Sayembara (Sanskerta: स्वयंवर ; Swayamvara), pada zaman India Kuno, adalah usaha untuk memilih pasangan hidup di antara sederetan para peminang oleh gadis yang cukup umur untuk menikah. "Swayam" dalam bahasa Sanskerta berarti "sendiri" dan "Vara" berarti "memilih" atau "menginginkan".

Dalam pelaksanaannya, ayah si gadis memutuskan untuk mengadakan sayembara memperebutkan puterinya pada saat dan waktu yang tepat, dan menyebarkan berita tersebut ke penjuru negeri. Para raja biasanya mengirim utusannya ke luar negeri dan menyebarkan berita tersebut kepada masyarakat.

Pada hari dan tempat yang telah ditentukan, sederetan peminang datang ke rumah si gadis dan melamarnya. Si gadis dan keluarganya memilih salah satu di antara daftar para peminang, kadang kala menentukan hasilnya setelah peminang melaksanakan berbagai syarat tertentu. Ketika si gadis sudah menentukan pilihannya, ia mengalungkan karangan bunga kepada calon suaminya dan upacara pernikahan dilaksanakan dengan segera.

Contoh sayembara sunting

Rama dan Sita sunting

Dalam wiracarita Ramayana, Sita menikahi Rama yang mampu mengangkat Shiva Dhanush (busur Siwa) dan memasangkan tali busurnya.

Sayembara Dropadi sunting

Untuk Dropadi, puteri Raja Drupada dari Kerajaan Panchala dalam Mahabharata, para kandidat harus menembak mata ikan dengan busur dan panah. Ikan tersebut hanyalah sebuah gambar pada roda, yang berputar pada sebuah poros (tongkat). Poros tersebut diletakkan pada kolam yang dipenuhi air. Peminang harus menembus mata ikan dengan panah hanya dengan melihat pantulannya yang terjadi pada permukaan air di kolam. Pangeran Arjuna, yaitu anak ketiga di antara Pandawa, berhasil menembak ikan tersebut. Dropadi mendiskualifikasi Karna dari kontes itu karena ia bukan seorang Kshatriya murni.

Nala dan Damayanti sunting

Sayembara yang terkenal dalam Mahabharata juga ditemukan dalam kisah Damayanti yang memilih Nala sebagai suaminya, melawan kehendak para dewa.

Prithviraj dan Sanyogita sunting

Raja Jaichanda dari Kannauja mengadakan sayembara untuk puterinya, Sanyogita, yang jatuh cinta terhadap Prithviraj Chohan, musuh ayahnya. Untuk menghina Prithviraj, Jaichanda memasang patung yang mirip Prithviraj sebagai penjaga gerbang tempat sayembara. Saat sayembara, Samyukta pergi dan memberi patung itu karangan bunga. Prithviraj yang bersembunyi di dekatnya, menaikkan Samyukta ke atas kudanya dan melarikan diri bersamanya.

Bharat Matrimony sunting

Konsep sayembara masih berlanjut hingga sekarang namun dengan perbedaan. Dalam seyembara masa lalu para pangeran dari kerajaan tetangga berkumpul di tempat sang pengantin dan yang paling layak dan yang paling tangkas di antara mereka semua akhirnya berhak menikahi sang puteri.

Namun Sayembara masa kini lebih berbelit-belit. Beberapa anak muda, baik pria maupun wanita bertemu di tempat umum, berinteraksi dan kadang-kadang memilih pasangan. Belakangan ini, sebuah situs pernikahan di Internet yang disebut BharatMatrimony.com mengadakan semacam acara yang disebut Mega Swayamvaram 2007 di Chennai, India. Acara itu sukses besar dan lebih dari 10.000 bujangan dari berbagai kasta di komunitas Tamil diterima.

Pranala luar sunting