Gentle birth merupakan istilah dari cara persalinan normal yang dilakukan dengan tenang sehingga bisa mengurangi rasa sakit. Metode ini populer di kalangan ibu hamil, terutama yang tinggal di perkotaan.[1] Cara persalinan ini dilakukan dengan tenang dan lembut sehingga menimbulkan rasa nyaman, positif, membuat ibu dan bayi merasa bahagia serta lebih sehat. Proses persalinan ini harus memperdayakan kemampuan alami seorang perempuan dalam melahirkan sehingga intervensi medis dapat diminimalisisr kecuali memang benar-benar dibutuhkan.[2]

Sejarah

sunting

Gentle birth bukanlah metode baru karena sudah sejak lama digunakan dan sudah dijalani manusia ribuan tahun lalu. Dalam buku Childbirth Across Cultures, Robbie Davis-Floyd dan Melissa Cheyney menjelaskan bahwa persalinan ini sama seperti yang dilakukan oleh suku-suku primitif di berbagai penjuru dunia karena sesuai dengan mekanisme alamiah tubuh manusia.[3] Di Indonesia, gentle birth dipopulerkan oleh Robin Lim, seorang bidan asal Hawaii yang menetap di Bali.[4] Selain itu ada Yesie Aprilia, seorang bidan, praktisi dan pelatih hypnobirthing dan gentle birth asal Klaten, Jawa Tengah yang juga mempopulerkan gentle birth lewat buku, website, dan media sosial.[5][6] Metode melahirkan ini populer di media sosial dan menjadi pembicaraan di forum-forum diskusi kehamilan dan melahirkan, salah satunya Komunitas Gentle Birth Untuk Semua.[7]

Referensi

sunting
  1. ^ Bella, Airindya (11 Juni 2023). "Gentle Birth, Cara Melahirkan dengan Lebih Tenang dan Minim Rasa Sakit". Alodokter. Diakses tanggal 24 April 2024. 
  2. ^ Ratriani, Virdita (14 Maret 2023). "Apa Itu Gentle Birth? Ini 12 Cara Mempersiapkan Gentle Birth". Kontan. Diakses tanggal 24 April 2024. 
  3. ^ Selin, Helaine; Kendall Stone, Pamela (2009). Childbirth Across Cultures, Ideas and Practices of Pregnancy, Childbirth and the Postpartum. Netherlands: Springer Netherlands. hlm. 1. ISBN 9789048125999. 
  4. ^ Zuhra, Wan (26 April 2017). "Gentle Birth, Nama Baru Gaya Lama Cara Melahirkan". Tirto. Diakses tanggal 24 April 2024. 
  5. ^ Widya Putri, Aditya (17 April 2018). "Kontroversi Melahirkan di Dalam Air". Tirto. Diakses tanggal 24 April 2024. 
  6. ^ Safutra, Ilham (5 Mei 2019). "Sempat Dijauhi Teman Sejawat". Jawa Pos. Diakses tanggal 24 April 2024. 
  7. ^ Rachmawati, Dinda; Novianty, Dythia (13 Januari 2018). "Komunitas Ini Bantu Rasakan Momen Kebahagiaan saat Persalinan". Suara. Diakses tanggal 24 April 2024.