Hakone Ekiden
Hakone Ekiden (箱根駅伝), adalah salah satu lomba lari ekiden (estafet maraton) terkemuka bagi universitas di Jepang yang diadakan di antara Tokyo dan Hakone di Jepang setiap tahunnya pada tanggal 2 dan 3 Januari. Lomba lari ini disiarkan di Nippon Television.
Lomba lari yang diadakan selama dua hari ini dipisah ke dalam lima bagian setiap harinya, yang dimulai dari Ōtemachi menuju Hakone dan kembali lagi menuju Ōtemachi.[1] Dikarenakan sedikit variasi pada jalur lomba, jarak yang ditempuh pada hari pertama adalah 108,0 km sedangkan pada hari kedua adalah 109,9 km.[2]
Aturan
suntingTerdapat lima bagian di antara Tokyo dan Hakone. Setiap pelari menempuh satu bagian, kemudian bergantian dengan pelari selanjutnya di pos yang disediakan. Setiap tim memiliki sepuluh pelari, mereka berlari dengan mengenakan selempang tim mereka yang akan diserahkan ke pelari selanjutnya didalam tim pada setiap pos.
Bila seorang pelari tidak dapat mencapai pos dalam waktu dua puluh menit setelah pelari teratas mencapainya, maka pelari selanjutnya akan mulai dengan selempang pengganti. Selisih waktu akan ditambahkan kedalam waktu saat mencapai garis akhir.
Partisipasi
suntingDua puluh universitas yang menjadi bagian dalam Persatuan Atletik Antar Universitas Kanto (関東学生陸上競技連盟 Kantō gakusei rikujō kyōgi renmei), dapat berpartisipasi dalam lomba Ekiden. Sepuluh diantaranya adalah tim unggulan yang memenuhi syarat dengan berada di posisi sepuluh besar pada lomba Ekiden pada tahun sebelumnya.[3] Sembilan tim memenuhi syarat untuk mengikuti lomba ini melalui hasil yang didapatkan tim mereka pada Hakone Ekiden Yosenkai, sebuah kualifikasi lari dengan jalur sepanjang 20 km yang diadakan pada bulan Oktober sebelum lomba Ekiden dimulai. Satu tim terakhir adalah Tim Satuan Mahasiswa Universitas Wilayah Kanto (関東学生連合チーム Kantō gakusei rengō cheemu), yang terdiri dari individu yang berada di posisi teratas pada Lomba Lari 20 km Yosenkai bulan Oktober dari universitas yang tidak lolos kualifikasi untuk mengikuti Hakone Ekiden sebagai tim.
Hak Tim Unggulan
suntingTim yang berada pada posisi sepuluh besar akan menjadi tim unggulan dan dapat mengikuti pada Hokone Ekiden pada tahun selanjutnya.
Kegagalan
suntingBila seorang pelari mengundurkan diri saat sedang menuju ke pos dikarenakan sebuah kecelakaan, maka timnya juga akan dianggap mengundurkan diri. Meskipun pelari selanjutnya dapat memutuskan untuk tetap berlari, waktu yang mereka tempuh tidak akan dicatat secara resmi.
Hari pertama, 2 Januari
suntingBagian pertama (21,4 km) dari Ōtemachi, Tokyo menuju Tsurumi, Yokohama
Bagian ini merupakan salah satu bagian terpenting karena peringkat dari pelari pertama akan mempengaruhi performa tim pada estafet maraton ini. Tim biasanya akan memasukkan pelari terkuat mereka di bagian ini. Seluruh jalur ini datar, tetapi ada beberapa daerah yang landai di Shin-Yatsuyamabashi (新八ツ山橋) dan Rokugōbashi (六郷橋).
Bagian kedua (23,1 km) dari Tsurumi menuju Totsuka
Pada dasarnya, pelari tercepat didalam tim akan berlari di bagian ini. Jalur ini sangat keras karena memiliki dua daerah landai yang panjang dan curam.
Bagian ketiga (21,4 km) dari Totsuka menuju Hiratsuka
Bagian ini memiliki angin laut yang kuat, akan tetapi menjadi bagian yang indah karena memiliki latar belakang Gunung Fuji dan Teluk Sagami. Banyak penonton mengunjungi bagian ini untuk menyemangati para pelari. Bagian ini juga memiliki jumlah penonton yang paling banyak daripada bagian lainnya.
Bagian keempat (20,9 km) dari Hiratsuka menuju Odawara
Bagian ini adalah yang paling pendek dari bagian lainnya. Terdapat banyak daerah landai yang membuat para pelari kesulitan dalam menjaga kecepatan mereka.
Bagian kelima (20,8 km) dari Odawara menuju Danau Ashi, Hakone
Bagian ini adalah bagian terpanjang dan juga paling keras. Para pelari harus berlari menanjaki daerah yang terjal dengan ketinggian mencapai 800 m.
Hari kedua, 3 Januari
suntingBagian keenam (20,8 km) dari Danau Ashi menuju Odawara
Awalnya para pelari akan sedikit berlari menanjak, kemudian mereka akan berlari menuruni bagian yang curam. Turunan ini menjadi beban yang berat bagi kaki para pelari sehingga kebanyakan dari mereka akan mengurangi kecepatan saat hendak mencapai garis akhir.
Bagian ketujuh (21,3 km) dari Odawara menuju Hiratsuka
Bagian ini memiliki perbedaan suhu yang besar disaat memulai dan mencapai garis akhir. Bagian ini memiliki jalur yang datar sampai sekitar 9 km, kemudian akan ada beberapa tanjakan dan turunan.
Bagian kedepalan (21,4 km) dari Hiratsuka menuju Totsuka
Setengah dari bagian ini adalah jalur yang lumayan datar, kemudian akan ada daerah landai yang dikenal dengan Yugyōji-no-saka (遊行寺の坂) yang membuat para pelari mengalami kesulitan.
Bagian kesembilan (23,1 km) dari Totsuka menuju Tsurumi
Bagian ini merupakan bagian terpanjang pada hari kedua. Terdapat banyak turunan yang membuat para pelari harus mengontrol kecepatan mereka.
Bagian kesepuluh (23 km) dari Tsurumi menuju Ōtemachi, Tokyo
Bagian ini adalah bagian terakhir dari lomba Hakone Ekiden. Bagian terdiri dari jalur yang lumayan datar, tapi terkadang ada hembusan angin yang kencang.
Asal
suntingHakone Ekiden dimulai pada tahun 1920.[5] Penyusun ide tersebut adalah Shizo Kanakuri, yang dikenal sebagai bapak maraton Jepang. Hakone Ekiden didirikan dari keinginannya utnuk membesarkan pelari yang dapat bersaing di dunia. Saat Kanakuri masih menjadi siswa sekolah Tokyo Koto Shihan (Koshi), ia berpartisipasi di Olimpiade Musim Panas yang diadakan di Stockholm pada tahun 1912 sebagai salah satu perwakilan pelari maraton Jepang.[6]
Ekiden pertama, lomba estafet maraton Tokaido, yang diadakan pada tahun 1917 dengan jalur lomba diantara Tokyo dan Kyoto, menjadi asal mula Hakone Ekiden. Kesuksesan lomba tersebut membuat Kanakuri menyakinkan berbagai universitas untuk berpartisipasi dalam Hakone Ekiden. Akhirnya empat universitas besar di Tokyo, yaitu Waseda, Keio, Meiji, dan Tokyo Kōshi menjadi peserta Hakone Ekiden pertama yang diselengarakan pada tahun 1920.[7]
Pemenang
suntingTahun | Lomba | Universitas |
---|---|---|
1920 | 1 | Universitas Pendidikan Tokyo |
1921 | 2 | Universitas Meiji |
1922 | 3 | Universitas Waseda |
1923 | 4 | Waseda |
1924 | 5 | Meiji |
1925 | 6 | Muiji |
1926 | 7 | Universitas Chuo |
1927 | 8 | Waseda |
1928 | 9 | Meiji |
1929 | 10 | Meiji |
1930 | 11 | Waseda |
1931 | 12 | Waseda |
1932 | 13 | Universitas Keio |
1933 | 14 | Waseda |
1934 | 15 | Waseda |
1935 | 16 | Universitas Nihon |
1936 | 17 | Nihon |
1937 | 18 | Nihon |
1938 | 19 | Nihon |
1939 | 20 | Universitas Senshu |
1940 | 21 | Nihon |
1943 | 22 | Nihon |
1947 | 23 | Meiji |
1948 | 24 | Chuo |
1949 | 25 | Meiji |
1950 | 26 | Chuo |
1951 | 27 | Chuo |
1952 | 28 | Waseda |
1953 | 29 | Chuo |
1954 | 30 | Waseda |
1955 | 31 | Chuo |
1956 | 32 | Chuo |
1957 | 33 | Nihon |
1958 | 34 | Nihon |
1959 | 35 | Chuo |
1960 | 36 | Chuo |
1961 | 37 | Chuo |
1962 | 38 | Chuo |
1963 | 39 | Chuo |
1964 | 40 | Chuo |
1965 | 41 | Nihon |
1966 | 42 | Universitas Juntendo |
1967 | 43 | Nihon |
1968 | 44 | Nihon |
1969 | 45 | Universitas Sains Olahraga Nippon |
1970 | 46 | Universitas Sains Olahraga Nippon |
1971 | 47 | Universitas Sains Olahraga Nippon |
1972 | 48 | Universitas Sains Olahraga Nippon |
1973 | 49 | Universitas Sains Olahraga Nippon |
1974 | 50 | Nihon |
1975 | 51 | Universitas Daito Bunka |
1976 | 52 | Daito Bunka |
1977 | 53 | Universitas Sains Olahraga Nippon |
1978 | 54 | Universitas Sains Olahraga Nippon |
1979 | 55 | Juntendo |
1980 | 56 | Universitas Sains Olahraga Nippon |
1981 | 57 | Juntendo |
1982 | 58 | Juntendo |
1983 | 59 | Universitas Sains Olahraga Nippon |
1984 | 60 | Waseda |
1985 | 61 | Waseda |
1986 | 61 | Juntendo |
1987 | 63 | Juntendo |
1988 | 64 | Juntendo |
1989 | 65 | Juntendo |
1990 | 66 | Daito Bunka |
1991 | 67 | Daito Bunka |
1992 | 68 | Universitas Yamanashi Gakuin |
1993 | 69 | Waseda |
1994 | 70 | Yamanashi Gakuin |
1995 | 71 | Yamanashi Gakuin |
1996 | 72 | Chuo |
1997 | 73 | Universitas Kanagawa |
1998 | 74 | Kanagawa |
1999 | 75 | Juntendo |
2000 | 76 | Universitas Komagawa |
2001 | 77 | Juntendo |
2002 | 78 | Komazawa |
2003 | 79 | Komazawa |
2004 | 80 | Komazawa |
2005 | 81 | Komazawa |
2006 | 82 | Universitas Asia |
2007 | 83 | Juntendo |
2008 | 84 | Komazawa |
2009 | 85 | Universitas Toyo |
2010 | 86 | Toyo |
2011 | 87 | Waseda |
2012 | 88 | Toyo |
2013 | 89 | Universitas Sains Olahraga Nippon |
2014 | 90 | Toyo |
2015 | 91 | Aoyama Gakuin |
2016 | 92 | Aoyama Gakuin |
2017 | 93 | Aoyama Gakuin |
2018 | 94 | Aoyama Gakuin |
2019 | 95 | Universitas Tokai |
2020 | 96 | Aoyama Gakuin |
2021 | 97 | Komazawa |
Piala Shizo Kanakuri
suntingPiala ini diberikan kepada pelari yang paling berharga, yang mulai diberikan pada tahun 2004 (Hakone Ekiden ke-80) untuk menghargai pencapaian Shizo Kanakuri.
Tahun | Lomba | Nama | Universitas |
---|---|---|---|
2004 | 80 | Yukiharu Kanegae | Tim IUAU (Universitas Tsukuba) |
2005 | 81 | Masato Imai | Universitas Juntendo |
2006 | 82 | Masato Imai | Universitas Juntendo |
2007 | 83 | Yuki Sato | Universitas Tokai |
Masato Imai | Universitas Juntendo | ||
2008 | 84 | Jun Shinotou | Universitas Chuo Gakuin |
2009 | 85 | Ryuji Kashiwabara | Universitas Toyo |
2010 | 86 | Ryuji Kashiwabara | Universitas Toyo |
2011 | 87 | Akinobu Murasawa | Universitas Tokai |
2012 | 88 | Ryuji Kashiwabara | Universitas Toyo |
2013 | 89 | Shota Hattori | Universitas Sains Olahraga Nippon |
2014 | 90 | Kento Ohtsu | Universitas Toyo |
2015 | 91 | Daichi Kamino | Universitas Aoyama Gakuin |
2016 | 92 | Kazuma Kubota | Universitas Aoyama Gakuin |
2017 | 93 | Kiyohito Akiyama | Universitas Sains Olahraga Nippon |
2018 | 94 | Keisuke Hayashi | Universitas Aoyama Gakuin |
Rekor
suntingRekor Setiap Bagian
suntingBerikut adalah rekor waktu dari setiap bagian Hakone Ekiden.
Bagian | Waktu | Nama | Universitas | Lomba (tahun) |
---|---|---|---|---|
1 | 1:01:06 | Yuki Sato | Tokai | 83 (2007) |
2 | 1:05:49 | Vincent Yegon | Tokyo Kokusai | 97 (2021) |
3 | 59:25 | Vincent Yegon | Tokyo Kokusai | 96 (2020) |
4 | 1:00:54 | Aizawa Akira | Toyo | 95 (2019) |
5 | 1:16:15 | Urano Yūhei | Kokugakuin | 95 (2019) |
6 | 0:57:57 | Onoda Yuji | Aoyama Gakuin | 95 (2019) |
7 | 1:02:15 | Hayashi Keisuke | Aoyama Gakuin | 94 (2018) |
8 | 1:04:05 | Yoshida Tetsuhiro | Yamanashi Gakuin | 73 (1997) |
9 | 1:08:01 | Shinoto Jun | Chuo Gakuin | 84 (2008) |
10 | 1:08:59 | Matsuse Genta | Juntendo | 83 (2007) |
Dalam budaya populer
sunting- Run with the wind adalah novel Jepang oleh Shion Miura yang menceritakan latihan yang dilakukan oleh sebuah tim untuk mengikuti Hakone Ekiden. Novel tersebut sudah diadaptasi menjadi manga, film dan anime.
Referensi
sunting- ^ "箱根駅伝公式Webサイト -衛星画像マップ-" (dalam bahasa Jepang). Diakses pada 2 Januari 2008.
- ^ "箱根駅伝公式Webサイト" Diarsipkan 2019-04-04 di Wayback Machine. (dalam bahasa Jepang). Diakses pada 2 Januari 2008.
- ^ "Watching the Hakone Ekiden: a practical guide to Japan’s biggest race 箱根駅伝コース地図" Diarsipkan 2023-03-23 di Wayback Machine.. the tokyo files 東京ファイル. Diakses pada 8 Juli 2019.
- ^ 箱根駅伝コースマップ (dalam bahasa Japang). Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Januari 2008. Diakses tanggal 25 Januari 2008.
- ^ "箱根駅伝とは―歴史―" (dalam bahasa Jepang). Diakses pada 25 Januari 2008.
- ^ Nagatsuka, Kaz (31 Desember 2018). "1912 Olympian Kanakuri helped create Hakone race" Diarsipkan 2022-01-16 di Wayback Machine.. The Japan Times. Diakses pada 8 Juli 2019.
- ^ Tomizawa, Roy (5 Januari 2019). "The Hakone Ekiden Part 1: A Hugely Popular New Years Tradition in Japan since 1920" Diarsipkan 2023-03-24 di Wayback Machine.. The Olympians. Dikases pada 8 Juli 2019.
Pranala luar
sunting- Situs resmi Diarsipkan 2019-04-04 di Wayback Machine.
- Situs NTV Diarsipkan 2023-05-30 di Wayback Machine.