Walet bakau
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Februari 2023. |
Walet bakau (Tachycineta albilinea) adalah sejenis burung pengicau dalam famili walet yang berkembang biak di wilayah pesisir dari Meksiko melewati Amerika Tengah sampai Panama. Dengan bagian atas berwarna biru-hijau, bulu sayap terbang berwarna kehitaman, bokong berwarna putih, ekor berwarna hitam, dan bagian bawah berwarna putih. Hal ini dapat diidentifikasi oleh supraloral bergaris putih, garis putih di dekat mata, yang hanya terdapat pada dua spesies lain dari Tachycineta yakni walet violet hijau dan walet berbokong putih. Jenis kelamin, meskipun sama dalam bulu, sedikit berbeda dalam ukuran. Walet muda memiliki bagian atas berwarna abu-abu kecokelatan dan bagian bawah berwarna putih kapur.
Walet bakau
| |
---|---|
Tachycineta albilinea | |
Status konservasi | |
Risiko rendah | |
IUCN | 22733821 |
Taksonomi | |
Kelas | Aves |
Ordo | Passeriformes |
Famili | Hirundinidae |
Genus | Tachycineta |
Spesies | Tachycineta albilinea Lawrence, 1863 |
Distribusi | |
Walet bakau sangat teritorial saat berkembang biak, sama seperti walet pohon. Sarang biasanya dibangun didalam lubang atau celah di dekat air dan kurang dari 2 meter di atas permukaan tanah. Spesies ini biasanya mencari makan sendiri saat berkembang biak, tetapi akan mencari makan dalam kelompok jika tidak. Biasanya burung ini mencari makan dekat ke sarang saat berburu untuk anaknya, tetapi akan pergi lebih jauh saat mencari makan untuk diri sendiri. Di antara upaya untuk mencari makan, walet bakau sering terlihat bertengger di dekat air. Walet bakau adalah insektivora, yang artinya memakan serangga.
Dengan perkiraan estimasi populasi sedikitnya 500.000 ekor, walet bakau diklasifikasikan sebagai spesies berisiko rendah oleh Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN). Jumlahnya sedang menurun, meskipun belum cukup cepat untuknya diklasifikasikan sebagai spesies rentan. Sedikit diketahui mengenai predasi dari spesies ini, meskipun merupakan inang untuk Sternostoma hirundinis, sejenis tungau hidung. Walet ini juga diketahui kehilangan sarangnya baik karena rayap maupun lalat hitam.
Taksonomi dan etimologi
suntingWalet bakau secara resmi ditetapkan pada tahun 1863 sebagai Petrochelidon albilinea oleh ahli ornitologi amatir Amerika, George Newbold Lawrence.[1] Genusnya sekarang, Tachycineta awalnya ditetapkan pada 1850 oleh ahli ornitologi Jerman, Jean Cabanis.[2] Nama genus Tachycineta berasal dari Yunani Kuno takhukinetos, "bergerak cepat", dan spesifiknya albilinea berasal dari Latin albus, "putih", dan linea, "garis".[3]
Deskripsi
suntingBurung ini relatif kecil karena burung walet bakau memiliki panjang 11-12 sentimeter dan berat sekitar 14 gram. Burung dewasa memiliki bulu bagian atas berwarna biru kehijauan, bagian bawah berwarna putih, serta ekor kehitaman. Bulu-bulunya lebih hijau saat dipakai dan lebih biru saat tidak dipakai. Bagian bulu bawah terkadang terlihat memiliki guratan-guratan gelap.[4] Paruhnya kecil dan hitam, panjangnya sekitar 11 milimeter. Iris matanya-nya berwarna coklat tua, dan tarsus serta jari kaki memiliki warna yang bervariasi dari hitam hingga cokelat. Lore-nya berwarna hitam dan memiliki garis putih tipis di atasnya. Dua spesies Tachycineta lainnya (burung walet ungu-hijau dan burung walet putih) memiliki ciri khas ini. Ketika dewasa, ekornya hanya bercabang sedikit. Ukuran tubuh bedasarkan kelaminnya serupa, meskipun hanya sedikit berbeda. Dibandingkan dengan jantan, betina memiliki ekor yang sedikit lebih panjang dan sayap yang sedikit lebih pendek. Burung remaja berwarna abu-abu kusam di bagian atas dan abu-abu coklat di bagian bawah dan sedikit berwarna putih.[4][5] Kadang-kadang, bagian tubuh atas dari burung remaja memiliki kilau kehijauan yang halus.[6]
Seruan walet bakau terdengar seperti "jeerrrt", atau "chriet". Seruan ini sering digambarkan sebagai getar lembut.[4][5]
Status
suntingSejak 2016, burung walet bakau diklasifikasikan sebagai risiko rendah oleh IUCN. Ada beberapa bukti bahwa populasinya menurun. Mungkin hal ini terjadi karena hilangnya habitat atau penggunaan pestisida.[4] Bukti untuk mengklasifikasikan spesies ini sebagai risiko rendah adalah populasinya yang besar, diperkirakan ada lebih dari 500.000 individu, dan jangkauannya yang sangat luas, diperkirakan sekitar 3.170.000 kilometer persegi. Meskipun populasinya menurun, penurunannya tidak cukup cepat untuk diklasifikasikan sebagai spesies yang rentan.[7]
Referensi
sunting- ^ Lawrence, George Newbold Lawrence (1863). "Catalogue of a Collection of Birds, made in New Granada, by James McLeannan, Esq., of New York, with Notes and Descriptions of New Species. Part IV". Annals of Lyceum of Natural History of New York. 8: 2.
- ^ Cabanis, Jean (1850). Museum Heineanum : Verzeichniss der ornithologischen Sammlung des Oberamtmann Ferdinand Heine auf Gut St. Burchard vor Halberstatdt (dalam bahasa German). 1. Halbertstadt: Independently commissioned by R. Frantz. hlm. 48.
- ^ Jobling, James A. (2010). The Helm Dictionary of Scientific Bird Names. London: Christopher Helm. hlm. 39, 377. ISBN 978-1-4081-2501-4.
- ^ a b c d "Mangrove Swallow - Tachycineta albilinea - Birds of the World". birdsoftheworld.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-09-03.
- ^ a b Buderman, F. E. (2010). Schulenberg, T. S., ed. "Mangrove Swallow (Tachycineta albilinea)". Neotropical Birds Online. Cornell Lab of Ornithology. Diakses tanggal November 6, 2016.
- ^ Angela K. Turner (1989). Swallows & martins. Internet Archive. Houghton Mifflin. ISBN 978-0-395-51174-9.
- ^ BirdLife International (2016). "Tachycineta albilinea". 2016: e.T22733821A95065912. doi:10.2305/IUCN.UK.2016-3.RLTS.T22733821A95065912.en.