Ciomas, Bogor
Ciomas (aksara Sunda: ᮎᮤᮇᮙᮞ᮪) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bogor, provinsi Jawa Barat, Indonesia. Berjarak 3 km dari titik nol Bogor yang terletak di depan Balai Kota dekat dengan Istana Bogor dan Kebun Raya Bogor, menjadikan Ciomas satu-satunya kecamatan paling strategis dan paling dekat ke pusat kota dibandingkan dengan kecamatan lainnya yang ada di Kabupaten Bogor bahkan Kota Bogor itu sendiri, seperti Kecamatan Tanah Sareal, Bogor Utara, Bogor Selatan, dan Bogor Timur yang rata-rata jaraknya mencapai 4–5 km hingga terjauh >10 km[2] dari titik nol Bogor, sedangkan jarak Ciomas menuju ibu kota Kabupaten Bogor, Cibinong mencapai 21 km.[3]
Ciomas | |
---|---|
Koordinat: 6°36′09″S 106°45′55″E / 6.602495289986096°S 106.7653114709385°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Barat |
Kabupaten | Bogor |
Pemerintahan | |
• Camat | Drs. Chairuka Judhyanto, M.Si[1] |
Populasi (2020) | |
• Total | 170,486 jiwa |
• Kepadatan | 10,459/km2 (27,090/sq mi) |
Kode pos | 16611-16619 |
Kode Kemendagri | 32.01.29 |
Kode BPS | 3201070 |
Desa/kelurahan | 11 |
Berdasarkan Sensus Penduduk 2020, Kecamatan Ciomas berpenduduk 170.486 jiwa, terbanyak ke-7 dari 40 kecamatan di Kabupaten Bogor dengan luas wilayah 16,3 km2 yang merupakan kecamatan paling kecil dan terpadat di Kabupaten Bogor, mencapai 10.459 jiwa/km2 atau >100 jiwa/Ha.[4] Hal ini berkaitan dengan karakterisktik Kecamatan Ciomas yang didominasi oleh pemukiman penduduk.[3]
Kawasan bisnis perekenonomian Kecamatan Ciomas didominasi dari sektor jasa yang membentang dari Jalan Raya Ciomas–Kreteg hingga depan SMP Negeri 1 Ciomas di Jalan Raya Cibinong dan wilayah tenggara Ciomas, Jalan Kapten Yusuf (Raya Ciapus)–Kota Batu. Sektor lainnya, yaitu industri pembuatan sepatu sendal dari bahan kulit yang didominasi oleh UMKM.[3]
Geografi
suntingCiomas terletak di sebelah barat Sungai Cisadane, dengan saluran air seperti Cisindangbarang dan Ci Karti mengalir melaluinya. Kecamatan ini memiliki ketinggian rata-rata 222 meter dari permukaan laut.[5]
Batas wilayah
suntingKecamatan Ciomas berbatasan dengan:
Utara | Kota Bogor (Kecamatan Bogor Barat) |
Timur | Kota Bogor (Kecamatan Bogor Barat dan Kecamatan Bogor Selatan) |
Tenggara | Kota Bogor (Kecamatan Bogor Selatan) |
Selatan | Kecamatan Tamansari |
Barat | Kecamatan Dramaga |
Etimologi
suntingCiomas merupakan salah satu nama wilayah yang paling awal di kawasan Bogor Raya, diambil dari nama Sungai Tjiomas (ejaan lama) yang artinya air (tji) emas (omas) dalam bahasa Sunda, hal ini berkaitan dengan masa lampau aliran Sungai Tjiomas yang mata air sungainya berasal dari Gunung Salak dipenuhi oleh endapan batuan vulkanik dari lahar[6] yang kejauhan berwarna seperti emas, menjadikan lahan pertanian di sekitar yang subur dan makmur. Di sekitar sungai Tjiomas dan anak sungainya berdiri juga pemukiman penduduk yang disebut Kampong Tjiomas, beberapa pemukiman lainnya ada Kampong Kereteg, Laladon, Pasir Koeda, Kota Batoe, Tjibalagoeng, Tjikaret, Pantjasan, Empang, dan lain-lainnya.[7]
Sejarah
suntingPada masa penjajahan Belanda wilayah ini dinamakan Land Tjiomas sebagai nama sebuah land (tanah partikelir) yang dibagi ke dalam 11 kemandoran, yakni: Tjiomas, Sawah, Kota Batoe, Tjiloebang, Tjiapoes, Petir, Pasir Angsana, Gadok, Boeniaga, Pasir Eurih dan Kabandoengan. Land Tjiomas berbatasan langsung dengan Buitenzorg sebagai pusat kota, hanya dipisahkan oleh Sungai Tjisadane yang merupakan batas wilayah sebelah barat antara Buitenzorg dan Land Tjiomas. Pada tahun 1829 dibangun jalan raya antara Buitenzorg dengan Djasinga melalui jembatan merah melintasi Kampong Panaragan lalu jembatan (baru) di atas sungai Tjisadane yang kemudian jalan menanjak tajam (sekarang dikenal sebagai Tanjakan Sarijan) menuju Land Tjiomas melalui pertigaan Kampong Goenoeng Batoe.[7]
Pemberontakan Petani Ciomas
suntingPada tahun 1886, terjadi Pemberontakan Petani Ciomas yang didasari atas penindasan terhadap para petani oleh tuan tanah sebagai kaki tangan pemerintah Hindia Belanda di Land Tjiomas, puncaknya terjadi pembunuhan Camat Ciomas kala itu, Haji Abdurrachim (RM. H. Abdurrachman Adi Menggolo).[8] Dalam peristiwa tersebut sebanyak 40 orang dinyatakan tewas, 70 lainnya luka-luka.[9]
Setelah Kemerdekaan
suntingPasca Proklamasi, pada era Republik Indonesia Serikat (RIS), Kabupaten Bogor masuk dalam wilayah Negara Pasundan yang mana Ciomas merupakan bagian dari Kawedanan Buitenzorg. Dalam kurun waktu tahun 1950 hingga 1970-an seiring dengan kebijakan restrukturisasi otonomi daerah, termasuk di Kecamatan Ciomas berdiri desa-desa yang diambil dari nama sungai dan kampung yang telah berdiri sejak dahulu. Puncaknya pada tahun 1978, di Kecamatan Ciomas mengalami pemekaran 14 (empat belas) desa berdasarkan Surat keputusan Gubernur Jawa Barat No. 168/Pm.121/VIII/1978.
Hingga tahun 1992, Kecamatan Ciomas terbagi ke dalam 40 desa dengan luas wilayah mencapai 100,85 km2,[10] kini hanya menyisakan 16,3 km2. Penyusutan itu dikerenakan dinamika perkembangan zaman yang mana terjadi di seluruh Indonesia banyak mengalami pemekaran wilayah baru.
Kecamatan Ciomas mengalami pemekaran pertama kali, tepatnya pada tanggal 11 Januari 1992 berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 3 Tahun 1992, Dramaga yang sebelumnya merupakan wilayah kemantren di Ciomas resmi berdiri sebagai kecamatan baru. Sebanyak 15 desa dari Kecamatan Ciomas masuk ke dalam pemekaran Kecamatan Dramaga, yaitu:[11]
- Desa Sindang Barang
- Desa Bubulak (hasil pemekaran Desa Sindang Barang tahun 1978)
- Desa Cikarawang
- Desa Situgede (hasil pemekaran tahun 1978)
- Desa Babakan
- Desa Balumbangjaya (hasil pemekaran Desa Babakan tahun 1986)[12]
- Desa Dramaga
- Desa Margajaya (hasil pemekaran Desa Dramaga tahun 1978)
- Desa Ciherang
- Desa Neglasari
- Desa Sinarsari (hasil pemekaran Desa Neglasari tahun 1986)
- Desa Petir
- Desa Purwasari (hasil pemekaran Desa Petir tahun 1978)[13]
- Desa Sukawening (hasil pemekaran Desa Cilubang yang dihapus tahun 1975)[14]
- Desa Sukadamai (hasil pemekaran Desa Cilubang yang dihapus tahun 1975)[14]
Di tahun 1995, setelah 3 tahun Kecamatan Dramaga resmi berdiri terjadi perluasan wilayah Kotamadya Bogor (sekarang Kota Bogor). Adapun desa-desa dari Kecamatan Ciomas yang masuk ke dalam wilayah Kotamadya Bogor berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 2 Tahun 1995[15], yaitu:
- Desa Cikaret (hasil pemekaran Desa Kota Batu tahun 1978)
- Desa Pasirkuda[16]
- Desa Pasirjaya (hasil pemekaran Desa Pasirkuda tahun 1978)[17]
- Desa Pasirmulya (hasil pemekaran Desa Pasirkuda tahun 1978)
- Desa Gunungbatu
- Desa Loji (hasil pemekaran Desa Gunungbatu tahun 1978)
Terakhir pada tahun 2001, Kecamatan Ciomas kembali mengalami pemekaran wilayah baru, Kecamatan Tamansari[18]. Sebanyak 8 desa dari Kecamatan Ciomas yang masuk ke dalam Kecamatan Tamansari, yaitu :
- Desa Pasireurih
- Desa Tamansari (hasil pemekaran Desa Pasireurih tahun 1982)[18]
- Desa Sirnagalih (dahulu bernama Desa Kabandoengan yang diubah tahun 1969 menjadi nama sekarang)[19]
- Desa Sukamantri (hasil pemekaran Desa Sirnagalih tahun 1978)[20]
- Desa Sukaresmi (hasil pemekaran Desa Pasir Angsana yang dihapus tahun 1978)
- Desa Sukaluyu (hasil pemekaran Desa Sukaresmi tahun 1978)[21]
- Desa Sukajaya (hasil pemekaran Desa Gadog yang dihapus tahun 1978)
- Desa Sukajadi (hasil pemekaran Desa Gadog yang dihapus tahun 1978)
Iklim
suntingKecamatan Ciomas memiliki iklim hutan hujan tropis (Af). Daerah ini mengalami curah hujan paling banyak di bulan November, dengan rata-rata curah hujan 347 mm; dan curah hujan paling sedikit pada bulan Agustus yaitu sebesar 104 mm.
Data iklim Ciomas | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 27.6 (81.7) |
27.6 (81.7) |
28.4 (83.1) |
28.8 (83.8) |
28.8 (83.8) |
28.8 (83.8) |
29.1 (84.4) |
29.7 (85.5) |
30.3 (86.5) |
29.9 (85.8) |
28.9 (84) |
28.1 (82.6) |
28.83 (83.89) |
Rata-rata harian °C (°F) | 23.9 (75) |
23.9 (75) |
24.3 (75.7) |
24.6 (76.3) |
24.7 (76.5) |
24.6 (76.3) |
24.6 (76.3) |
25 (77) |
25.4 (77.7) |
25.2 (77.4) |
24.6 (76.3) |
24.3 (75.7) |
24.59 (76.27) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 21.4 (70.5) |
21.4 (70.5) |
21.5 (70.7) |
21.5 (70.7) |
21.2 (70.2) |
20.8 (69.4) |
20.5 (68.9) |
20.7 (69.3) |
21.1 (70) |
21.4 (70.5) |
21.6 (70.9) |
21.6 (70.9) |
21.23 (70.21) |
Curah hujan mm (inci) | 332 (13.07) |
326 (12.83) |
322 (12.68) |
282 (11.1) |
169 (6.65) |
127 (5) |
106 (4.17) |
104 (4.09) |
133 (5.24) |
247 (9.72) |
347 (13.66) |
344 (13.54) |
2.839 (111,75) |
Sumber: Climate-Data.org[22] |
Administrasi
suntingKelurahan/desa
suntingKecamatan Ciomas terbagi menjadi 11 desa, diantaranya:
Pendidikan
suntingPendidikan Formal | SD atau MI Negeri dan Swasta | SMP atau MTs Negeri dan Swasta | SMA Negeri dan Swasta | MA Negeri dan Swasta | SMK Negeri dan Swasta | Perguruan Tinggi | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Jumlah Satuan | 53 | 22 | 3 | 6 | 9 | 1 | ||||||
Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2022[23] |
SMP Negeri:
- SMP Negeri 1 Ciomas (berdiri tahun 1985)
- SMP Negeri 2 Ciomas (berdiri tahun 2006)
- SMP Negeri 3 Ciomas (berdiri tahun 2013)
SMA Negeri:
- SMA Negeri 1 Ciomas (berdiri tahun 2006)
SMK Negeri:
- SMK Negeri 1 Ciomas (berdiri tahun 2008)
Transportasi
suntingKecamatan Ciomas dilewati Jalan Nasional Rute 9 sepanjang 500 m di Desa Laladon[24] dan merupakan kecamatan terpendek yang dilalui jalan nasional, dimana berdiri Terminal Laladon di pinggir jalan nasional ini sekaligus wilayah paling utara kecamatan Ciomas dan batas wilayah dengan Sindang Barang, Bogor Barat. Terminal Laladon yang terdapat Pasar Laladon di dalamnya, merupakan terminal angkot besar di wilayah Kabupaten Bogor yang melayani seluruh kecamatan-kecamatan di wilayah Kabupaten Bogor bagian barat, kelak akan menjadi wilayah Kabupaten Bogor Barat.
Terminal Laladon
suntingRute Trayek yang ada di Terminal Laladon, antara lain:[25]
- Trayek 05 Terminal Laladon – Dramaga – Terminal Ciampea – Pangkalan Gobang
- Trayek 05B Terminal Leuwiliang – Dramaga – Terminal Laladon
- Trayek 05C Terminal Jasinga – Leuwiliang – Terminal Laladon
- Trayek 13 Terminal Laladon – Cibanteng – Situ Daun – Gunung Malang – Pangkalan Curug Luhur
- Trayek 14 Terminal Laladon – Pagelaran – Cibinong Ciomas – Pangkalan Klapa Tujuh
- Trayek 15 Terminal Laladon – Dramaga – Cibeureum – Petir – Cisasah – Gondokilan – Pangkalan Curug Nangka
- Trayek 16 Terminal Laladon – Ciherang – Kuripan – Nambo – Pangkalan Curug Nangka
- Trayek 17 Terminal Laladon – Dramaga – Kampus IPB – Cangkurawok – Pangkalan Cangkrang
- Trayek 50 Terminal Laladon – Cinangneng – Cibitung – Tapos – Pangkalan Tenjolaya
- Trayek 53 Terminal Laladon – Cikampang – Pangkalan Segog
- Trayek 77 Terminal Bojonggede – Billabong – Villa Mutiara – BMW – Prempatan Kayu Manis – Selabenda – Jl.Raya Semplak – Jl.KH. Abdulah bin Nuh – Terminal Laladon
Rute Trayek yang melewati Terminal Laladon, antara lain:
- Trayek 32 Terminal Cibinong – Cikaret – Ds.Tengah – Karadenan – Kota Bogor (Talang – Jl. Sholeh Iskandar/Baru – Jl. KH. Abd. bin Nuh) – Terminal Laladon – Pangkalan Taman Pagelaran Ciomas
Lainnya
suntingSelain itu, terdapat trayek yang melewati Kantor Kecamatan Ciomas yang berada di Jalan Raya Ciomas Kreteg, sekaligus pusat pemerintahan di tengah Kecamatan Ciomas, yaitu:
- Trayek 05A Terminal Merdeka (Kota Bogor) – Ciomas.
Angkot Ciomas ini dibagi menjadi 3 trayek yaitu: Ciomas – Pagelaran, Ciomas – Cibinong, dan Ciomas – Ciapus
Wilayah paling selatan/tenggara Ciomas, Desa Kota Batu yang diapit Kecamatan Taman Sari dan Kota Bogor (Kecamatan Bogor Selatan), dilewati oleh trayek angkot:
- Trayek 03 Mall BTM/Ramayana (Kota Bogor) – Ciapus
Angkot Ciapus ini dibagi menjadi 3 trayek yaitu: Mall BTM – Ciapus (SBR), Mall BTM – Ciapus (FATEN) Prapatan Tenjolaya (Curug Luhur), dan Nambo
Karakteristik wilayah
sunting- Pemukiman: 60% dari total wilayah
- Lahan pertanian: 25% dari total wilayah
- Lahan kosong/gambut: 10%
- Lain-lain: 5%
Referensi
sunting- ^ https://kecamatanciomas.bogorkab.go.id/
- ^ https://www.google.com/maps/dir/Kantor+Kelurahan+Rancamaya,+Jalan+Rancamaya,+RT.01%2FRW.04,+Rancamaya,+Kota+Bogor,+Jawa+Barat/Titik+Nol+Bogor,+Jl.+Ir.+H.+Juanda+No.8,+RT.01%2FRW.01,+Pabaton,+Kecamatan+Bogor+Tengah,+Kota+Bogor,+Jawa+Barat+16121/@-6.6308655,106.7853826,13z/am=t/data=!4m17!4m16!1m5!1m1!1s0x2e69c8d83e806261:0x5361c39cba843c96!2m2!1d106.8307902!2d-6.6668563!1m5!1m1!1s0x2e69c5ba5f1cd215:0xb26b3e6b4fe4a897!2m2!1d106.7943098!2d-6.5950491!2m1!2b1!3e0!5i1
- ^ a b c "Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor". bogorkab.bps.go.id. Diakses tanggal 2022-05-16.
- ^ https://bogorkab.bps.go.id/indicator/12/29/1/jumlah-penduduk.html
- ^ "Ciomas topographic map, elevation, terrain". Topographic maps (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-04-22.
- ^ "Jejak Letusan Gunung Salak dari Tahun 1699-1938". SINDOnews.com. Diakses tanggal 2022-05-19.
- ^ a b "Poestaha Depok: Sejarah Bogor (27): Sejarah Ciomas Bogor di Gunung Salak; Apakah Gunung Salak Meletus 1699 dan Mengapa Ada Bunker?". Poestaha Depok. 2019-09-22. Diakses tanggal 2022-05-16.
- ^ Iskandar, Mohammad (1995). "Hak-Hak Pemilikan Tanah Dan Kerusuhan Sosial: Kasus Tanah Partikelir Ciomas tahun 1886". Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia.
- ^ "Ciomas, Malam Jumat 20 Mei 1886 Ketika Petani Melawan Penindasan Kaum Pemodal". Republika Online. 2022-01-17. Diakses tanggal 2022-05-16.
- ^ "Peta Kecamatan Ciomas - Dinas Arsip & Perpustakaan Kab. Bogor". jikd.bogorkab.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-05. Diakses tanggal 2022-05-19.
- ^ "PP No. 3 Tahun 1992 tentang Pembentukan 27 (Dua Puluh Tujuh) Kecamatan Di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Pandeglang, Lebak, Serang, Tangerang, Karawang, Bekasi, Bogor, Kuningan, Indramayu, Cirebon, Tasikmalaya, Sukabumi, Sumedang, Majalengka, Subang, Garut, Ciamis, Purwakarta, Dan Cianjur Dalam Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat [JDIH BPK RI]". peraturan.bpk.go.id. Diakses tanggal 2022-05-14.
- ^ "IV. DESA BABAKAN DALAM KONTEKS LINGKAR KAMPUS IPB DARMAGA - PDF Download Gratis". docplayer.info. Diakses tanggal 2022-05-18.
- ^ "GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Sejarah berdirinya Desa Purwasari". 123dok.com. Diakses tanggal 2022-05-18.
- ^ a b "Sejarah Desa". Desa SUKAWENING. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-23. Diakses tanggal 2022-05-18.
- ^ "PP No. 2 Tahun 1995 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bogor Dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor [JDIH BPK RI]". peraturan.bpk.go.id. Diakses tanggal 2022-05-15.
- ^ https://kelpasirkuda.kotabogor.go.id/welcome/profil
- ^ https://kelpasirjaya.kotabogor.go.id/welcome/profil
- ^ a b "Sejarah Desa". Desa Tamansari. Diakses tanggal 2022-05-19.
- ^ "Sejarah Desa". Desa Sirnagalih. Diakses tanggal 2022-05-18.
- ^ "Sejarah Berdirinya Desa Sukamantri". Desa DESA SUKAMANTRI. Diakses tanggal 2022-05-18.
- ^ "Sejarah Desa". Desa SUKALUYU. Diakses tanggal 2022-05-18.
- ^ "Ciomas climate: Temperature Ciomas & Weather By Month - Climate-Data.org". en.climate-data.org. Diakses tanggal 2023-04-22.
- ^ Kemdikbud.go.id
- ^ "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-10-31. Diakses tanggal 2022-05-22.
- ^ https://bogorkab.go.id/uploads/images/ANGKOT%20DALAM%20KABUPATEN.pdf