Angelina Grimke adalah salah satu tokoh feminisme awal dan abiliosinis yang menentang perbudakan dan memperkenalkan kesetaraan gender dan ras. Angelina lahir pada tanggal 20 Februari 1805 di Charleston, Carolina Selatan.[1] Pemikiran Angelina Grimke sangat memengaruhi paham para tokoh feminisme awal. Angelina juga membuat pemikiran abolisionisme dan feminisme menjadi ideologi radikal yang menghasilkan berbagai gerakan-gerakan anti perbudakan lainnya.[2] Angelina Grimke wafat pada tanggal 26 Oktober 1879 di Hyde Park, Massachusetts.[1]

Keluarga sunting

Angelina lahir pada tanggal 20 Februari 1805 di Charleston, Carolina Selatan.[1] Ia adalah anak terakhir dari 14 bersaudara. Ayahnya bernama John Faucheraud Grimke, sedangkan ibunya bernama Mary Smith. Ayahnya merupakan seorang ahli hukum yang cukup terkenal. Keluarga Grimke memiliki rumah di Kota Charleston, Carolina Selatan. Mereka memiliki perkebunan dan memiliki banyak budak. Keluarga Grimke memiliki keyakinan bahwa perempuan harus mematuhi laki-laki.[3] Angelina menikah dengan Thomas Weld pada tahun 1838 dan memiliki tiga anak yaitu Charles Stuart (1839), Theodore Grimke (1841) dan Sarah Grimke Weld (1844).[3]

Perjuangan sunting

Pidato Angelina Grimke mengenai penghapusan perbudakan sangat ditentang oleh masyarakat Carolina Selatan. Namun Angelina tetap menyuarakan hak-hak asasi perempuan. Perjuangannya dilandasi oleh keyakinan pada Konstitusi Amerika Serikat dan ajaran agama Kristen dalam Injil serta didukung oleh pengalaman hidup di daerah Carolina Selatan. Bersama dengan saudaranya yaitu Sarah Grimke, Angelina Grimke tetap menyampaikan aspirasi kaum perempuan untuk memperoleh hak politik.[4] Angelina dan Sarah berani menolak untuk membacakan sumpah di Gereja Episcopal karena tidak menyetujui isi sumpah tersebut. Memasuki usia 21 tahun, pada bulan April 1826, Angelina pindah ke Gereja Presbytarian. Angelina terlibat aktif di gereja Presbytarian sebagai pengajar keluarga budak. Angelina menjalin pertemanan dengan pendeta yang memiliki pemikiran yang sama dengannya, yaitu William McDowell.[5]

Di Gereja Presbytarian, Angelina meminta kepada para anggota pemilik budak kaum Quacker untuk menghapus perbudakan. Namun usulan ini ditolak dengan hormat oleh anggota gereja. Penolakan ini menghilangkan kepercayaan Angelina terhadap gereja Presbytarian. Selanjutnya, Angelina mengadopsi ajaran dari keyakinan kaum Quacker. Karena komunitas Quacker di Charleston hanya memiliki sedikit pengikut, Angelina menganggap Carolina Selatan tidak sesuai untuk pekerjaannya, sehingga ia pindah ke Philadelphia.[6]

Di Philadelphia, Angelina tinggal bersama kakak perempuannya yang bernama Anna Grimke Frost. Anna adalah seorang janda dan hal inilah yang membuat Angelina menyadari berbagai pembatasan sosial bagi para janda di Philadelphia. Saat itu, para janda dilarang bekerja di luar rumah dan dilarang menikah lagi. Kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi perempuan membuat Angelina memutuskan untuk menjadi guru. Angelina aktif menghadiri sebuah lembaga bernama Female Seminary di Hartford.[6] Lembaga ini didirikan dan dikelola oleh seorang tokoh masyarakat yang bernama Catharine Beecher. Namun tanggapan yang lambat dari komunitas Quacker terhadap penghapusan perbudakan membuat Angelina menjadi seorang abolisionis yang lebih ekstrem. Pada tahun 1835, Angelina bergabung dengan Masyarakat Perempuan Anti-Perbudakan di Philadelphia dan mulai menghadiri rapat anti-perbudakan.[7]

Pada musim gugur tahun 1835, kekerasan massal menimpa seorang abolisionis kontroversial yang bernama George Thompson. William Lloyd Garrison mencoba menurunkan ketegangan dengan menulis artikel berjudul The Liberator. Tulisan ini memengaruhi Angelina, sehingga ia menulis surat pribadi mengenai tulisan tersebut dan Garrison merasa terkesan menerima surat tersebut. Garrison akhirnya memublikasikan surat tersebut. Kelompok abolisionis memuji surat tersebut, sedangkan kaum Quacker Ortodoksmenentangnya. Sarah Grimke mengusulkan agar Angelina menarik kembali suratnya, tetapi Angelina menolak. Surat tersebut diterbitkan oleh New York Evangelis dan koran abolisionis yang lain serta di pamflet Garrison’s Appeal to the Citizens of Boston. Pada tahun 1836, Angelina menulis surat berjudul Appeal to the Christian Women of the South. Surat ini berisi ajakan bagi perempuan Amerika Serikat bagian selatan untuk membuat petisi kepada Dewan Perwakilan dan gereja agar menghapus perbudakan. Surat ini dipublikasikan oleh Masyarakat Anti-Perbudakan.[8]

Pada musim gugur tahun 1836, Angelina dan Sarah diundang ke New York City untuk menghadiri konferensi pelatihan yang diadakan oleh masyarakat Anti-Perbudakan. Mereka mulai menjadi pembicara pada rapat Masyarakat Perempuan Anti-Perbudakan di Kota New York dan New Jersey pada musim dingin tahun 1836. Pada bulan Mei 1837, mereka bergabung dengan kaum abolisionis dari Boston, New York, dan Philadelphia untuk mengadakan Konvensi Perempuan Anti-Perbudakan dan melanjutkan petisi anti-perbudakan perempuan ke pemerintah Amerika Serikat.[9]

Pada musim panas tahun 1837, Angelina dan Sarah menjadi pembicara di Massachusetts. Ketika pertentangan terhadap perbudakan perempuan dan kerja politik semakin meningkat, Angelina semakin aktif melaksanakan gerakan anti-perbudakan di Amerika Serikat maupun di luar negeri. Angelina terus berjuang agar perempuan memeroleh kesejajaran dengan laki-laki di bidang pekerjaan.[6] Pada bulan Februari 1838, Angelina berpidato di hadapan anggota legislatif Massachusetts. Ia menyampaikan penentangannya terhadap perbudakan dan memperkuat petisi perempuan baik secara moral, agama, dan politik.[10]

Pada musim semi tahun 1838, Angelina mulai berceramah di Odeon Hall, Boston. Ceramah ini mendapat dukungan dari ribuan orang. Setelah itu, Angelina menikah dengan seorang abolisionis bernama Theodore Dwight Weld . Puncak perjuangan Angelina adalah sebuah tulisan berjudul Slavery As It Is: Testimony of a Thousand Witnesses, yang ditulis bersama dengan suaminya pada tahun 1839.[1] Setelahnya, Angelina berhenti dari kegiatan publik dan memilih mengajar sebagai guru di sekolah yang dikelola suaminya di New Jersey.[3] Pada tahun 1863, Angelina dan keluarganya pindah ke West Newton. Pada tahun 1864, mereka pindah lagi ke Boston. Rumah ini menjadi rumah terkahir bagi Angelina.[1] Angelina Grimke wafat pada tanggal 26 Oktober 1879 di Hyde Park, Massachusetts.[1]

Karya sunting

Appeal to the Christian Women of the South sunting

Angelina Grimke menulis dan menerbitkan karya pertamanya pada tahun 1836 dengan judul Appeal to the Christian Women of the South dalam bentuk surat.[6] Surat ini adalah salah satu karya fenomenal dari Angelina Grimke. Karya ini merupakan surat gugatan yang ditujukan kepada para perempuan Carolina Selatan. Surat ini berisi gugatan penghapusan perbudakan. Dalam surat ini, pemikiran Angelina mengenai penghapusan perbudakan disampaikan secara sederhana dan tegas. Masyarakat Anti-Perbudakan Amerika menyebarluaskan surat ini. Surat ini diakui oleh kaum abolisionis radikal, tetapi memperoleh kritik dari kaum Quacker dan dibakar di hadapan publik Carolina Selatan.[11]

Dalam Appeal to the Christian Women of the South, Angelina menyampaikan tujuh argumen yaitu:[11]

  1. Perbudakan tidak sesuai dengan Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat.
  2. Perbudakan bertentangan dengan ayat dalam kitab Injil yang membahas hak asasi manusia.
  3. Pendapat bahwa perbudakan telah diramalkan adalah hal yang tidak bisa diampuni karena telah melanggar hak asasi orang lain.
  4. Perbudakan diyakini tidak akan terjadi ketika kekuasaan patriarki dihapuskan.
  5. Perbudakan tidak sekalipun disebutkan dalam hukum kitab Injil Yahudi.
  6. Perbudakan di Amerika Serikat menganggap dan menjadikan manusia seperti benda.
  7. Perbudakan bertentangan dengan ajaran Yesus Kristus.

Pengaruh sunting

Pemikiran Angelina Grimke sangat memengaruhi paham feminisme awal dan para tokohnya, termasuk Lucretia Mott, Elizabeth Cady Stanton, dan Lucy Stone. Angelina juga membuat pemikiran abolisionisme dan feminisme menjadi ideologi radikal yang mampu menghasilkan berbagai gerakan-gerakan anti perbudakan lainnya.[2] Selain itu, Angelina juga mampu memberikan bukti bahwa perempuan dapat memengaruhi jalannya peristiwa politik dan memberi pengaruh yang luas pada masyarakat.[10]

Referensi sunting

  1. ^ a b c d e f "Grimké sisters | American abolitionists". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-14. 
  2. ^ a b "Brooklyn Museum: Angelina Grimké". www.brooklynmuseum.org. Diakses tanggal 2020-06-15. 
  3. ^ a b c "Angelina Grimké Weld". National Women's History Museum (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-14. 
  4. ^ Yukesti, Tetty (2015). 51 Perempuan Pencerah Dunia. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. hlm. 261—262. ISBN 978-602-02-6893-4. 
  5. ^ Yukesti, Tetty (2015). 51 Perempuan Pencerah Dunia. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. hlm. 262. ISBN 978-602-02-6893-4. 
  6. ^ a b c d "Grimke, Sarah and Weld, Angelina Grimke | Internet Encyclopedia of Philosophy". www.iep.utm.edu. Diakses tanggal 2020-06-14. 
  7. ^ Yukesti, Tetty (2015). 51 Perempuan Pencerah Dunia. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. hlm. 263. ISBN 978-602-02-6893-4. 
  8. ^ B. A., Mundelein College; M. Div., Meadville/Lombard Theological School. "Biography of Angelina Grimké, American Abolitionist". ThoughtCo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-15. 
  9. ^ Yukesti, Tetty (2015). 51 Perempuan Pencerah Dunia. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. hlm. 264. ISBN 978-602-02-6893-4. 
  10. ^ a b "Weld, Angelina Grimké". National Women’s Hall of Fame (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-15. 
  11. ^ a b Yukesti, Tetty (2015). 51 Perempuan Pencerah Dunia. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. hlm. 266. ISBN 978-602-02-6893-4.