Delvi Yandra atau dikenal pula dengan nama Kudil (lahir 10 Desember 1986) adalah seorang cerpenis, pewarta dan penggiat teater.[1] Karyanya berupa cerpen, puisi dan esai dimuat disejumlah media lokal dan media nasional.[2] Beberapa puisi dan cerpennya terhimpun dalam antologi Kembang Gean (2008),[3] Jalan Menikung ke Bukit Timah: Antologi Cerpen Temu Sastrawan Indonesia II (2009),[4] Sisi Gelap Warisan Budaya (Jurnal Kreativa: 2009), Berjalan ke Utara (2010), Narasi Tembuni: kumpulan puisi terbaik KSI Award 2012 Komunitas Sastra Indonesia (Magma: 2012),[5] Akar Anak Tebu (Pusakata Publising: 2012),[6] Antologi Puisi PPN Jambi ke-VI (2012), Lelaki Tua dengan Tato di Dadanya: antologi kisah para penyandang disabilitas dari Anjangsana Komunitas Serambi Sastra (Leutikaprio:2013).[7]

Delvi Yandra
Lahir10 Desember 1986 (umur 37)
Nagari Palangki, Sijunjung, Sumatera Barat, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Nama lainKudil
PekerjaanSastrawan

Delvi mendirikan sanggar menulis kreatif untuk remaja Layarbirustudio, juga aktif di Teater Rumah Teduh dan Teater Studio Merah. Ia menyelesaikan pendidikan S-1 Hukum di Universitas Andalas pada tahun 2012. Naskah teaternya, "Bakal" dipentaskan kelompok Teater Rumah Teduh dalam ajang Festamasio V Palembang 2013.[8][9] Adapun beberapa pertunjukan yang telah ia pentaskan:

Penghargaan

sunting

Penghargaan yang pernah diterima oleh Delvi Yandra adalah:

  • Tahun 2007, cerpennya, "Garis Penghabisan; Stalingrad" yang terhimpun dalam antologi "Kembang Gean (2007)" mendapatkan penghargaan Balai Bahasa Padang pada sayembara penulisan cerpen remaja tingkat Sumatera Barat.
  • Juara I lomba menulis puisi pada Pekan Anti Korupsi Mahasiswa Universitas Andalas tahun 2011.
  • Anugerah Adiwarta 2011, memberikan dua penghargaan sebagai Jurnalis Muda Berbakat dan Pemenang Kategori Liputan Bidang Seni-Budaya atas karyanya, Menarilah Mun, Tegakkan Kepalamu.[13][14][15]

Referensi

sunting

Pautan Luar

sunting