Dadan

bagian dari rumpun bahasa Afro-Asia

Dadan adalah bahasa dan aksara yang pernah dipakai di oasis Dadān (Al-`Ula modern) dan Kerajaan Lihyan di Jazirah Arab barat laut, pernah dituturkan pada paruh kedua milenium pertama SM.[4][5]

Bahasa Dadan
WilayahDadān dan Kerajaan Lihyan (Al-'Ula modern)
Erapertengahan milenium pertama SM
Kode bahasa
ISO 639-3Tidak ada (mis)
Glottologdada1236[1]
QIDQ21838040
Status konservasi
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
ICHEL Red Book: Extinct

Dadan diklasifikasikan sebagai bahasa yang telah punah (EX) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan

Referensi: [2][3]
 Portal Bahasa
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B • PW
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Dadan
Jenis aksara
BahasaDadan
Periode
pertengahan milenium pertama SM
Aksara terkait
Silsilah
Dadan
Aksara Dadan

Penamaan sunting

Dadan pada awalnya merujuk ke Lihyan. Istilah Dedan sebagai bahasa dan aksara pertama kali digunakan pada tahun 1932 oleh Hubert Grimme untuk menamai kumpulan prasasti Lihyan. Pada tahun 1937, F. V. Winnett mengusulkan pembagian menyeluruh dari prasasti yang disebut sebagai "Lihyan" untuk aksara Dedan awal dan Lihyan akhir. Penamaan tersebut tidak bertahan lama dan pada tahun 2000, Michael C. A. Macdonald mengusulkan agar semua prasasti diperlakukan sebagai satu kelompok dengan nama Dadan, untuk menunjukkan tempat di mana sebagian besar prasasti telah ditemukan dan untuk secara jelas menunjukkan bahwa istilah tersebut sebagai kategori linguistik, bukan suku atau bangsa (seperti "bangsa Arab").[6]

Klasifikasi sunting

Tata bahasa Dadan belum dapat dipahami. Beberapa fitur bahasa tidak termasuk dalam kategori bahasa Arab Kuno, sehingga lebih aman dikategorikan sebagai bahasa Semit tersendiri.[7] Bahasa Dadan menunjukkan beberapa bentuk yang tampaknya telah hilang pada tahap bahasa Proto-Arab:[7]

  1. Dadan mempertahankan anaforis dari kata ganti orang ketiga, yaitu bunyi .
  2. Dadan tidak menunjukkan bentuk inovatif *ḥattay (ḥattā dalam bahasa Arab Klasik), melainkan mempertahankan ʿdky, mungkin */ʿadkay/,
  3. Dadan tidak menunjukkan imbuhan akhir -at, seperti mrʾh */marʾah/ < *marʾat (berarti ‘wanita’) vs. qrt */qarīt/ (berarti ‘kota’ atau ‘pemukiman’) dibandingkan dengan qaryatun dalam bahasa Arab.
  4. Beberapa dialeknya menunjukkan pemenggalan kata C (bentuk IV) yang dimulai dengan imbuhan h-, bukan hentakan ʾ- (hafʿala, bukan ʾafʿala), sementara bahasa Proto-Arab tampaknya telah mengalami perubahan h > ʾ dalam bentuk kata kerja ini.
  5. Beberapa dialek juga memiliki kata sandang takrif, di mana h(n) dan ʾ (l) ada dalam prasasti.
  6. Disimilasi khusus dari *ṯ to /t/, ṯlt, bukan ṯlṯ (berarti "tiga").
  7. Kata ganti ganda h-m-y seperti */humay/.

Fonologi sunting

Ada beberapa prasasti yang tampaknya berisi bentuk yang menunjukkan penggabungan bunyi dan dalam bahasa Dadan. Contoh lain dari variasi linguistik yang dibuktikan dalam prasasti-prasasti Dadan sepertinya lebih mendukung hipotesis bahwa ada perbedaan antara bahasa tertulis (baku) dan lisan pada bahasa Dadan. Terjadinya lafal hentakan kausativus ʾ- dan h dalam dua prasasti menunjukkan bahwa bentuk ragam yang ada berdampingan satu sama lain di oasis-oasis tempat ditemukannya prasasti.

Jika bunyi bergabung menjadi , sepertinya menunjukkan bahwa refleks tidak bersuara pada bahasa Dadan, mirip dengan realisasinya dalam bahasa Arab Kuno dan Arab Maghrib Pra-Hilal.[8]

Tata bahasa sunting

Preposisi sunting

Preposisi berikut dibuktikan dalam prasasti-prasasti Dadan:[9]

Bentuk Arti
ʿly, ʿl "pada", "demi"
bʿd (*/bi-ʿad/) "demi"
l "ke", "untuk", "dari", "selama"
b "pada", "di", "oleh"
qbl "sebelum"
ḫlf "setelah"
mʿ "dengan"
mn (*/mina/) "dari"
ʿdky (*/ʿadkay/) "ke", "hingga"
ldy "sebab"

Aksara sunting

Prasasti-prasasti Dadan yang ditemukan memiliki 28 fonem yang sama dengan abjad Arab dan merupakan satu-satunya anggota kuno dari rumpun aksara Semit Selatan yang menggunakan fitur matres lectionis.[5]

Referensi sunting

  1. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Dadanitic". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  2. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. 
  3. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  4. ^ "(PDF) The Language of the Taymanitic Inscriptions and its Classification | Fokelien Kootstra - Academia.edu". 
  5. ^ a b dan. "The Online Corpus of the Inscriptions of Ancient North Arabia - Home". krc.orient.ox.ac.uk. Diakses tanggal 2016-05-29. 
  6. ^ María del Carmen Hidalgo-Chacón Díez and Michael C. A. Macdonald, eds., The OCIANA Corpus of Dadanitic Inscriptions: Preliminary Edition (Oxford, 2017), p. vii.
  7. ^ a b "Al-Jallad. The earliest stages of Arabic and its linguistic classification (Routledge Handbook of Arabic Linguistics, forthcoming)". www.academia.edu. Diakses tanggal 2015-12-08. 
  8. ^ Kootstra, Fokelien. ""The Phonemes ẓ and ṭ in the Dadanitic inscriptions", Nehmé and Al-Jallad (eds.) to the Madbar and back again". To the Madbar and Back Again: Studies in the Languages, Archaeology, and Cultures of Arabia Dedicated to Michael C.A. Macdonald (dalam bahasa Inggris). 
  9. ^ "Prepositional Phrases in the Dadanitic Inscriptions". Diakses tanggal 2016-08-30. 

Pranala luar sunting