Hari Kebebasan Pers Sedunia

Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengisytiharkan 3 Mei sebagai Hari Kebebasan Pers Sedunia[1][2] atau hanya Hari Pers Sedunia, yang dirayakan untuk meningkatkan kesadaran bahwa betapa pentingnya kebebasan pers dan mengingatkan pemerintah akan tugas mereka untuk menghormati dan menjunjung tinggi hak kebebasan bersuara seperti yang tertulis dalam Pasal 19 Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia 1948 dan menandakan ulang tahun Deklarasi Windhoek, suatu pernyataan tentang prinsip kebebasan pers yang dirangkumkan oleh wartawan surat kabar Afrika di Windhoek pada tahun 1991.

Hari Kebebasan Pers Sedunia
Poster Hari Kebebasan Pers Sedunia 2017
Tanggal3 Mei
SelanjutnyaKesalahan ekspresi: Operator < tak terduga
FrekuensiSetiap tahun

Sejarah sunting

 
Indeks Kebebasan Pers 2022[3]
  Keadaan yang baik
  Keadaan yang memuaskan
  Masalah yang terlihat
  Keadaan yang sulit
  Keadaan yang sangat serius
  Tidak diklasifikasikan/ Tidak ada data

Pada tahun 2018, konferensi yang ditaja (disponsori) oleh Aliansi Peradaban Perserikatan Bangsa-Bangsa dibatalkan.[4][5] Pada tahun 2018, beberapa organisasi berita bergabung bersama untuk kampanye iklan.[6] Wartawan yang terbunuh di Kabul dikenang.[7]

Hadiah sunting

Direktur GIS, Clement Wulf-Soulage pada tahun 2017

UNESCO menandai Hari Kebebasan Pers Sedunia dengan menganugerahkan Penghargaan Kebebasan Pers Sedunia Guillermo Cano/UNESCO kepada perseorangan, pertubuhan, atau lembaga yang layak, yang telah memberikan sumbangan luar biasa untuk mempertahankan atau menggalakkan kebebasan pers di mana pun di dunia, terutama apabila hal ini telah tercapai dalam menghadapi bahaya. Dibuat pada tahun 1997, hadiah ini diberikan atas rekomendasi juri bebas yang terdiri dari 14 profesional berita. Nama-nama diserahkan oleh organisasi bukan pemerintah regional dan antarbangsa yang bekerja untuk kebebasan pers, dan negara-negara anggota UNESCO.[8]

Penghargaan ini diberikan untuk menghormati Guillermo Cano Isaza, wartawan Kolombia yang dibunuh di depan kantor surat kabarnya, El Espectador, di Bogotá, pada 17 Desember 1986. Tulisan Cano telah menyinggung para baron narkoba yang berkuasa.

Konferensi UNESCO sunting

UNESCO juga menandai Hari Kebebasan Pers Sedunia setiap tahun dengan mempertemukan para profesional media, organisasi kebebasan pers, dan badan-badan PBB untuk menilai keadaan kebebasan pers di seluruh dunia dan membahas penyelesaian untuk mengatasi tantangan. Setiap konferensi berpusat pada tema yang berkaitan dengan kebebasan pers, termasuk tata kelola yang baik, pemberitaan media tentang terorisme, nirpidana, dan peran media dalam negara-negara pascakonflik.

Senarai sunting

Sumber:[9]

Tahun Kota Tema
1998 London, Inggris "Kebebasan Pers adalah Landasan Hak-Hak Asasi Manusia."
1999 Bogotá, Kolombia "Zaman Bergejolak: Sudut Pandang Generasi mengenai Kebebasan Pers."
2000 Jenewa, Swiss "Melaporkan Berita di Dunia Berbahaya: Peran media dalam penyelesaian konflik, pendamaian dan membangun perdamaian."
2001 Windhoek, Namibia "Memerangi rasisme dan mempromosikan keberagaman: peran pers bebas." Diadakan bersamaan dengan peringatan ulang tahun ke-10 Deklarasi Windhoek. Acara tersebut ditandai dengan penandatanganan Piagam Afrika tentang Penyiaran.
2002 Manila, Filipina "Meliput Perang Melawan Terorisme Global."
2003 Kingston, Jamaika "Media dan Konflik Bersenjata."
2004 Beograd, Serbia "Siapa yang memutuskan berapa banyak informasi?".
2005 Dakar, Senegal "Media dan Tata Kelola yang baik".
2006 Colombo, Sri Lanka "Media sebagai penggerak perubahan."
2007 Medellín, Kolombia "Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Kebebasan Pers."
2008 Maputo, Mozambik "Merayakan prinsip-prinsip dasar kebebasan pers."
2009 Doha, Qatar "Dialog, saling pengertian, dan pendamaian."
2010 Brisbane, Australia "Kebebasan informasi: hak untuk mengetahui".
2011 Washington, D.C., Amerika Serikat "Media Abad 21: Perbatasan Baru, Hambatan Baru".
2012 Tunis, Tunisia "Suara Baru: Kebebasan Media Membantu Mengubah Masyarakat"
2013 San José, Kosta Rika "Aman untuk Berbicara: Mengamankan Kebebasan Berekspresi di Semua Media".
2014 Paris, Prancis "Kebebasan Media untuk Masa Depan yang lebih baik: Membentuk Agenda Pembangunan pasca-2015".
2015 Riga, Latvia "Biarkan Kewartawanan Berkembang! Pelaporan yang lebih baik, Kesetaraan Gender, & Keamanan Media pada era Digital".
2016 Helsinki, Finlandia "Akses untuk Informasi dan Kebebasan Mendasar".
2017 Jakarta, Indonesia "Pikiran Kritis untuk Masa Kritis: Peran Media dalam memajukan masyarakat yang damai, adil, dan inklusif".
2018 Accra, Ghana "Menjaga Kekuasaan dalam Periksa: Media, Keadilan, dan Kedaulatan Hukum".[10]
2019 Addis Ababa, Etiopia "Media untuk Demokrasi: Kewartawanan dan Pemilihan Umum pada masa Informasi Salah”.[10]
2020 The Hague, Belanda "Kewartawanan tanpa rasa takut atau memihak”.[11]

Lihat juga sunting

Rujukan sunting

  1. ^ United Nations General Assembly Session 48 Verbatim Report 85. A/48/PV.85 page 29. Retrieved 2008-07-15.
  2. ^ United Nations General Assembly Session 48 Document 624. Report of the Economic and Social Council – Draft Decision II A/48/624 page 22. 17 Desember 1993. Retrieved 2008-07-15.
  3. ^ "2022 World Press Freedom Index". Reporters Without Borders. 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-07. 
  4. ^ "NLP declines to accept terms for participation in U.N. agency event for World Press Freedom Day | The News Literacy Project". www.thenewsliteracyproject.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-05-03. Diakses tanggal 11-05-2018. 
  5. ^ "Charges of Censorship as U.N. Press Freedom Day Event Is Called Off". The New York Times (dalam bahasa Inggris). 2018-05-03. ISSN 0362-4331. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-05-12. Diakses tanggal 2018-05-11. 
  6. ^ Stelter, Brian. "'Read more, listen more:' Newsrooms unite for World Press Freedom Day". CNNMoney. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-05-11. Diakses tanggal 11-05-2018. 
  7. ^ "Slain Afghan journalists remembered on World Press Freedom Day". Arab News (dalam bahasa Inggris). 2018-05-03. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-05-11. Diakses tanggal 2018-05-11. 
  8. ^ "UNESCO is seeking nominations for UNESCO/Guillermo Cano World Press Freedom Prize 2018 – DEADLINE 15 February". UNESCO (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-05-12. Diakses tanggal 11-05-2018. 
  9. ^ "Previous celebrations – United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization". www.unesco.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-03. Diakses tanggal 2020-08-14. 
  10. ^ a b "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-02-20. Diakses tanggal 2020-08-14. 
  11. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-26. Diakses tanggal 2020-08-14. 

Pranala luar sunting