Yesaya 23 (disingkat Yes 23) adalah bagian dari Kitab Yesaya dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.[1] Memuat Firman Allah yang disampaikan oleh nabi Yesaya bin Amos terutama berkenaan tentang Yehuda dan Yerusalem. Nabi ini hidup pada zaman raja Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia dari Kerajaan Yehuda sekitar abad ke-8 SM.[2][3]

Yesaya 23
Gulungan Besar Kitab Yesaya, yang memuat lengkap seluruh Kitab Yesaya, dibuat pada abad ke-2 SM, diketemukan di gua 1, Qumran, pada tahun 1947.
KitabKitab Yesaya
KategoriNevi'im
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
23

Naskah sumber utama

sunting

Ayat 1

sunting
Ucapan ilahi tentang Tirus. Merataplah, hai kapal-kapal Tarsis, sebab Tirus sudah rusak, tiada lagi rumahmu atau pangkalanmu! Ketika mereka masih di negeri orang Kitim telah dinyatakan hal itu kepada mereka.[7]
  • "Tirus" (bahasa Ibrani: צֹ֑ר Tsor; ditulis צוֺר pada 1 King 5:15; bahasa Yunani: Τυρος, Tyros; bahasa Fenisia צר; bahasa Asyur ‚urru, (juga pada Surat Amarna); bahasa Mesir kuno Da-(ï)ra, Da-ru): adalah sebuah pusat perdagangan Fenisia di pantai timur Laut Tengah di sebelah utara Palestina. Warga kotanya kaya sejak abad ke-14 SM, tetapi juga jahat dan sangat sombong. Karena itu Yesaya bernubuat bahwa Allah akan meruntuhkan kota itu selama 70 tahun dan setelah itu membangkitkannya kembali untuk sesaat (ayat Yesaya 23:8–9,17–18). Umat Allah akan sekali lagi berdagang dengan Tirus.[8] Kota kuno yang makmur itu dibangun di atas "batu karang" (yaitu arti namanya sendiri)[9] di tengah laut sekitar setengah mil di lepas pantai, oleh orang Fenisia sebelum Perang Troya,[10] sekitar 240 tahun sebelum Bait Salomo dibangun.[11] dan dibentengi kuat, tetapi akhirnya dihancurkan setelah direbut oleh Aleksander Agung setelah dihubungkan dengan daratan. Kota modern yang sekarang ini merupakan kelanjutan dari wilayah kota kuno yang dikembangkan di daratan utama.[12][13][14]
  • "Tarsis" (bahasa Ibrani: תרשיש Tar-shîsh): suatu pelabuhan yang jauh, umumnya diidenfikasikan dengan "Tartessos" (bahasa Yunani: Ταρτησσός) di Spanyol, yang terletak di muara sungai Guadalquivir, di mana orang Fenesia dicatat mendirikan tempat berlabuh pertama kali dan berdagang logam mulia di sana. Nama 'Tartessus' dapat dialihaksarakan ke nama Ibrani תרשׁישׁ tarshiysh hanya dengan perubahan pelafalan.[15] Disebutkan dalam tulisan sejarah Yunani Romawi (Diod. Sic., v. 35-38; Strabo, iii. 148; Pliny, "Nat. Hist." iii. 3.) Menurut Yeremia 10:9, tempat itu mengekspor perak; menurut Ezekiel 27:12, Ezekiel 27:25, mengekspor perak, besi, timah putih dan timah hitam, ke pasar kota Tirus. Dalam pasal ini Yesaya 23:1, Yesaya 23:6, Yesaya 23:10, melambangkan suatu koloni Fenisia atau Tirus yang penting.[16] Kemungkinan identifikasi lain termasuk: Tarsus di Kilikia, Tyrseni di Etruskan/Toskana, atau Kartago di Afrika Utara.[17][18][19]
  • "Kitim" (bahasa Ibrani: כתים Kit-tîm; bahasa Inggris: "Chittim"; "Kittim"; "Citienses", "Cypriotes" atau "Cyprians"): suatu koloni Fenisia di Citium (=Kition), Siprus. Istilah ini juga secara umum dipakai untuk tempat-tempat di seberang Siprus, bahkan sampai ke Yunani.[20][21][22] Kitim juga nama salah satu putra Javan, sebagaimana pula Tarsis, dalam pembagian pulau-pulau menurut suku bangsa pada Kejadian 10:4, dan menurunkan orang Ionia atau orang Yunani. Karenanya Kitim dianggap merujuk kepada Yunani atau pulau-pulaunya. Orang Makedonia juga disebut sebagai orang Kitim, dan dalam Deuterokanonika, Aleksander Agung dikatakan berasal dari tanah Kitim.[23][24][25]
  • "Ketika mereka masih di negeri orang Kitim telah dinyatakan hal itu kepada mereka": dapat ditulis sebagai "Dari tanah Kitim ia telah dinyatakan" atau "tampak kepada mereka". Menurut Jarchi, orang Kitim (yang dianggapnya orang Kuthi) merupakan penakluk Tirus. Flavius Yosefus menulis[26] bahwa Kitim putra Javan menguasai pulau Chethima, sekarang disebut Siprus, dan dari sana semua pulau, dan kebanyakan pangkalan maritim, disebut Kitim oleh orang Ibrani. Yosefus juga mengamati bahwa salah satu kota di Siprus disebut "Citium". Dalam ratapan untuk Tirus pada Yehezkiel 27:6, dituliskan "pulau-pulau orang Kitim", kemungkinan berarti pulau-pulau di Laut Aegea dan Ionia, yang berdagang dengan Tirus, dan dari sana pertama kali tersebar berita kehancuran Tirus bagi kapal-kapal dari Tarsis, yang sesuai dengan penafsiran Jarchi. "dari tanah Kitim dinyatakan kepada orang-orang Tarsis mengenai kehancuran Tirus; karena penduduk Tirus melarikan diri ke Kitim, dan dari sanalah berita itu terdengar."[25] Dalam pengertian tersebut Rabbi Joseph Kimhi memberikan penafsiran bagian ini, sebagaimana dicatat oleh putranya, David, "Orang Kitim adalah saudagar-saudagar yang pergi ke Babel, dan mengatakan kepada mereka bahwa mereka seharusnya pergi ke Tirus, untuk mengalahkannya dan mereka akan membantu, membawa mereka melalui laut."[25] Ada pula yang menghubungkan kata-kata "dari negeri Kitim" dengan frasa sebelumnya, sehingga menjadi "tiada lagi jalan masuk dari negeri Kitim, telah dinyatakan" atau "diberitahukan", yaitu kepada para saudagar Kitim[27] bahwa kota itu telah diratakan tanah dan pelabuhannya dihancurkan, sehingga sia-sia mengirimkan kapal-kapal ke sana. Penafsiran ini juga sebagian disetujui oleh Septuaginta yang menerjemahkan, "karena ia binasa, dan tidak ada lagi yang datang dari dari negeri Kitim, ia telah ditawan pergi." Targum menulis, yang tampaknya mendukung makna pertama: "mereka akan datang dari negeri Kitim melawan mereka."[25]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  2. ^ Dianne Bergant dan Robert J.Karris (ed). 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Jogjakarta: Kanisius.
  3. ^ (Indonesia) W.S. LaSor, D.A. Hubbard, F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 2, Sastra dan Nubuat. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994. ISBN 9789794150431
  4. ^ Timothy A. J. Jull; Douglas J. Donahue; Magen Broshi; Emanuel Tov (1995). "Radiocarbon Dating of Scrolls and Linen Fragments from the Judean Desert". Radiocarbon. 37 (1): 14. Diakses tanggal 26 November 2014. 
  5. ^ Dead sea scrolls - Isaiah
  6. ^ Ulrich 2010, hlm. 493-495.
  7. ^ Yesaya 23:1
  8. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  9. ^ Robert Jamieson, Andrew Robert Fausset; David Brown. Jamieson, Fausset, and Brown's Commentary On the Whole Bible. 1871.
  10. ^ Justin, l. 18. c. 3.
  11. ^ Flavius Yosefus. Antiquitates Iudaicae I. 8. c. 3. sect. 1.
  12. ^ Brown & 1994 צֹר.
  13. ^ Bromiley 1995, hlm. 932-934.
  14. ^ Gesenius & 1979 צֹר.
  15. ^ Bochart, "Geo. Sacra," iii. 7, and John D. Michaelis, "Spicileg. Geo. Heb." i.-82-103.
  16. ^ Barnes, Albert. Notes on the Old Testament. London, Blackie & Son, 1884. Reprint, Grand Rapids: Baker Books, 1998.
  17. ^ Brown & 1994 תרשיש.
  18. ^ Bromiley 1995, hlm. 734.
  19. ^ Gesenius & 1979 תרשיש.
  20. ^ Brown & 1994 כתים.
  21. ^ Bromiley 1995, hlm. 207, 483.
  22. ^ Gesenius & 1979 כתים.
  23. ^ "Dan terjadilah, setelah Aleksander putra Filipus, orang Makedonia, yang keluar dari tanah Kitim, telah mengalahkan Darius, raja orang Persia dan Media, maka ia bertahta menggantikannya, orang pertama yang dari Yunani," (1 Makabe 1:1)
  24. ^ "Selain itu, bagaimana mereka mereka mempermalukan dalam perang, Filipus dan Perseus, raja orang Kitim, dengan yang lain yang mengangkat senjata melawan mereka, dan menaklukkan mereka:" (1 Makabe 8:5)
  25. ^ a b c d John Gill. John Gill's Exposition of the Entire Bible. Exposition of the Old and New Testament. Published in 1746-1763.
  26. ^ Yosefus. Antiqu. l. 1. c. 6. sect. 1.
  27. ^ Demikian penafsiran dalam Vatablus.

Bibliography

sunting

Pranala luar

sunting