Henri Lefebvre (16 Juni 1901–29 Juni 1991) adalah seorang sosiolog Prancis, intelektual, dan filsuf yang secara umum digolongkan ke dalam (aliran) Neo-Marxist.[1] Ia terkenal karena merintis kritik kehidupan sehari-hari dengan memperkenalkan konsep-konsep hak atas kota dan produksi ruang sosial, dan karena karyanya tentang materialisme dialektis, keterasingan, serta kritik terhadap Stalinisme, eksistensialisme, dan strukturalisme. Dalam kariernya yang produktif, Lefebvre menulis lebih dari enam puluh buku dan tiga ratus artikel. Ia mendirikan atau mengambil bagian dalam pendirian beberapa jurnal intelektual dan akademis seperti Philosophies, La Revue Marxiste, Arguments, Socialisme ou Barbarie, Espaces et Sociétés.[2]

Henri Lefebvre
Henri Lefebvre pada 1971
Lahir(1901-06-16)16 Juni 1901
Hagetmau, Prancis
Meninggal29 Juni 1991(1991-06-29) (umur 90)
Navarrenx, Prancis
AlmamaterUniversitas Paris
EraFilsafat abad ke-20
KawasanFilsafat Barat
AliranNeo-Marxis
Filsafat kontinental
Marxisme Barat
Marxisme Hegelian
Mahasiswa doktoralJean Baudrillard
Minat utama
Kehidupan sehari-hari · Dialektika · Alienasi · Mystification · Ruang sosial · Perkotaan · Pedesaan · Modernitas · Sastra · Sejarah
Gagasan penting
Kritik atas kehidupan sehari-hari · Theory of moments · Rhythmanalysis · Produksi ruang sosial · Hak atas kota
Dipengaruhi

Biografi

sunting

Henry Lefebvre lahir pada tahun 1901 di Hagetmau, Landes, Prancis. Ia belajar filsafat di Universitas Paris (Sorbonne), lulus pada 1920. Pada tahun 1924, ia bekerja dengan Paul Nizan, Norbert Guterman, Georges Friedmann, Georges Politzer, dan Pierre Morhange dalam kelompok filsafat, dengan tujuan untuk mencapai revolusi filsafat. Pekerjaan ini membawanya berkenalan dengan kelompok surealis dan kelompok-kelompok pergerakan lainnya, sebelum ia masuk ke Partai Komunis Prancis (PCF). Lefebvre bergabung dengan PCF pada 1928 dan publikasi terakhirnya menyerang lawan-lawannya, salah satunya Nizan (rekannya dulu).

Sejak 1930-1940, Lefebvre menjadi professor filsafat. Pada 1940, ia bergabung dengan Gerakan Perlawanan. Dari 1944-1949, ia menjadi direktur Radiodiffusion Française, siaran radio Prancis di Toulouse. Idenya mengenai "keseharian" (everyday live) kali pertama dipublikasikan pada 1947, dan menjadi landasan intelektual di balik berdirinya "COBRA" dan "Situationist International". Ia berpendapat, buku adalah sebuah sindiran-sindiran untuk budaya, kesenangan dan realitas perkotaan...Ambiguitasnya bisa menciptakan konflik interpretasi, baik oleh kelompok ekstrem (dalam revolusi dan melalui keseharian, secara menyeluruh) maupun dengan kelompok reformis (memperbaiki status dalam keseharian, "kualitas hidup").

Pada 1958, Lefebvre meninggalkan PCF. Beberapa tahun setelahnya ia terlibat sebagai editor "Arguments", majalah kiri baru (New Left).

"Pemimpin abai untuk memberdayakan Publik Prancis untuk familiar dengan percobaan pada revisionisme yang dibawa dari Eropa Tengah pada tahun '20an dan '30an."

Pada 1961, Lefebvre menjadi profesor sosiologi di University of Strasbourg, sebelum bergabung pada fakultas yang sama di Universitas Nanterre pada 1965.

Ia menulis dalam bahasa Prancis, Inggris dan Jerman. Lefebvre meninggal pada 1991. Pada berita kematiannya, majalah "Radical Philosophy" menulis:

"Sosok Intelektual Marxis Paling berpengaruh di Prancis, meninggal pada tanggal 28-29 Juni 1991, kurang dari 4 malam sesudah ulang tahunnya ke 90. Sepanjang kariernya, pekerjaannya telah muncul dan tenggelam berulang kali, dan telah memengaruhi perkembangan tak hanya filsafat namun juga sosiologi, geografi, ilmu politik dan kritik sastra."

Kritik terhadap kehidupan sehari-hari

sunting

Salah satu kontribusi terpenting Lefebvre terhadap pemikiran sosial adalah gagasan "kritik terhadap kehidupan sehari-hari", yang dipeloporinya pada tahun 1930an. Lefebvre mendefinisikan kehidupan sehari-hari secara dialektis sebagai perpotongan antara "ilusi dan kebenaran, kekuasaan dan ketidakberdayaan; perpotongan antara sektor yang dikendalikan manusia dan sektor yang tidak dikendalikannya", dan di sinilah konflik transformatif yang terus-menerus terjadi antara ritme yang beragam dan spesifik: ritme tubuh kumpulan poliritmik ritme alami, ritme fisiologis (alami), dan ritme sosial (Lefebvre dan Régulier, 1985: 73). Singkatnya, kehidupan sehari-hari adalah ruang di mana semua kehidupan terjadi, dan di antara semua aktivitas yang terfragmentasi berlangsung. Itu adalah sisa. Meskipun tema tersebut muncul dalam banyak karya, tema tersebut terutama diuraikan dalam studi tiga jilidnya yang berjudul sama, yang terbit dalam angsuran individual, dengan jarak beberapa dekade, pada tahun 1947, 1961, dan 1981.

Lefebvre berpendapat bahwa kehidupan sehari-hari merupakan sektor yang terbelakang dibandingkan dengan teknologi dan produksi, terlebih lagi pada pertengahan abad ke-20, kapitalisme berubah sedemikian rupa sehingga kehidupan sehari-hari menjadi terjajah. Dalam zona keseharian (kebosanan) yang dialami oleh semua orang di masyarakat tanpa memandang kelas atau spesialisasinya, kritik otomatis terhadap realitas kebosanan sehari-hari vs. janji masyarakat akan waktu luang dan waktu luang, dapat membuat orang memahami dan kemudian merevolusi kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini penting bagi Lefebvre karena dalam kehidupan sehari-hari ia melihat kapitalisme bertahan dan berkembang biak. Tanpa merevolusi kehidupan sehari-hari, kapitalisme akan terus menurunkan kualitas hidup sehari-hari, dan menghambat ekspresi diri yang sebenarnya. Kritik terhadap kehidupan sehari-hari sangatlah penting karena baginya hanya melalui perkembangan kondisi kehidupan manusia—dan bukan pengendalian abstrak atas kekuatan produktif—manusia dapat mencapai eksistensi utopis yang konkrit.

Karya Lefebvre tentang kehidupan sehari-hari sangat berpengaruh dalam teori Perancis, khususnya bagi kaum Situasionis, serta dalam politik (misalnya untuk pemberontakan mahasiswa Mei 1968). Volume ketiga juga baru-baru ini mempengaruhi para sarjana yang menulis tentang teknologi dan informasi digital saat ini, karena volume tersebut memiliki bagian yang membahas topik ini secara panjang lebar, termasuk analisis Laporan Nora-Minc (1977); aspek kunci dari teori informasi; dan diskusi umum lainnya mengenai "kolonisasi" kehidupan sehari-hari melalui teknologi komunikasi informasi sebagai "perangkat" atau "layanan".

Produksi ruang (sosial)

sunting

Lefebvre telah menyumbangkan ide penting dalam filsafat yakni memahami pentingnya (produksi) ruang, yang ia katakan sebagai reproduksi relasi sosial dari produksi (Pemikirannya adalah argumen utama yang dituangkan dalam bukunya The Survival of Capitalism, ditulis sebagai pengantar dari The Production of Space). Tulisan ini berpengaruh kuat pada teori perkotaan, terutama yang berkaitan dengan Human Geography (Geografi Manusia), seperti yang dapat dilihat pada hasil kerja penulis seperti David Harvey dan Edward Soja. Lefebvre dikenal sebagai pemikir Marxis yang bertanggung jawab atas meluasnya pemikiran marxis, embracing (fokus) pada keseharian kehidupan dalam pemikiran kontemporer dan pengaruhnya pada kehidupan perkotaan (urban) di dunia Barat sepanjang abad ke 20. Generalisasi dari industri dan hubungannya dengan kota (seperti yang dilakukannya dalam La pensée marxiste et la ville) The Right to The City, dan The Urban Revolution yang semuanya ditulis pada akhir 1960an, perhatinnya pada aspek-aspek berbeda, dengan transformasi mendalam pada kota (the city) menuju perkotaan (the urban) yang bermuara dalam dan omni-precense (kehadiran menyeluruh)-(urbanisasi total masyarakat).

Dalam bukunya "The Urban Question (ditranslasikan dalam bahasa inggris baru-baru ini, kontras dengan pekerjaan Lefebvre), Manuel Castell mengkritik keras argumen teoretis Lefebvre dalam bukunya yang terbit tahun '60an mengenai kota kontemporer dari sudut pandang marxist. Kritik Castell pada pendekatan subjektif marxis Lefebvre mengikuti strukturalisme Louis Althusser, yang awalnya dikritik Lefebvre. Balasan atas kritik Castell ada di The Survival of Capitalism, dan beberapa orang berpendapat penerimaan kritik ini secara akademis menjadi alasan bagi Lefebvre untuk menuliskannya dalam uraian panjang dalam buku tebal The Production of Space.

Dalam The Production of Space, Lefebvre berpandangan bahwa ada beberapa level dari ruang, dari yang paling abstrak, kasatmata, ruang alamiah (ruang absolut) menuju ruangan yang lebih kompleks yang maknanya diproduksi secara sosial (sosial space).

Argumen Lefebvre dalam The Production of Space adalah Ruang sebagai produk sosial, atau konstruksi sosial yang kompleks (berdasarkan nilai dan produksi sosial atas makna) yang memengaruhi praktik ruang dan persepsi atas ruang. Sebagai filsuf marxis (namun sangat kritis pada strukturalisme ekonomi yang menjadi wacana dominan masa itu), Lefebvre berpendapat bahwa produksi sosial atas ruang kota adalah dasar bagi reproduksi masyarakat, disebabkan oleh kapitalisme. Oleh karena itu, konsep hegemoni yang diungkap oleh Antonio Gramsci digunakan sebagai referensi untuk menunjukkan bagaimana produksi sosial dari ruang diprakarsai oleh kelas hegemonik sebagai alat untuk mereproduksi dominasinya.

"Ruang sosial adalah produk sosial-ruang diproduksi sebagai cara tertentu yang menjadi alat berpikir dan bertindak. Itu tidak hanya berarti sebagai produksi namun juga berarti kontrol dan kemudian dominasi/ kekuasaan."

Lefebvre berpendapat bahwa seluruh masyarakat-dan semua model produksi-menghasilkan ruang tertentu, ruang tersendiri. Kota pada masa lampau tak bisa dipahami hanya sebagai aglomerasi sederhana dari manusia dan benda-benda dalam suatu ruang-Kota itu memiliki praktik ruangnya sendiri (yang Sesuai bagi kota itu-Lefebvre menyatakan iklim intelektual yang ada pada kota masa lampau terkait erat dengan produksi sosial pada keruangannya).Lalu,jika tiap masyarakat memproduksi ruangnya sendiri, tiap "eksistensi sosial" memberi harapan atau mentahbiskan diri secara utuh, tetapi yang tak memproduksi ruangnya sendiri akan menjadi kelompok terasing, komunitas ganjil yang abstrak yang tidak mampu keluar dari belenggu ideologi maupun budaya. Berdasar argumen ini, Lefebvre mengkritik Perencana Kota Soviet, yang gagal memproduksi ruang sosialis, hanya mereproduksi model rancang kota modern (intervensi pada ruang fisik, yang tak cukup untuk menjangkau ruang sosial) dan diaplikasikan pada konteks:

"Ubah Kehidupan! Ubah Masyarakat! Ide ini sepenuhnya kehilangan makna tanpa menghasilkan ruang yang sesuai. Pelajaran dari pembangunan Soviet dari tahun 1920 hingg 1930an, dan dari kesalahannya, ada relasi sosial baru yang menginginkan ruang baru, demikian juga sebaliknya."

Kritik terhadap kehidupan Sehari-hari

sunting

Salah satu kontribusi lefebvre yang paling penting bagi pemikiran sosial adalah gagasan tentang "kritik terhadap kehidupan sehari-hari", yang ia rintis pada 1930-an. Lefebvre mendefinisikan kehidupan sehari-hari secara dialektis sebagai persimpangan "ilusi dan kebenaran, kekuatan dan ketidakberdayaan; persimpangan sektor kontrol manusia dan sektor yang tidak dia kendalikan",[3] dan di situlah konflik transformatif abadi terjadi antara ritme yang beragam dan spesifik: bundel poliritmik tubuh dari ritme alami, ritme fisiologis (alami), dan ritme sosial (Lefebvre dan Régulier, 1985: 73).[4] Sehari-hari, singkatnya, adalah ruang di mana semua kehidupan terjadi, dan di antaranya semua kegiatan yang terfragmentasi terjadi. Itu adalah sisanya.[5] Sementara tema tersebut menampilkan dirinya dalam banyak karya, itu terutama diuraikan dalam studi tiga volume eponimnya, yang keluar dalam angsuran individu, terpisah beberapa dekade, pada tahun 1947, 1961, dan 1981.

Lefebvre berpendapat bahwa kehidupan sehari-hari adalah sektor yang kurang berkembang dibandingkan dengan teknologi dan produksi, dan terlebih lagi bahwa pada pertengahan abad ke-20, kapitalisme berubah sedemikian rupa sehingga kehidupan sehari-hari harus dijajah —berubah menjadi zona konsumsi belaka. Di zona keseharian (kebosanan) yang dimiliki oleh semua orang di masyarakat tanpa memandang kelas atau spesialisasi, autocritique dari realitas sehari-hari tentang kebosanan vs. janji-janji masyarakat tentang waktu luang dan waktu luang, dapat menyebabkan orang memahami dan kemudian merevolusi kehidupan sehari-hari mereka. Ini penting bagi Lefebvre karena kehidupan sehari-hari adalah tempat dia melihat kapitalisme bertahan dan bereproduksi sendiri. Tanpa merevolusi kehidupan sehari-hari, kapitalisme akan terus mengurangi kualitas kehidupan sehari-hari, dan menghambat ekspresi diri yang nyata. Kritik terhadap kehidupan sehari-hari sangat penting karena baginya hanya melalui perkembangan kondisi kehidupan manusia — alih-alih kontrol abstrak dari kekuatan produktif — bahwa manusia dapat mencapai keberadaan utopis yang konkret.[6]

Karya Lefebvre tentang kehidupan sehari-hari sangat berpengaruh dalam teori Prancis, terutama bagi Para Situasionis, serta dalam politik (misalnya untuk pemberontakan mahasiswa Mei 1968).[7] Volume ketiga juga baru-baru ini memengaruhi para sarjana yang menulis tentang teknologi dan informasi digital di masa sekarang,[8] karena memiliki bagian yang membahas topik ini secara panjang lebar, termasuk analisis Laporan Nora-Minc [fr] (1977); aspek kunci dari teori informasi; dan diskusi umum lainnya tentang "kolonisasi" kehidupan sehari-hari melalui teknologi komunikasi informasi sebagai "perangkat" atau "layanan".

Produksi sosial ruang

sunting

Lefebvre mendedikasikan banyak tulisan filosofisnya untuk memahami pentingnya (produksi) ruang dalam apa yang disebutnya reproduksi hubungan sosial produksi. Gagasan ini adalah argumen utama dalam buku The Survival of Capitalism, yang ditulis sebagai semacam pendahuluan untuk La Production de l'espace (1974) (The Production of Space). Karya-karya ini telah sangat mempengaruhi teori perkotaan saat ini, terutama dalam geografi manusia, seperti yang terlihat dalam karya penulis saat ini seperti David Harvey, Dolores Hayden, dan Edward Soja, dan dalam diskusi kontemporer seputar gagasan keadilan spasial. Lefebvre secara luas diakui sebagai pemikir Marxis yang bertanggung jawab untuk memperluas cakupan teori Marxis secara luas, merangkul kehidupan sehari-hari dan makna dan implikasi kontemporer dari jangkauan perkotaan yang terus berkembang di dunia barat sepanjang abad ke-20. Generalisasi industri, dan hubungannya dengan kota-kota (yang diperlakukan dalam La Pensée marxiste et la ville), The Right to the City dan The Urban Revolution adalah semua tema tulisan Lefebvre pada akhir 1960-an, yang berkaitan, di antara aspek-aspek lain, dengan transformasi mendalam "kota" menjadi "perkotaan" yang memuncak dalam kemahakuasaannya ("urbanisasi lengkap masyarakat").

Lefebvre berpendapat bahwa ada berbagai mode produksi ruang (yaitu spasialisasi) dari ruang alami ('ruang absolut') ke ruang dan aliran yang lebih kompleks yang maknanya dihasilkan secara sosial (yaitu ruang sosial).[9] Lefebvre menganalisis setiap mode historis sebagai dialektika tiga bagian antara praktik dan persepsi sehari-hari (le perçu), representasi atau teori ruang (le conçu) dan imajiner spasial saat itu (le vécu).[10]

Argumen Lefebvre dalam The Production of Space adalah bahwa ruang adalah produk sosial, atau konstruksi sosial yang kompleks (berdasarkan nilai-nilai, dan produksi makna sosial) yang mempengaruhi praktik dan persepsi spasial. Argumen ini menyiratkan pergeseran perspektif penelitian dari ruang ke proses produksinya; merangkul banyaknya ruang yang diproduksi secara sosial dan dibuat produktif dalam praktik sosial; dan fokus pada karakter yang kontradiktif, konfliktual, dan, pada akhirnya, politik dari proses produksi ruang. Sebagai seorang ahli teori Marxis (tetapi sangat kritis terhadap strukturalisme ekonomi yang mendominasi wacana akademik pada masanya), Lefebvre berpendapat bahwa produksi sosial ruang perkotaan ini sangat penting untuk reproduksi masyarakat, oleh karena itu kapitalisme itu sendiri. Produksi sosial ruang diperintahkan oleh kelas hegemonik sebagai alat untuk mereproduksi dominasinya (lihat Antonio Gramsci).

Ruang (Sosial) adalah produk (sosial) ... ruang yang dihasilkan juga berfungsi sebagai alat pemikiran dan tindakan ... selain menjadi alat produksi itu juga merupakan alat kontrol, dan karenanya dominasi, kekuasaan.[11]

Lefebvre berpendapat bahwa setiap masyarakat—dan, oleh karena itu, setiap mode produksi—menghasilkan ruang tertentu, ruangnya sendiri. Kota dunia kuno tidak dapat dipahami sebagai aglomerasi sederhana antara orang-orang dan benda-benda di ruang angkasa — ia memiliki praktik spasialnya sendiri, membuat ruangnya sendiri (yang cocok untuk dirinya sendiri — Lefebvre berpendapat bahwa iklim intelektual kota di dunia kuno sangat terkait dengan produksi sosial spasialitasnya).[11] Maka jika setiap masyarakat menghasilkan ruangnya sendiri, setiap "keberadaan sosial" yang bercita-cita untuk menjadi atau menyatakan dirinya sebagai nyata, tetapi tidak menghasilkan ruangnya sendiri, akan menjadi entitas yang aneh, abstraksi yang sangat aneh yang tidak mampu melarikan diri dari bidang ideologis atau bahkan budaya.[11] Berdasarkan argumen ini, Lefebvre mengkritik perencana kota Soviet atas dasar bahwa mereka gagal menghasilkan ruang sosialis, setelah baru saja mereproduksi model desain perkotaan modernis (intervensi pada ruang fisik, yang tidak cukup untuk memahami ruang sosial) dan menerapkannya pada konteks itu:

Ubah hidup! Ubah Masyarakat! Ide-ide ini kehilangan makna sepenuhnya tanpa menghasilkan ruang yang sesuai. Pelajaran yang bisa dipetik dari para konstruktivis Soviet dari tahun 1920-an dan 30-an, dan kegagalan mereka, adalah bahwa hubungan sosial baru menuntut ruang baru, dan sebaliknya.[11]

Kritik dan tanggapan

sunting

Dalam bukunya The Urban Question, Manuel Castells mengkritik humanisme Marxis Lefebvre dan pendekatan terhadap kota yang dipengaruhi oleh Hegel dan Nietzsche. Kritik politik Castells terhadap pendekatan Lefebvre terhadap Marxisme menggemakan sekolah Marxisme Ilmiah strukturalis Louis Althusser di mana Lefebvre adalah seorang kritikus langsung. Banyak tanggapan terhadap Castells disediakan dalam The Survival of Capitalism, dan beberapa seperti Andy Merrifield berpendapat bahwa penerimaan kritik tersebut di dunia akademik akan menjadi motif bagi upaya Lefebvre dalam menulis The Production of Space yang panjang dan padat secara teoritis.

Dalam "Actually-Existing Success: Economics, Aesthetics, and the Specificity of (Still-)Socialist Urbanism," Michal Murawski mengkritik pemecatan Lefebvre terhadap sosialisme yang sebenarnya ada dengan menunjukkan bagaimana negara-negara sosialis menghasilkan ruang diferensial.

Referensi

sunting
  1. ^ Friedmann, John (1987). Planning in the public domain: from knowledge to action. Princeton. 
  2. ^ Encyclopedia of the city. Roger W. Caves. London: Routledge. 2005. ISBN 0-203-48423-1. OCLC 62631107. 
  3. ^ Lefebvre, Henri (2008). Critique of everyday life. Henri Translation of: Lefebvre. London. ISBN 978-1-84467-194-6. OCLC 175284578. 
  4. ^ Lefebvre, Henri (2004). Rhythmanalysis : space, time, and everyday life. London: Continuum. ISBN 978-1-84714-036-4. OCLC 319491668. 
  5. ^ The Critique of Everyday Life. Continuum. 
  6. ^ Elden, Stuart (2004). "Understanding Henri Lefebvre". doi:10.5040/9781472547798. 
  7. ^ Ross, Kristin (2002). May '68 and its afterlives. Chicago: University of Chicago Press. ISBN 978-0-226-72800-1. OCLC 593356182. 
  8. ^ Shaw, Joe; Graham, Mark (2017-09). "An Informational Right to the City? Code, Content, Control, and the Urbanization of Information: An Informational Right to the City?". Antipode (dalam bahasa Inggris). 49 (4): 907–927. doi:10.1111/anti.12312. 
  9. ^ Ehrkamp, Patricia (2006-11). "Place: A Short Introduction by Tim Cresswell". The Professional Geographer. 58 (4): 492–493. doi:10.1111/j.1467-9272.2006.00585.x. ISSN 0033-0124. 
  10. ^ Shields, Rob ((1992 printing)). Places on the margin : alternative geographies of modernity. London: Routledge. ISBN 0-415-08022-3. OCLC 21229339. 
  11. ^ a b c d Lefebvre, Henri (1991). The production of space. Donald Nicholson-Smith, David Harvey. Oxford, UK. ISBN 0-631-14048-4. OCLC 22624721. 

Pranala luar

sunting