Campagaya, Galesong, Takalar

desa di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan


Campagaya adalah sebuah desa di Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar. Wilayah Desa Campagaya terbagi menjadi tiga dusun. Sebagian besar wilayahnya terdiri dari lahan pertanian, permukiman, lahan pendidikan dan perkantoran. Pembentukan Desa Campagaya berasal dari pemekaran wilayah Desa Bontomangape. Penduduk di Desa Campagaya sebagian besar bekerja sebagai petani padi dan kapas.

Campagaya
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Selatan
KabupatenTakalar
KecamatanGalesong
Kode pos
92255
Kode Kemendagri73.05.09.2014

Wilayah sunting

Desa Campagaya terletak di Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan. Lahan di Desa Campagaya terbagi menjadi lahan pertanian, lahan permukiman, lahan pendidikan dan lahan perkantoran (kantor desa). Jumlah dusun di Desa Campagaya ada tiga, yaitu Dusun Campagaya, Dusun Kampong Beru dan Dusung Borong Taipa.[1] Di Kecamatan Galesong, Desa Campagaya merupakan salah satu dari 14 desanya.[2]

Desa Campagaya merupakan hasil pemekaran wilayah dari Desa Bontomangape. Wilayah Desa Bontomangape yang dibentuk menjadi Desa Campagaya adalah Dusun Campagaya dan Dusun Bontotaipaya. Pemekaran wilayah Desa Bontomangape dan pembentukan Desa Campagaya ini diatur ketetapannya dalam Pasal 5 pada Peraturan Daerah Kabupaten Takalar Nomor 06 Tahun 2010.[3] Desa Campagaya berbatasan dengan bagian selatan dari Desa Bontomangape.[4]

Mata pencaharian sunting

Penduduk di Desa Campagaya sebagian besar bekerja sebagai petani. Jenis tanaman utama yang dibudidayakan adalah padi.[1] Padi ditanam di sawah. Musim tanam padi di Desa Campagaya dalam setahun adalah 3 kali. Pada musim tanam pertama dan kedua, sebagian besar petani di Desa Campagaya memanfaatkan pengairan dari saluran irigasi. Namun, pada musim tanam ketiga, saluran irigasi mengalami kekeringan sehingga pengairan padi melalui pompanisasi.[5]

Desa Campagaya juga menjadi salah satu desa di Kabupaten Takalar yang penduduknya menanam kapas. Kapas dibudidayakan menggunakan tadah hujan. Awal musim hujan di Desa Campagaya dimulai pada pekan ketiga bulan November. Musim tanam kapas paling lambat dimulai pada pekan kedua bulan Desember. Musim keringnya dimulai pada pekan kedua pada bulan Maret.[6]

Persentase penduduk yang bekerja sebagai petani sebesar 43%. Namun, Desa Campagaya memiliki tekanan penduduk tertinggi di Kecamatan Galesong dalam hal lahan pertanian. Kondisi lahan pertanian di Desa Campagaya termasuk buruk akibat tekanan penduduk yang tinggi.[7]

Referensi sunting

  1. ^ a b Saputri, N. A., Mardiyati, S., dan Nadir (2022). "Pendapatan On Farm, Off Farm, dan Non Farm pada Rumah Tangga Petani Padi di Desa Campagaya Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar". Jurnal Tabaro. 6 (1): 684. ISSN 2580-6165. 
  2. ^ "Wilayah Yuridiksi". Pengadilan Negeri Takalar. 
  3. ^ Pemerintah Kabupaten Takalar. "Peraturan Daerah Kabupaten Takalar Nomor 06 Tahun 2010 tentang Pembentukan Desa Tompotana, Desa Rewayata Kecamatan Mappakasunggu, Desa Mappakalompo, Desa Campagaya, Kecamatan Galesong, Desa Tonasa Kecamatan Sanrobone, Desa Kadatong, Desa Kalebentang, Kecamatan Galesong Selatan, dan Desa Surulangi Kecamatan Pollongbangkeng Selatan" (PDF). Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan. hlm. 7. [pranala nonaktif permanen]
  4. ^ Sjaruddin, H., dkk. (2020). "Pemanfaatan Lahan Pekarangan Rumah dengan Menanam Sayur Mayur untuk Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Desa Kelenna Bontongape Kecamatan Galesong Kabupaten TakalarHerman". Cendekia: Jurnal Pengabdian Masyarakat. 2 (2): 138. ISSN 2684-9003. 
  5. ^ Zulfiana, A. U., Fattah, M. A., dan Sahlan (2022). "Sikap Petani Padi Sawah Terhadap Eksistensi Saluran Irigasi di Desa Campagaya Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar". Mahatani. 5 (1): 257. ISSN 2622-1896. 
  6. ^ Riajaya, P. D., dkk. (2001). "Waktu Tanam Kapas di Sulawesi Selatan" (PDF). Jurnal LITTRI. 7 (2): 38. 
  7. ^ Nyompa, S., dkk. (2019). "Analysis of an Increase of Population Pressure Toward Agricultural Areas in Galesong Sub-District, Takalar Regency" (PDF). Advances in Social Science, Education and Humanities Research. Atlantis Press. 335: 630.