Bernafas dalam Lumpur (film 1991)

film Indonesia tahun 1991

Bernafas dalam Lumpur 2 adalah film Indonesia pada 14 November 1991 dengan disutradarai oleh Turino Djunaidy dan dibintangi oleh Rano Karno dan Meriam Bellina. Film ini merupakan ulang buat film berjudul sama Bernafas dalam Lumpur yang dibuat tahun 1970 dan diperankan oleh Suzanna dan Rachmat Kartolo

Bernafas dalam Lumpur 2
SutradaraTurino Djunaedy
ProduserTurino Djunaedy
Ditulis olehTurino Djunaedy
PemeranRano Karno
Meriam Bellina
Farouk Afero
Turino Djunaedy
Diah Permatasari
Nina Martini
Nyoman Ayu Lenora
Phirdhanie Reksa
Usbanda
Salim Bungsu
Henky Solaiman
Abduh Mursid
Hidayat
Penata musikAreng Widodo
PenyuntingPusai Gimang
DistributorPT Sarinande Film PT Elang Perkasa Film
Tanggal rilis
14 November 1991
Durasi102 menit
NegaraIndonesia

Sinopsis sunting

Budiman (Rano Karno) datang ke klub Lunar, dan bertemu dengan Supinah (Meriam Bellina) atau lebih di kenal sebagai Mila di klub tersebut. Pertemuan dengan Supinah karena Budiman membutuhkan seorang cewek malam itu untuk menemaninya ke pesta. Supinah pun diganti nama Yanti oleh Budiman. Malam itu Yanti berhasil menunaikan tugasnya dengan baik sebagai teman Budiman. Di lanjutkan dengan malam berikutnya yang dilakukan secara diam-diam tanpa sepengetahuan Rais (Farouk Afero), yaitu orang yang menolong Supinah dan menjerumuskannya ke dunia pelacuran. Setelah beberapa kali membawa Yanti, akhirnya Rais mengetahuinya. Budiman dianggap telah membawa Yanti sehingga ia rugi selama tiga hari karena Yanti adalah primadona. Budiman di suruh membayar ganti rugi, tetapi menolaknya. Hingga akhirnya Budiman di keroyok oleh anak buah Rais. Akhirnya Yanti membawanya ke Rumah sakit. Namun ketika sadar, Budiman memaki dan mengusir Yanti. Yantipun pergi. Setelah Yanti pergi Budiman baru menyadari kalau ia telah memaki dan mengusir Yanti. Maka ia pun kembali ke club Lunar dan ditemui oleh Rosa, karena Yanti sedang pulang kampung. Setelah menunggu beberapa hari akhirnya Yanti muncul juga. Meski sakit hati pada Budiman, Yanti mau di bawa pergi oleh Budiman. di sinilah Yanti menceritakan tentang awal mula ia terjun ke dunia hitam dan tentang Rais. Dalam film ini nasib Yanti lebih beruntung dibanding film terdahulu, karena Yanti tinggal dirumah yang bagus kepunyaan Budiman, meski mendapat gangguan dari Rais dan anak buahnya. Endingnya pun Yanti tidak meninggal, tetapi dipersunting oleh Budiman dan direstui oleh orang tua Budiman meski tahu siapa Yanti sebenarnya. Sementara itu orang tua Yanti yang meninggal, bukan Yanti yang harus meninggal karena penyakit. Andy kembali. "(referensi JB Kristanto, katalog film Indonesia 1926-1995, PT Grafiasri Mukti,Jakarta, 1995 hal 383)

Referensi sunting

Pranala luar sunting