Gereja Salib Suci, Cilincing

Gereja Salib Suci adalah sebuah gereja paroki Katolik yang berlokasi di Jakarta Utara, Indonesia. Gereja ini berada di bawah pengelolaan Keuskupan Agung Jakarta. Secara parokial, Gereja ini merupakan Paroki Cilincing. Gereja Salib Suci dinamai menurut Salib Suci, yakni saat Santa Helena menemukan relik Salib Sejati. Gereja ini dikelola oleh para imam tarekat Kongregasi Misi (CM).

Gereja Salib Suci
Gereja Salib Suci, Paroki Cilincing
Tampak luar Gereja Salib Suci
LokasiJalan Raya Tugu No. 12, Tugu Utara, Jakarta Utara 14260
NegaraIndonesia
DenominasiGereja Katolik Roma
Situs webwww.parokicilincing.org
Sejarah
DedikasiSalib Suci
Tanggal konsekrasi28 September 1986
Arsitektur
StatusParoki
Status fungsionalAktif
Peletakan batu pertama1982
Administrasi
ParokiCilincing
DekenatUtara
Keuskupan AgungJakarta
ProvinsiJakarta

Sejarah

sunting

Pada awalnya, wilayah Gereja Salib Suci merupakan bagian dari Paroki Tanjung Priok. Pada tahun 1960, TNI Angkatan Laut memberikan hibah sebuah tanah di sekitar Kompleks Angkatan Laut Dewa Ruci dan Dewa Kembar di Semper Barat. Pada perencanaannya, di lokasi tersebut hendak dibangun sekolah dan gereja. Lokasi tersebut menjadi lokasi proyek pembangunan Jalan Raya Cakung-Cilincing, sehingga aula Sekolah Strada Tunas Keluarga Mulia I menjadi lokasi peribadatan umat.[1]

Beberapa tanah kemudian sempat dibeli, namun kembali tidak dapat digunakan karena adanya proyek. Tanah yang dibeli oleh Pater Paap, S.J. terkena proyek perluasan pelabuhan Marunda yang kini menjadi Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Marunda. Tanah pengganti di Kampung Bulak, Tugu, juga terkena perubahan dengan adanya pembagian empat sisi jalan raya.[1]

Sebuah lokasi tanah kemudian dibeli pada tanggal 29 Juni 1978 di lokasi yang saat ini menjadi lokasi gereja. Bangunan tersebut dipugar untuk menjadi lokasi pastoran dan kapel kecil untuk misa harian. Pastor Robert F. Baudhuin, M.M. yang saat itu bertugas di Cilincing meminta Romo Y.B. Mangunwijaya untuk merancang bangunan gereja. Rancangan Romo Mangun sempat mengalami penolakan oleh pemerintah melalui Direktorat Pemugaran dan Purbakala.[2]

Pada tahun 1978, sebuah gereja berbentuk pendopo mulai berdiri yang digunakan untuk peribadatan. Kongregasi Misi kemudian memulai reksa pastoralnya pada tahun 1980. Setelah adanya beberapa perubahan pada rancangan bentuk gereja dan tidak ada penolakan dari pemerintah, maka pembangunan gereja dimulai. Dalam perencanaan ini, gereja hendak membangun konsep gereja tanpa dinding dengan empat pilar penyangga. Gereja ini juga mengadopsi bentuk pendopo. Dalam rancangannya, Romo Mangun juga mengimplementasikan tektonika arsitektur Nusantara.[3] Peletakan batu pertama dilakukan pada 1 November 1982. Bangunan tersebut digunakan untuk perayaan Natal tahun 1983 dan Paskah tahun 1984.[2]

Pada tahun 2006, gereja ini mengalami pemugaran secara bertahap. Pemugaran ini selesai pada tahun 2011. Bagian depan gereja juga mengalami renovasi pada November 2016, sementara pastoran juga direnovasi pada Januari 2017.

Galeri

sunting

Lihat juga

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b "Sejarah". paroki-salib-suci. Diakses tanggal 13 Juni 2024. 
  2. ^ a b "Buku Tempat Ibadah Bersejarah di Jakarta Utara - Situs Resmi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta". dinaskebudayaan.jakarta.go.id. Diakses tanggal 13 Juni 2024. 
  3. ^ Nugroho, Mohammad Abbyrawa Ganesia (2021). "Tektonika dalam wacana arsitektur nusantara pada Gereja Salib Suci Paroki Cilincing". Universitas Katolik Parahyangan. Diakses tanggal 13 Juni 2024. 

Pranala luar

sunting