Bahasa Ordos

bagian dari rumpun bahasa Mongolik

Bahasa Ordos (juga disebut Urdus; Mongolia ᠣᠷᠳᠣᠰ; Hanzi Sederhana: 鄂尔多斯, Hanzi Tradisional: 鄂爾多斯, Pinyin: È'ěrduōsī) adalah bahasa Mongolik Tengah yang dituturkan di kota Ordos, Mongolia Dalam oleh suku Ordos. Ordos digolongkan sebagai bahasa tersendiri secara linguistik, tetapi dianggap hanya sebagai dialek oleh Pemerintah Tiongkok.[5] Bahasa Ordos telah diketahui perkembangannya selama seratus tahun terakhir melalui penelitian oleh Antoine Mostaert.[6]

Bahasa Ordos
Urdus
Dituturkan diTiongkok
WilayahGansu, Qinghai, dan Mongolia Dalam
Penutur
(123.000 jiwa per 1982)[1]
Aspek ketatabahasaan
Tipologi
Kode bahasa
ISO 639-3
Glottologordo1245[2]
QIDQ716904
Status konservasi
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
ICHEL Red Book: Definitely Endangered
Ordos diklasifikasikan sebagai bahasa terancam punah (DE) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan
Referensi: [3][4]
 Portal Bahasa
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B • PW
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Sistem vokal-fonem Ordos dalam awal suku kata mirip dengan bahasa Mongol Chakhar, perbedaan yang paling mencolok adalah Orgos memiliki [e] dan [e:], bukan [ə] dan [ə:].[7] Dalam dialek selatan, bergabung menjadi /ʊ/, contohnya ketika mengucapkan ɔrtɔs dalam dialek di Panji Ejin Horo, tetapi dilafalkan sebagai ʊrtʊs dalam dialek di Uxin atau di Panji Otog Depan. Berbeda dengan dialek lain dari bahasa Mongolia, Ordos mempertahankan perbedaan tersebut di semua suku kata berikut termasuk di akhir kata terbuka suku kata, sehingga menyerupai struktur suku kata dan fonem dalam bahasa Mongol Pertengahan dibanding ragam lainnya. Misalnya /ɑmɑ/ dalam bahasa Mongol Pertengahan, /ɑmɑ/ dalam bahasa Ordos, /ɑm/ dalam bahasa Khalkha, semuanya berarti "mulut". /ɑxʊr/ dalam bahasa Ordos, /ɑxr/ ([ɑxɑ̯r]) dalam bahasa Khalkha, keduanya berarti "wol domba pendek".[8] Oleh karena itu, bahasa Ordos tidak pernah memperoleh fonem konsonan yang dipalatalisasi, karena keberadaannya yang terus-menerus sebagai fonem non-awal pendek, /u/ dan /ʊ/ telah berasimilasi secara regresif menjadi *ø dan *o, e.g. *otu > /ʊtʊ/ berarti "bintang", *ɡomutal > /ɡʊmʊdal/ berarti "pelanggaran", *tʰøry > /tʰuru/ berarti "kekuatan". Perubahan analog terjadi untuk beberapa urutan *a dan *u, contohnya *arasu > /arʊsʊ/.[9]

Ordos mempertahankan varian dari kasus tata bahasa komitativus kuno dan berbagi kasus tata bahasa allativus.[10] Sistem kata kerja tidak diteliti dengan baik, tetapi menggunakan akhiran, guːn, yang tampaknya tidak mengikuti pembagian umum menjadi tiga kelas sufiks kata kerja bahasa-bahasa Mongolik lainnya.[11]

Kosakata bahasa Ordos banyak menyerap dari bahasa Tibet Klasik dan Tionghoa.[12]

Referensi sunting

Catatan kaki sunting

  1. ^ Peripheral Mongolian at Ethnologue (15th ed., 2005)
  2. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Ordos". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  3. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. 
  4. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  5. ^ Georg 2003: 193, Sečenbaγatur et al. 2005: 167–168
  6. ^ e.g. Mostaert 1937, 1941-1944
  7. ^ Sečen et al. 2002: 5
  8. ^ see Sečen et al. 2002: 19, 38
  9. ^ Sečen 2003: 35-36
  10. ^ see Sečen et al. 2002: 122
  11. ^ Soyultu 1982
  12. ^ Georg 2003: 193-194 (implicitly) based on Mostaert 1941-1944, Sonum 2008: 21-26 (together with C. Norǰin)

Daftar pustaka sunting

  • Mostaert, Antoine (1937): Textes oraux ordos. Peiping: The Catholic University.
  • Mostaert, Antoine (1941–1944): Dictionnaire ordos, vols. 1-3. Peiping: The Catholic University.
  • Sečen, Č. (2003): Ordus aman ayalɣun-daki öbürmiče uruɣul-un ǰokičal buyu iǰilsil [ʊ] + [ʊ], [ʉ] + [ʉ]-yin tuqai. In: Mongγul kele udq-a ǰokiyal 2003/5: 33–36.
  • Sečen, Č., M. Baγatur, Sengge (2002): Ordus aman ayalγun-u sudulul. Kökeqota: Öbür mongγul-un arad-un keblel-ün qoriy-a.
  • Sečenbaγatur, Qasgerel, Tuyaγ-a, B. ǰirannige, U Ying ǰe (2005): Mongγul kelen-ü nutuγ-un ayalγun-u sinǰilel-ün uduridqal. Kökeqota: Öbür mongγul-un arad-un keblel-ün qoriy-a. ISBN 7-204-07621-4.
  • Sonum (2008): Ordus aman ayalγun-u üges-ün quriyangγui. Nemen ǰasaγsan debter. Beijing: Ündüsüten-ü keblel-ün qoriy-a.
  • Soyultu, I. (1982):Ordus-un aman ayalγun-u ɢɷːn ɡuːn-u daγaburi. Öbür mongγul-un yeke surγaγuli 1982/2: 29–43.
  • Georg, Stefan: Ordos. In: J. Janhunen (ed.): The Mongolic Languages. London: Routledge. ISBN 0-7007-1133-3, pp. 193-209.