BirdLife International

BirdLife International (dulu bernama International Council for Bird Preservation) adalah organisasi konservasi international yang bergiat dengan keterlibatan masyarakat untuk melindungi semua jenis burung di dunia dan habitatnya. Organisasi ini memiliki lebih dari 2,5 juta anggota di 116 organisasi mitra, termasuk Burung Indonesia, RSPB, Gibraltar Ornithological & Natural History Society (GONHS), National Audubon Society, Bombay Natural History Society, Birds Australia, Royal Forest and Bird Protection Society of New Zealand, Nature Seychelles, Malaysian Nature Society, dan BirdWatch Ireland.

BirdLife International
Berkas:BirdLife International Logo.png
Tanggal pendirian20 Juni 1922; 101 tahun lalu (1922-06-20)
TipeLSM
TujuanKonservasi
Kantor pusatBritania Raya Cambridge, Britania Raya
Wilayah layanan
Seluruh dunia
Ketua
Braulio Ferreira de Souza Dias
Ketua Pelaksana
Patricia Zurita
Situs webwww.birdlife.org
Nama sebelumnya
International Council for Bird Preservation

Birdlife International adalah otoritas ilmiah pada status keterancaman seluruh jenis burung di dunia dengan jenis-jenis burung yang terancam punah secara global tercatat dalam Red List dengan IUCN sebagai badan konservasi pengelolanya. BirdLife International telah mengidentifikasi 13.000 Burung Penting dan Kawasan Keanekaragaman Hayati. Pada 2015, BirdLife International telah menetapkan bahwa 1.375 spesies burung (13% dari total) sebagai terancam punah (Terancam kritis, terancam punah, atau rentan).[1]

BirdLife International menerbitkan majalah triwulanan, BirdLife: The Magazine, yang berisi berita terbaru dan artikel resmi tentang burung dan pelestariannya.[2][3]

Presiden organisasi ini saat ini adalah Princess Takamado dari Jepang.

Sejarah sunting

BirdLife International didirikan pada tahun 1922 sebagai Dewan Internasional untuk Perlindungan Burung oleh Ahli Ornitologi Amerika T. Gilbert Pearson dan Jean Theodore Delacour. Organisasi ini kemudian berganti nama menjadi Komite Internasional untuk Pelestarian Burung (International Committee for Bird Preservation) pada tahun 1928, Dewan Internasional untuk Pelestarian Burung (International Council for Bird Preservation) pada tahun 1960, dan BirdLife International pada tahun 1993.[4]

Program sunting

 
Seorang sipir dengan tanda ICBP di seragamnya di La Digue, Seychelles, pada tahun 1970-an

BirdLife International memiliki sembilan program konservasi yang dilaksanakan di Afrika, Amerika, Asia, Eropa dan Asia Tengah, Timur Tengah, dan Pasifik.[5] Program-program tersebut memberikan kerangka kerja untuk melakukan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi konservasi termasuk Program Kawasan Burung dan Keanekaragaman Hayati yang Penting,[6] Program Kelautan,[7] Program Pencegahan Kepunahan,[8][9] dan Program Jalur Terbang.[10]

Referensi sunting

  1. ^ "Birds". iucn.org. 19 Januari, 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-08-04. 
  2. ^ "BirdLife's World Bird Club". BirdLife International. Diakses tanggal 30 Agustus, 2015. 
  3. ^ "BirdLife: The Magazine". BirdLife (dalam bahasa Inggris). 
  4. ^ "Our History". BirdLife International. Diakses tanggal 30-08-2015. 
  5. ^ "Regions". BirdLife International. Diakses tanggal 30 Agustus, 2015. 
  6. ^ Donald, Paul F.; Fishpool, Lincoln D. C.; Ajagbe, Ademola; Bennun, Leon A.; Bunting, Gill; Burfield, Ian J.; Butchart, Stuart H. M.; Capellan, Sofia; Crosby, Michael J.; Dias, Maria P.; Diaz, David (June 2019). "Important Bird and Biodiversity Areas (IBAs): the development and characteristics of a global inventory of key sites for biodiversity". Bird Conservation International (dalam bahasa Inggris). 29 (2): 177–198. doi:10.1017/S0959270918000102 . ISSN 0959-2709. 
  7. ^ "New research shows sustainable fishing and conservation can coexist". MercoPress (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 08-07-2020. 
  8. ^ Platt, John R. "Nextinction: Ralph Steadman Goes Gonzo for Endangered Birds". Scientific American Blog Network (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 08-07-2020. 
  9. ^ Stevens, Cressida (01-07-2019). "New Partnership To Protect Underdog Species From Direct Threats - Four leading NGOs have joined forces through Restore Species to tackle illegal and unsustainable hunting & trade as well as poisoning of animal species worldwide". Conservation Frontlines (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 08-07-2020. 
  10. ^ "What Saudi Arabia, neighbors are doing to protect bird migratory routes in the Middle East". Arab News (dalam bahasa Inggris). 11-05-2019. Diakses tanggal 08-07-2020. 

Pranala luar sunting