Batetangnga, Binuang, Polewali Mandar

desa di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat

Batetangnga adalah desa di kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Indonesia.

Batetangnga
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Barat
KabupatenPolewali Mandar
KecamatanBinuang
Kode Kemendagri76.04.06.2006
Luas-
Jumlah penduduk-
Kepadatan-

Desa ini terletak di kaki bukit dan memiliki sungai bernama Sungai Batetangnga[1]

Penduduk sunting

Jumlah penduduk di Desa Batetangnga sebanyak 5.766 jiwa, dengan 11 (sebelas) dusun. Menurut data tahun 2011, tercatat anak-anak di Desa Batetangnga yang mengikuti jenjang pendidikan formal adalah TK sejumlah 538 anak, SD/MIN 360 anak, SMP/MTs 555 anak, SMA/MA 345, dan yang menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi/Universitas sejumlah 235 orang.[1] Mayoritas penduduk Batetangnga adalah Suku Pattae, dengan sebagian besar profesinya adalah bertani. Namun kini mulai ditemukan guru besar dan akademisi lainnya.[1] Kini desa ini juga dikenal dengan wisata edukasinya yang menawarkan kelas di alam terbuka.[2]

Rencana pemekaran sunting

Pada tanggal 14 September 2012, Komisi I DPRD Polewali Mandar menyatakan mengapresiasi lolosnya Rappoang dalam verifikasi administrasi calon desa bersama Dusun Passembaran. Kedua wilayah nantinya menjadi pemekaran dari Desa Batetangnga Binuang. Hal ini akan memberikan ruang mekarnya Desa Batetangnga menjadi kecamatan baru di Polewali Mandar. Apalagi ditambah pemekaran dusun Tandakan Desa Mirring dan Dusun Sarampu Desa Kuajang.[3]

Konflik sunting

Pada tanggal 2 Februari 2012, terjadi konflik antara warga Desa Batetangnga dengan warga Desa Mirring, yang ditandai dengan penganiayaan sehingga satu orang meninggal dan empat orang korban luka di pihak Desa Batetangnga yang dilakukan oleh sembilan orang warga Desa Mirring. Menurut catatan polisi, diduga pengeroyokan ini terjadi karena dendam lama.[4]

Objek wisata sunting

Di Desa Batetangnga terdapat objek wisata yang bernama Rawa Bangun. Objek wisata Rawa Bangun memiliki daya tarik tersendiri yang akan membuat para pengunjungnya betah untuk berlama-lama menikmati keindahan alam disekitarnya. Di objek wisata Rawa Bangun, terdapat warung-warung yang menyajikan hidangan Nasu Kadundung. Masakan tersebut, merupakan kuliner khas Pattae. Harganya relatif murah. Anda dapat menikmati masakan nasu kadundung ditempat ini, yang disajikan dengan nasi atau ketupat sambil menikmati keindahan alam Rawa Bangun. Kenikmatan cita rasa kuliner nasu kadundung, dijamin akan memanjakan lidah anda, sehingga tidak akan mudah anda lupakan.[5]

Referensi sunting

  1. ^ a b c Notes, Zhul.Menilik Tingginya Minat Belajar Pemuda Batetangnga[pranala nonaktif permanen], diakses dari situs KKPMB pada tanggal 26 Oktober 2013
  2. ^ Junaedi. Di Polewali, Mandar, Siswa Berwisata Sambil Belajar, diakses dari situs Travel Kompas pada 26 Oktober 2013
  3. ^ Komisi I Dukung Pemekaran Rappoang[pranala nonaktif permanen]. diakses dari situs berita Radar Sulbar pada 26 Oktober 2013
  4. ^ PENGANIAYAAN SECARA BERSAMA-SAMA(PENGEROYOKAN)[pranala nonaktif permanen]. diakses dari situs PPID Polri pada tanggal 26 Oktober 2013
  5. ^ Pattae, To (2017-03-16). "Nasu Kadundung, Kuliner Pattae yang Mantap Jiwa ! | Kab. Polman". PaTTaE. Diakses tanggal 2017-03-25. [pranala nonaktif permanen]