Bajak laut Barbaria

Bajak laut Barbaria atau dikenal juga sebagai bajak laut Ottoman, adalah bajak laut dari Afrika Utara yang aktif sampai awal dan pertengahan abad ke-19.

Duta orang Moor dari Negara Barbaria mengadap Ratu Elizabeth I dari Inggris.

Lanun Barbar menjalankan aktivitas mereka di Afrika Utara, khususnya di Laut Tengah, Tunis, Tripoli, Aljir, Salé, dan pelabuhan-pelabuhan di Maghribi. Afrika Utara yang juga dikenal sebagai Pantai Ottoman. Banyak kapal-kapal dagang dari Eropa yang ingin ke Asia telah dibajak. Kegiatan ini berlangsung sampai abad ke-19 terutama semenjak Perang Salib. Penduduk Afrika Utara secara umum dipanggil Berber.

Para bajak laut ini menangkap budak Kristen dari Eropa dan dijual di pasar-pasar budak seperti di Aljazair dan Maghribi. Menurut Robert Davis, antara 1 juta sampai 1,25 juta orang Eropa telah ditangkap oleh lanun antara abad ke-16 dan ke-17 dan dijual sebagai budak. Mereka ditangkap di sepanjang desa nelayan di Italia, Spanyol dan Portugal, Prancis dan Inggris, dan Belanda dan Irlandia.

Efek kegiatan pembajakan ini, adalah hilangnya ribuan kapal dagang. Fokus para bajak laut ini adalah di pulau-pulau Balearic, mercusuar, dan gereja. Pulau Formentera hampir tidak berpenghuni karena kegiatan bajak laut. Tahun 1551, Turgut Reis telah memperbudak seluruh penduduk Malta Gozo. Antara 5.000 sampai 6.000 penduduknya dibawa ke Libya.

Bajak laut yang terkenal adalah Barbarosa Ottoman bersaudara. Singkatannya Hizir (Hayrreddin) dan kakaknya Oruç. Mereka menguasai daerah Aljir pada abad ke-16 selama tiga abad terutama saat Kekaisaran Ottoman karena semakin banyak kapal dagang berlayar di Laut Tengah.

Bajak laut lain yang terkenal adalah Turgut Reis (Dragut), Kemal Reis, Salih Reis, dan Koca Murat Reis.

Sejarah sunting

 
Bajak laut bernama Barbarossa Hayreddin Pasha.

Meskipun kegiatan bajak laut telah ada sejak kejatuhan Kekaisaran Romawi, tetapi kegiatan ini semakin terang-terangan dan aktif saat Dinasti Berber. Pusat utama bajak laut adalah di kota Bougie karena paling jahat dan ganas. Kuasa bajak laut ini semakin kuat pada abad ke-16 dan ke-17. Kegiatan ini semakin kurang pada abad ke-18 ketika Prancis menjajah Aljir pada 1830.

 
Perang Lepanto, 1571.

Penyebab utama kegiatan bajak laut meningkat karena pemerintah Granada ditaklukkan oleh penganut agama Katolik dari Spanyol pada tahun 1492. Banyak orang Islam Moor telah dibunuh dan diusir dari bumi Andalusia / Granada . Orang Islam Moor yang diburu dan dibuang ini kehilangan harta benda, rumah dan rezeki lalu bertindak membalas dendam.

 
Cornelis Hendricksz Vroom, SKapal Perang Spanyol menyerang Corsair Barbaria, 1615.