Godog, Polokarto, Sukoharjo

desa di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah


Godog adalah desa di Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia.

Godog
Peta lokasi Desa Godog
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenSukoharjo
KecamatanPolokarto
Kode pos
57555
Kode Kemendagri33.11.07.2006
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²

A. Keadaan Umum Desa

Desa Godog merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo. Desa ini berjarak 3 Km dari kecamatan, 10 Km dari kabupaten dan 330 Km dari Provinsi. Adapun batas wilayah dari desa Godog adalah sebagai berikut:

Sebelah Utara: Desa Mranggen

Sebelah Selatan: Desa Kemasan

Sebelah Barat: Desa Bakalan

Sebelah Timur: Desa Rejosari dan Desa Tepisari

Desa Godog ini mempunyai luas wilayah 295,5000 Ha dengan pembagian 126,1000 Ha untuk tanah sawah, 85,9000 Ha untuk tanah kering, 20,2000 Ha kas desa, 0,7000 Ha untuk lapangan, perkantoran pemerintah luasnya 0,1700 Ha dan sisanya 2,5300 Ha untuk sungai, jalan, kuburan, dan lain-lain. Sebagian besar sawah di Desa Godog merupakan sawah irigasi setengah teknis, meskipun ada juga yang menggunakan irigasi teknis dan tadah hujan. Jumlah penduduk Desa Godog pada tahun 2004 adalah 4.408 orang. Sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai petani. Adapun pendidikan penduduknya rata-rata adalah tamatan SD. Tanaman yang diusahakan petani di desa ini adalah petani karena tanahnya sangat cocok untuk ditanami tanaman padi dan lebih menguntungkan. Kebanyakan petani menerapkan sistem pola tanam padi-padi-bero sebab irigasi yang ada di desa ini masih kurang baik dan belum menjangkau seluruh penjuru desa. Menurut cerita masyarakat, desa ini dinamakan Godog karena orang yang pertama kali tinggal di desa ini adalah Kyai Godo. Akan tetapi orang-orang yang datang kemudian memanggilnya Godog. 1. B. Kependudukan 1. Jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin. Jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin menggambarkan keadaan sosial ekonomi dari penduduk di suatu daerah. Pengelompokkan penduduk menurut umur dan jenis kelamin juga dapat digunakan untuk menghitung rasio jenis kelamin yang ada di suatu wilayah. Rasio jenis kelamin ini merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengetahui perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan. Jumlah penduduk menurut kelompok umur dapat menunjukkan jumlah penduduk produktif dan non produktif. Pengelompokkan penduduk dalam usia produktif dan non produktif dapat digunakan untuk menghitung Angka Beban Tanggungan (ABT) yang merupakan indikator ekonomi di suatu daerah. Tabel 1 Jumlah Penduduk Desa Godog Menurut Kelompok Umur No. Umur (th) 2002 2003 2004 1. 0 – 4 343 303 391 2. 5 – 9 332 386 381 3. 10 – 14 318 324 319 4. 15 – 19 311 312 314 5. 20 – 24 300 212 307 6. 25 – 29 320 291 324 7. 30 – 34 335 337 332 8. 35 – 39 359 368 363 9. 40 – 44 379 377 372 10. 45 – 49 330 329 325 11. 50 – 54 300 306 245 12. 55 – 58 190 251 166 13. > 59 525 532 569 14. Jumlah 4.342 4.328 4.408 Sumber: Analisis Data Sekunder Tabel 2 Jumlah Penduduk Desa Godog Menurut Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin 2002 2003 2004 1. Laki-laki 2.273 2.115 2.166 2. Perempuan 2.069 2.213 2.242 3. Jumlah 4.342 4.328 4.408 Sumber: Analisis Data Sekunder 1. Jumlah penduduk menurut jenjang pendidikan. Tingkat pendidikan penduduk merupakan salah satu indicator pertumbuhan pembangunan suatu daerah. Semakin banyak penduduk yang berpendidikan tinggi maka menunjukkan semakin baiknya pembangunan di daerah tersebut. Dengan pendidikan yang tinggi, dapat juga memengaruhi sikap dan pola pikir dari penduduk tersebut. Tabel 3 Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan No. Tingkat Pendidikan 2002 2003 2004 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Penduduk buta huruf Tidak tamat SD Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Tamat D1 Tamat D3 Tamat S1 258 784 1.700 453 448 24 46 65 258 784 1.713 496 453 25 52 68 258 784 1.752 516 473 25 56 70 Sumber: Analisis Data Sekunder Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa jumlah penduduk Desa Godog menurut tingkat pendidikan pada setiap tahunnya mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan untuk menghadapi masa depan yang penuh dengan tantangan dan semakin meningkatnya kemampuan ekonomi masyarakat. Sebagian besar penduduk mempunyai pendidikan rata-rata tamat SD tetapi yang mempunyai jenjang pendidikan sampai Perguruan Tinggi dari tahun ke tahun juga mengalami peningkatan walaupun tidak banyak. Pada tahun 2002 sampai 2004 penduduk yang buta huruf sebanyak 258 dan tidak mengalami peningkatan. Sedangkan yang tidak tamat SD dari tahun ke tahun juga tidak mengalami peningkatan yaitu 784 orang. Penduduk yang tamat SD mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2002 sebanyak 1.700 orang, 2003 terdapat 1.713 orang dan 1.752 orang pada tahun 2004. Penduduk yang tamat SMP pada tahun 2002 sebanyak 453, 496 pada tahun 2003 sedangkan pada tahun 2004 sebanyak 516 orang. Jumlah penduduk yang tamat SMU pada tahun 2002, 2003 dan 2004 berturut-turut meningkat dari 448, 453 menjadi 473 sedangkan dari tahun ke tahun penduduk yang tamat akademi baik D1 maupun D3 juga semakin bertambah dan jumlah penduduk yang tamat pada jenjang pendidikan PT tahun 2002 sebanyak 65 orang, 68 orang pada tahun 2003 dan tahun 2004 bertambah menjadi 70 orang. 1. Perkembangan dan perencanaan keluarga. Keluarga merupakan lembaga sosial yang terkecil dalam sebuah masyarakat. Adanya perubahan jumlah anggota keluarga akan memengaruhi susunan masyarakat di suatu daerah. Perkembangan keluarga dapat diamati mulai dari proses pengambilan keputusan dalam merencanakan sebuah keluarga. Proses perencanaan keluarga ini dapat dilakukan dengan memilih dan menggunakan alat kontrasepsi yang sesuai dengan keadaan masing-masing anggota masyarakat. Tabel 4 Penggunaan Alat Kontrasepsi No. Alat Kontrasepsi 2002 2003 2004 1. Pil 16 20 20 2. IUD 3 3 4 3. Suntik 20 21 25 4. MOP - - 2 5. MOW - - - 6. Jumlah aseptor 39 44 51 Sumber: Analisis Data Sekunder Alat kontrasepsi merupakan suatu teknologi di bidang kesehatan. Pemilikan alat kontrasepsi harus didasarkan pada kebutuhan, biaya dan kesehatan. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan oleh penduduk desa Godog adalah suntikan. Jumlah aseptor di desa Godog memang tergolong masih sangat sedikit, meskipun aseptornya semakin bertambah dari tahun 2002 sampai 2004. Hal ini menunjukkan bahwa masih rendahnya perencanaan keluarga. 1. Mata pencaharian penduduk. Jenis pekerjaan yang ada di masyarakat sangat menentukan tingkat kemajuan suatu daerah. Pekerjaan biasanya dijadikan sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Selain itu, pekerjaan juga dapat menggambarkan status sosial seseorang. Tabel 5 Komposisi Penduduk Desa Godog Menurut Mata Pencahariannya No. Mata Pencaharian 2002 2003 2004 1. Buruh tani 615 565 465 2. Petani 630 717 817 3. Pedagang / wiraswasta 189 389 589 4. Pengrajin 23 23 20 5. PNS 65 71 71 6. TNI / Polri 2 2 2 7. Penjahit 12 13 13 8. Montir 4 4 4 9. Sopir 10 8 8 10. Karyawan swasta 15 17 17 11. Tukang katu 39 34 36 12. Tukang batu 66 66 65 13. Guru swasta 7 5 5 Sumber: Analisis Data Sekunder Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk desa Godog mempunyai mata pencaharian sebagai petani. Hal ini disebabkan karena lahan pertanian di desa Godog masih cukup luas dan merupakan pekerjaan turun-temurun. Selain petani ada juga buruh tani yang menempati posisi kedua dalam jumlah mata pencaharian penduduk terbesar. 1. Kesehatan masyarakat Adanya puskesmas yang terdapat di wilayah Desa Godog sebagai sarana untuk membantu masyarakat dalam perawatan kesehatan. Selain itu Posyandu yang terletak di kantor desa Godog untuk usaha kesehatan anak dan ibu. Posyandu ini dibuka setiap hari. Kegiatan yang dilakukan adalah dengan penimbangan anak setiap bulan dan pemeriksaan ibu hamil. 1. C. Lembaga Masyarakat 1. Lembaga Pemerintahan Salah satu lembaga pemerintahan yang ada di Desa Godog ini adalah pemerintahan desa. Jumlah aparat pemerintah desa Godog ini adalah 10 orang dengan pendidikan rata-rata SLTA. Lembaga ini membawahi 7 RW dan 21 RT. Pemerintahan desa ini bertugas merencanakan, mengatur dan melaksanakan tugas pemerintahan. Tugas dari masing-masing perangkat desa berbeda-beda. Antara yang satu dengan yang lain saling bekerja sama dalam kesatuan penyelenggaraan pemerintahan desa. Tugas perangkat desa sebagai berikut: 1. Lurah Desa Kewajiban lurah desa adalah melaksanakan pemerintahn desa sesuai dengan aturan yang ada, sedangkan hak dari lurah desa adalah mendapatkan tanah bengkok. 1. Carik Desa Tugas carik desa adalah mencatat dan menyimpan buku laporan, buku agenda, buku keputusan desa dan lain-lain. Kewajiban carik desa yaitu membantu lurah dalam urusan kesekretariatan dan mewakili lurah apabila lurah berhalangan untuk menghadiri suatu rapat atau acara resmi lain. Hak dari carik desa sama dengan lurah desa yaitu mendapatkan tanah bengkok tetapi dalam kuantitas yang berbeda. 1. Kebayan Kedudukan sebagai unsur pelaksana tugas lurah desa dalam wilayah kerjanya. Fungsinya untuk menjalankan kegiatan pembangunan desa dan kemasyarakatan di wilayah kerjanya serta melaksanakan keputusan desa dan melaksanakan kebijakan lurah. Tugas pokok dari kebayan adalah menjalankan kegiatan pembangunan desa dalam kepemimpinan lurah di wilayah kerjanya. Hak kebayan adalah mendapatkan tanah bengkok. 1. Kepala Urusan (Kaur) Kepala Urusan Pemerintahan Kedudukan kepala urusan pemerintahan adalah sebagai unsur staff dan pelaksana carik desa di bidang pemerintahan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada carik desa. Tugas dan kewajiban kepala urusan pemerintahan adalah membantu carik desa di bidang pemerintahan umum, kependudukan, pertanahan dan fasilitas kehidupan politik desa. Dalam menjalankan tugas dan kewajiban kepala urusan pemerintahan mempunyai fungsi penyusunan program pembinaan dan penyelenggaraan pemerintahan umum, kependudukan, pertahanan ideologi negara dan kesatuan bangsa, lembaga kemasyarakatan, lembaga sosial dan fsilitas kehidupan politik. Kepala Urusan Pembangunan Kedudukan sebagai unsur staff dan pelaksana carik desa di bidang pembangunan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada carik desa. Tugas dan kewajiban kepala urusan pembangunan adalah membantu carik desa di bidang pembangunan, perekonomian, produksi dan distribusi serta lingkungan hidup. Dalam menjalankan tugas dan kewajiban kepala urusan pembangunan mempunyai fungsi penyusunan program pembinaan dan penyelenggaraan pembangunan, perekonomian, dan pengelolaan lingkungan hidup Kepala Urusan Umum Kedudukannya sebagai unsur staff dan pelaksana carik desa di bidang teknis dan kependudukan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada carik desa. Tugas dan kewajiban kepala urusan umum adalah membantu carik desa dalam mengkoordinasikan kesejahteraan rakyat. Dalam menjalankan tugas dan kewajiban kepala urusan umum mempunyai fungsi penyusunan program pembinaan dan penyelenggaraan, kebudayaan dan pariwisata, keagamaan, pemuda, olahraga dan koperasi. Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat Kedudukannya sebagai unsur staff dan pelaksana carik desa di bidang kesejahteraan rakyat yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada carik desa. Tugas dan kewajiban kepala urusan umum adalah membantu carik desa dalam mengkoordinasikan kesejahteraan rakyat. Dalam menjalankan tugas dan kewajiban kepala urusan umum mempunyai fungsi penyusunan program pembinaan dan penyelenggaraan kesejahteraan, sosial, kesehatan, pendidikan. 1. Badan Perwakilan Desa (BPD) Badan Perwakilan Desa di Desa Godog beranggotakan 13 orang. Tugas dari BPD adalah mengontrol dan mengkoordinasikan jalannya pemerintahan. Menuruh masyarakat, BPD di Desa Godog ini kurang berfungsi dengan baik. 1. Lembaga Kemasyarakatan Masyarakat desa Godog ini mempunyai banyak lembaga kemasyarakatan, lembaga kemasyarakatan ini dibentuk dalam rangka mengembangkan potensi masyarakat di desa Godog. Lembaga kemasyarakatan yang ada di desa Godog adalah PKK, Karang Taruna, LPM dan Kelompok Gotong Royong. 1. PKK PKK merupakan lembaga perkumpulan wanita. Anggota PKK ini adalah ibu-ibu rumah tangga. PKK di desa Godog ini beranggotakan 75 orang. 1. Karang Taruna Karang Taruna merupakan lembaga yang didirikan untuk para remaja. Karang Taruna di Desa Godog ini tidak mempunyai struktur yang jelas dan hanya melakukan kegiatan (aktif) pada bulan Agustus dalam rangka merayakan kemerdekaan RI. 1. Lembaga Pertanian Lembaga Pertanian yang ada di desa Godog adalah Kelompok Tani dan merupakan lembaga informal. Terdapat 2 kelompok tani yang keduanya mempunyai anggota 250 orang petani. Meskipun kelompok tani termasuk lembaga informal, tetapi tetap mempunyai struktur organisasi sederhana yang terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara dan anggota. Adapun tujuan dibentuk kelompok tani adalah untuk meningkatkan produksi pertanian dengan tahap sebagai berikut: a. Pengolahan tanah. b. Tepat waktu dalam pemupukan dan tepat dosis c. Pengairan yang lancar. d. Pengenalan bibit unggul. Kegiatan dari kelompok tani adalah melakukan pertemuan antar anggota setiap 1 bulan dengan tempat bergiliran dan penyuluhan setiap 3 bulan sekali dengan mengundang PPL yang akan membahas masalah yang ada pada petani. 1. Lembaga Perekonomian 1. Koperasi Koperai yang ada di Desa Godog hanya 1 buah dengan anggota 75 orang. Koperasi berupa koperasi Simpan Pinjam yang akhir-akhir ini mulai vakum yang dikarenakan kurangnya modal dan kepengurusan yang tidak jelas. Koperasi ini hanya berjalan kurang lebih 1 tahun. Dulu koperasi ini berperan dalam peminjaman modal dalam mengusahakan usahatani bagi petani yang dibayarkan ketika panen tiba. Tapi lama-lama karena administrasi yang tidak jelas, kepengurusan pun akhirnya kalang kabut yang disebabkan adanya beberapa pengurus yang menjabat perangkat desa Godog. 1. Warung Klontong Dalam satu desa Godog terdapat 20 unit warung kelontong. Warung kelontong disini semacam warung yang menjual bahan-bahan kebutuhan masyarakat. Warung kelontong yang berjumlah 20 ini dengan bentuk, ragam dan ukuran yang bermacam-macam. 1. Pasar Pasar di Desa Godog hanya terdapat satu. Pasar terletak dipinggir jalan dan buka setiap hari walaupun tidak begitu ramai karena jarak desa Godog yang dekat dengan pasar kecamatan. Pasar Desa Godog berisi pedagang dari lokal dan pedagang dari luar desa. 1. Kelompok Simpan Pinjam Kelompok simpan pinjam yang ada sejumlah 30. Bertugas memberikan pinjaman kepada petani atau pedagang kecil. Kelompok Simpan Pinjam ini biasanya dibawah lembaga tertentu. Di dalamnya juga terdapat Bank. Di desa Godog terdapat BRI unit desa. Kelompok Simpan Pinjam ini selalu mendapat pengawasan dari pihak kelurahan sehingga terhidar dari praktik rentenir.

KESIMPULAN 1. Jumlah penduduk perempuan di Desa Godog lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk laki-laki. 2. Tingkat pendidikan di Desa Godog dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. 3. Pertambahan penduduk di Desa Godog dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. 4. Sebagian besar mata pencaharian penduduk di Desa Godog adalah sebagai petani. 5. Kelembagaan yang ada di Desa Godog adalah lembaga pemerintahan, pertanian, perekonomian, keagamaan. 6. Perubahan dalam mata pencaharian penduduk terdapat perubahan.

Pendidikan sunting

Lembaga pendidikan formal di Desa Godog, antara lain:

Pranala luar sunting