Wikipedia:Warung Kopi (Bahasa)/Arsip/2020/6

Tanda baca dalam {{GP}} dan {{GP/2}} sunting

Saya menemukan bahwa terdapat tanda titik dua (:) setelah kata oleh dalam {{GP}} dan {{GP/2}}. Menurut pedoman penulisan tanda titik dua, seharusnya tidak perlu ada tanda titik dua.

Berikut beberapa usulan saya:

  • Gambar oleh Andi dan Budi (penyunting)
  • Gambar oleh Andi dan Budi (penyunting dan pengunggah)
  • Gambar oleh Andi, Budi (penyunting), dan Cecek (pengunggah)
  • Pembuat: Andi, penyunting: Budi, pengunggah: Cecek
  • Pemilik: Andi, penyunting: Budi, pengunggah: Cecek

Terima kasih sebelumnya. Muhammad Rifqi Priyo Susanto (bicara) 1 Juni 2020 12.10 (UTC)[balas]

Bukankah memang spasi setelah tanda titik dua masih digunakan, ya? Yang tidak boleh kan sebelum, kecuali pada penulisan angka (misal 1:2). Albertus Aditya (bicara) 1 Juni 2020 12.17 (UTC)[balas]
Terima kasih atas balasan cepatnya. Maaf, maksud saya bukan spasi, melainkan tanda titik dua. Pada {{GP/2}}, setelah kata oleh terdapat tanda titik dua (:). Misalnya contoh GP edisi kali ini.

"Oleh: John Masterson, CSIRO, restorasi oleh Bammesk"

Terlihat bahwa terdapat tanda titik dua (:) setelah kata oleh. Muhammad Rifqi Priyo Susanto (bicara) 1 Juni 2020 15.30 (UTC)[balas]

Black Lives Matter Logo in different languages sunting

Please help to translate the Black Lives Matter Logo for this wikipedia.
Follow this Link to get to the request. Thank you --Mrmw (bicara) 7 Juni 2020 17.42 (UTC)[balas]


Tampaknya permintaan ini telah dibatalkan per Pembicaraan:Black Lives Matter. (saya sembunyikan) ꦱꦭꦩ꧀Bennylin bicara 1 Juli 2020 11.55 (WIB)

COVID-19 dan Penyakit koronavirus 2019 sunting

Diskusi mengenai penamaan halaman ini memang sudah didiskusikan bulan Februari, tapi karena ada pemindahan besar-besaran oleh MRZQ dengan memindahkan "Penyakit koronavirus 2019" menjadi "COVID-19" karena alasan lebih populer, maka saya diskusikan kembali. Menurut pengguna-pengguna Wikipedia, lebih baik gunakan "Penyakit koronavirus 2019" atau "COVID-19"? Panggil: @MRZQ dan RianHS: Dzaky Adinata (bicara) 15 Juni 2020 00.09 (UTC)[balas]

Terima kasih kepada Blue Sonic karena telah membuka diskusinya. Ada dua halaman yang sudah dipindah oleh @MRZQ: Pandemi koronavirus 2019–2020 (menjadi Pandemi COVID-19 dan Pandemi koronavirus di Indonesia (menjadi Pandemi COVID-19 di Indonesia), sementara puluhan halaman lainnya masih menggunakan judul koronavirus (termasuk kategori dan templat). Saya juga sudah meninggalkan pesan di halaman pembicaraannya.
COVID-19 memang nama umum yang dipakai di mana-mana, termasuk Kemenkes RI (en:WP:COMMONNAME). Jika menilik Wikipedia:Pedoman penamaan, apa COVID-19 tergolong dalam subjudul Pedoman Umum nomor 3, seperti FIFA? Namun, saya agak ragu untuk mengubah judul halaman menjadi COVID-19 karena tulisan dan penyebutannya dalam bahasa Indonesia berbeda (huruf C, sebutan K). Singkatan lain seperti FIFA, SARS, dan MERS, tidak masalah karena penulisan dan penyebutannya sama. KBBI daring sendiri sudah memasukkan lema koronavirus dan dalam contoh kalimatnya malah menuliskan KOVID-19, yang tidak umum dipakai.
Saya juga meminta pendapat pengguna yang lebih berpengalaman dan lebih paham kebijakan Wikipedia, termasuk @Bennylin: yang membuat Wikipedia:Panduan menyunting artikel koronavirus dan @Kevdave: yang memberi saran waktu diskusi bulan Februari lalu. Terima kasih.  -- RianHS (bicara) 15 Juni 2020 03.26 (UTC)[balas]
Menurut saya, ada baiknya id.wp menggunakan frase 'COVID-19' hingga ada terjemahan / sebutan yang resmi dirilis oleh pemerintah, karena frase 'koronavirus' sebenarnya merujuk pada hal yang lebih umum. ardhan (bicara) 16 Juni 2020 06.04 (UTC)[balas]

Kalau merujuk kepada pedoman penamaan di Wikipedia bahasa Inggris, ada lima pertimbangan utama untuk memilih judul artikel: 1) recognizability (mudah dikenali), 2) naturalness (tidak terkesan dibuat-buat), 3) precision (mengidentifikasi kontennya dengan tepat), 4) conciseness (tidak perlu panjang-panjang), dan 5) consistency (selaras dengan penamaan artikel serupa di Wikipedia).

Berdasarkan pertimbangan kelima unsur di atas, penggunaan istilah seperti "pandemi COVID-19" sepertinya lebih tepat dibandingkan dengan "pandemi (penyakit) koronavirus (2019) 2019–2020". Penggunaan istilah "COVID-19" di sini akan membuat judulnya lebih mudah dikenali, topiknya teridentifikasi dengan jelas, tidak terlalu panjang, dan konsisten dengan penamaan artikel bertopik serupa seperti wabah SARS 2002–2004 (bukan "wabah koronavirus 2002–2004" atau "wabah sindrom pernafasan akut berat 2002–2004").

Halaman mengenai penyakitnya sendiri tidak masalah jika ingin tetap dibiarkan "penyakit koronavirus 2019", karena di situ penyakitnya adalah topik utama artikel. Soal bahwa penyebutan dan tulisan berbeda juga tidak masalah menurut saya, karena secara teknis memang ini singkatan asing jadi tidak mengikuti kaidah fonologi bahasa Indonesia (bedanya singkatan tidak dimiringkan jika ditulis). Malah contoh yang memakai "KOVID-19" itu aneh menurut saya karena kesannya jadi setengah-setengah terjemahannya ("koronavirus disease"?). Mending sekalian pakai "PENKOR-19" ahahaha. Masjawad99💬 19 Juni 2020 13.41 (UTC)[balas]

Untuk istilah PENKOR-19 bisa diusulkan di kbbi.kemdikbud.go.id/entri/koronavirus atau di entrinya sendiri, siapa tahu diterima. — Labdajiwa (bicara) 20 Juni 2020 02.24 (UTC)[balas]
Setuju dengan Masjawad99, sepertinya nama COVID-19 sudah sesuai dengan lima pertimbangan tersebut. HaEr48 (bicara) 20 Juni 2020 02.43 (UTC)[balas]
Sebenarnya penulisan yang benar itu COVID-19 (penulisan gaya WHO) atau Covid-19 seperti yang banyak dituliskan di media massa? Contoh kasus misalnya artikel Iwan Dwiprahasto. Atau, Budi Karya Sumadi#Masalah kesehatan saat saya pertama kali ikut menulis tentang dampak Covid-19 terhadap transportasi khususnya transportasi rel. Jika memang yang benar COVID-19, dipersilakan untuk memperbaikinya dengan bot, karena mungkin ada artikel lain yang menuliskan "Covid-19". Terima kasih. Alqhaderi Aliffianiko (bicara) 20 Juni 2020 02.48 (UTC)[balas]
@Alqhaderi Aliffianiko: Sebetulnya jika merujuk pada PUEBI[1], semestinya malah huruf kecil semua ("covid-19", lihat II.H.8.) karena itu bukan nama diri dan terdiri dari gabungan suku kata alih-alih huruf pertama setiap unsur (kayak "SARS" misalnya, lihat II.H.2.b.). Tapi balik lagi, menurut saya ini singkatan asing, jadi kaidah bahasa Indonesia tidak perlu diaplikasikan dengan kaku di sini. Contohnya Indonesian Asian Games 2018 Organizing Committee kemarin yang sering disingkat "INASGOC". Padahal kalau memakai kaidah ejaan bahasa Indonesia, nama diri yang singkatannya terdiri dari gabungan suku kata cukup awalnya saja yang kapital ("Inasgoc", lihat II.H.7.). Di pemberitaan media massa kedua variasi ini dipakai[2], tapi "INASGOC" jauh lebih umum. Masjawad99💬 20 Juni 2020 03.24 (UTC)[balas]

Wuih, terima kasih atas ulasannya, Masjawad99. Kalau memang tidak ada lagi yang keberatan, mungkin halaman-halamannya bisa mulai kita pindahkan. — RianHS (bicara) 20 Juni 2020 08.02 (UTC)[balas]

Skots vs Scots sunting

Artikel Bahasa Scots menggunakan kata "Scots", tetapi artikel Dialek-dialek Skots Ulster menggunakan kata "Skots", mana yang sebaiknya diubah? Ekirahardian (bicara) 24 Juni 2020 20.52 (UTC)[balas]

@Ekirahardian: Kalau dicari di Google Books sama Google Scholar, kayaknya yang banyak dipakai malah "bahasa Skot" (tanpa 's') atau "bahasa Skotlandia". Aku cenderung pakai "bahasa Skotlandia", tapi kalau misalnya dianggap problematik karena Skotlandia tidak hanya berisi penutur "Scots language", mungkin bisa pakai "bahasa Skot". Masjawad99💬 25 Juni 2020 15.02 (UTC)[balas]

Saran saya kalau memang lebih banyak buku yang memakai "Skot" lebih baik nama "Scots" dan "Skots" diubah ke "Skot" saja, kalau "bahasa Skotlandia" takutnya malah ambigu dengan bahasa Gaelik Skotlandia. Ekirahardian (bicara) 27 Juni 2020 10.54 (UTC)[balas]

Perkembangan dan Pengembangan sunting

Di Wikipedia bahasa Inggris, ada halaman disambiguasi untuk kata "development". Halaman-halaman di dalamnya kalau di WBI diterjemahkannya ada yang jadi "perkembangan" (child developmentperkembangan anak), "pengembangan" (software developmentpengembangan perangkat lunak), dan "pembangunan" (land developmentpembangunan lahan). Kalau di sini, ada halaman disambiguasi untuk "perkembangan", dan "pembangunan" dialihkan ke situ. Saya ragu-ragu – apakah halaman-halaman mengenai "pengembangan" sebaiknya dimasukkan ke halaman disambiguasi tersebut juga, atau buat halaman disambiguasi baru? Daud 26 Juni 2020 02.46 (UTC)[balas]

Halaman Pengembangan dapat dijadikan halaman disambiguasi. ··· 🌸 Rachmat04 · 1 Juli 2020 23.19 (UTC)[balas]
Oke, terima kasih. Daud 4 Juli 2020 01.49 (UTC)[balas]