Gereja Pammakaristos (Istanbul)

bekas gereja, saat ini masjid dan museum di Istanbul
(Dialihkan dari Gereja Pammakaristos)

41°01′45″N 28°56′47″E / 41.02917°N 28.94639°E / 41.02917; 28.94639

Gereja Parekklesion dari Pammakaristos (Museum Fethiye).

Gereja Pammakaristos, yang juga dikenal dengan sebutan Gereja Theotokos Pammakaristos (bahasa Yunani: Θεοτόκος ἡ Παμμακάριστος, "Bunda Allah Yang Diberkati Semua Orang"), yang pada 1591 dialihkan menjadi sebuah masjid dan dikenal dengan sebutan Masjid Fethiye (bahasa Turki: Fethiye Camii, "masjid penaklukan") dan sekarang menjadi sebuah museum, adalah salah satu gereja Bizantium paling terkenal di Istanbul, Turki. Parekklesion, disamping menjadi salah satu contoh paling berpengaruh dari arsitektur Palaiologan di Konstantinopel, dan bangunan pra-Utsmaniyah terakhir yang menjadi rumah Kepatriarkan Ekumenikal, juga memiliki jumlah mozaik Bizantium terbesar di Istanbul setelah Hagia Sophia dan Gereja Chora.

Bangunan tersebut terletak di wilayah Çarşamba, distrik Fatih di dalam kota bertembok Istanbul.

Sejarah

sunting
 
St. Gregorius sang Iluminator
 
Pemandangan kubah tengah parekklesion dengan Kristus Pantokrator dikelilingi oleh nabi-nabi Perjanjian Lama
 
Mozaik yang menggambarkan Yesus
 
Mozaik Santo Antonius
 
Fragmen-fragmen dari Gereja tersebut, yang disimpan di Museum Arkeologi Istanbul

Menurut sebagian besar sarjana, gereja tersebut dibangun antara abad kesebelas dan keduabelas. Beberapa sejarawan dan arkeolog mempercayai bahwa struktur asli dari gereja tersebut diatributkan kepada Mikael VII Ducas (1071–1078).[1] Gereja tersebut juga diyakini oleh sarjana dan pakar Bizantium Swiss Ernest Mamboury bahwa bangunan aslinya didirikan pada abad ke-8.[2]

Gereja utamanya juga direnovasi pada waktu yang sama, saat pembelajaran Templon ditampilkan.[3] Setelah kejatuhan Konstantinopel, kursi Kepatriarkan Ortodoks Yunani mula-mula berpindah ke Gereja Rasul Suci, dan pada 1456 ke Gereja Pammakaristos, yang masuk menjadi kursi Kepatriarkan tersebut sampai 1587.

Lima tahun kemudian, Sultan Utsmaniyah Murad III mengalihkan gereja tersebut menjadi sebuah masjid dan mengganti namanya dalam menghormati Fetih-nya (Penaklukan) terhadap Georgia dan Azerbaijan, dengan nama Fethiye Camii.

Arsitektur dan dekorasi

sunting

Sebuah representasi dari Pantokrator, yang dikelilingi oleh para nabi Perjanjian Lama (Musa, Yeremia, Zefanya, Mikha, Yoel, Zakaria, Obaja, Habakuk, Yunus, Maleakhi, Ezekiel, dan Yesaya) berada dibawah kubah utama.

Lihat pula

sunting

Catatan

sunting
  1. ^ Mathews (1976), p. 346
  2. ^ Mamboury, (1933)
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama ma347

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting

Templat:Topik Kekaisaran Bizantium