang menguping percakapan Voldemort dan Peter Pettigrew dekat pintu.

Dalam buku kelima, Voldemort merasuki Nagini dan menggunakannya untuk memeriksa keadaan di Departemen Misteri. Tidak dijelaskan bagaimana caranya Voldemort merasuki ularnya, dan bagaimana juga caranya mengirim ular itu ke Kementerian Sihir. Saat sedang memata-matai Departemen Misteri, Arthur Weasley memergoki ular itu saat dia mendapat giliran jaga. Nagini menyerang Arthur dan menyebabkannya terluka cukup parah sehingga harus mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit St. Mungo. Kejadian ini diketahui oleh Harry Potter ketika dia mendapat penglihatan ke dalam pikiran Voldemort.

Dalam buku ketujuh, Nagini memakai tubuh Bathilda Bagshot yang sudah mati. Remus Lupin sudah berkata sebelumnya bahwa ada jenis sihir hitam yang belum diketahui oleh Harry Potter dan kawan-kawan, dan Hermione berpendapat bahwa ular yang "meminjam" tubuh manusia yang sudah mati adalah salah satu jenis sihir yang dimaksud. Dengan menyamar sebagai Bathilda, Nagini berhasil memikat Harry dan Hermione dan menahan Harry sebelum Voldemort datang. Bathilda tidak berbicara di hadapan Hermione karena sudah jelas akan ketahuan kalau dia menggunakan bahasa Parseltongue.

Di akhir buku ketujuh, Neville Longbottom memenggal kepala Nagini dengan menggunakan pedang Gryffindor.

Penghancuran sunting

Setiap horcrux dihancurkan oleh orang-orang yang berbeda, seperti dalam tabel berikut:

Horcrux Dibuat dengan kematian[6] Tempat disembunyikan Dihancurkan oleh Dihancurkan menggunakan Catatan
Catatan harian Tom Riddle Myrtle Merana Dalam pemeliharaan Lucius Malfoy Harry Potter Taring Basilisk Lucius Malfoy memberikan catatan harian ini kepada Ginny Weasley tanpa menyadari bahwa benda ini adalah sebuah horcrux.
Cincin Marvolo Gaunt/Batu Kebangkitan Tom Riddle Senior Pondok Gaunt Albus Dumbledore Pedang Gryffindor Voldemort membuat horcrux ini menggunakan kematian Tom Riddle senior/ayahnya sendiri.
Liontin Salazar Slytherin Seorang gelandangan Muggle Gua Horcrux, kemudian dipindahkan ke 12 Grimmauld Place, kemudian dicuri oleh Mundungus Fletcher yang memberikan ke Dolores Umbridge sebagai sogokan Ron Weasley Pedang Gryffindor Dicuri dari Hepzibah Smith yang juga memiliki Piala Hufflepuff. Diambil dari gua pinggir laut pertama kalinya oleh Regulus Black dan Kreacher.
Piala Helga Hufflepuff Hepzibah Smith Bank Gringotts, dalam lemari besi Lestrange. Hermione Granger Taring Basilisk Dicuri dari Hepzibah Smith yang juga memiliki liontin Slytherin.
Mahkota Rowena Ravenclaw Seorang petani Albania Kamar Kebutuhan di Hogwarts Harry Potter Taring Basilisk Dicuri oleh putri tunggal Rowena Ravenclaw dan menyembunyikannya di Albania. Belakangan dipindahkan ke Kamar Kebutuhan oleh Voldemort. Dihancurkan menggunakan taring basilisk oleh Harry Potter lalu di tendang oleh Ron Weasley dan kemudian terbakar.
Harry Potter Lily Potter Tidak ada Lord Voldemort Kutukan Pembunuh Ketika kutukan pembunuhnya berbalik, ada bagian dari jiwa Voldemort yang masuk ke kehidupan terdekat, Harry Potter. Meskipun ada spekulasi mengenai peranan Lily Potter dalam kejadian Harry menjadi horcrux ini, tetapi tidak ada bukti bahwa kematian Lily ada hubungannya.
Nagini Bertha Jorkins Tidak ada Neville Longbottom Pedang Gryffindor Dumbledore mempercayai bahwa horcrux ini dibuat dengan kematian Frank Bryce, tetapi J. K. Rowling menyatakan bahwa horcrux ini telah dibuat sebelumnya dengan kematian Bertha Jorkins.

Referensi sunting

  1. ^ Situs web JK Rowling, Diary entry, Sept 29th Diarsipkan 2005-12-30 di Wayback Machine., Harry Potter Lexicon archive
  2. ^ Rowling, J. K. (2005). Harry Potter and the Half-Blood Prince (dalam bahasa Inggris). London: Bloomsbury/New York City: Scholastic, et al. p. 503. UK ISBN 0-7475-8108-8/U.S. ISBN 0-439-78454-9.
  3. ^ Rowling, J. K. (2000). Harry Potter dan Piala Api (dalam bahasa Inggris). London: Bloomsbury, et al. p.566. UK ISBN 0-7475-4624-X.
  4. ^ Rowling, J. K. (2005). Harry Potter dan Pangeran Berdarah-Campuran (dalam bahasa Inggris). New York City: Scholastic, et al. p.503. U.S. ISBN 0-439-78454-9. "That seventh piece of soul will be the last that anybody wishing to kill Voldemort must attack – the piece that lives in his body."
  5. ^ Rowling, J. K. (2005). Harry Potter dan Pangeran Berdarah-Campuran (dalam bahasa Inggris). New York City: Scholastic, et al. pp. 501–502. U.S. ISBN 0-439-78454-9.
  6. ^ a b "Online Chat Transcript". Bloomsbury. 31 Juli 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-10-12. Diakses tanggal 31 Juli 2007. 

Pranala luar sunting