Treveri atau Treviri adalah suku Belgae yang menetap di wilayah lembah sungai Moselle hilir dari tahun 150 SM (jika tidak lebih awal)[1] hingga mereka dikalahkan oleh suku Franka.[2] Wilayah mereka terletak di ujung selatan Silva Arduenna (Hutan Ardennes), di wialyah yang kini merupakan bagian dari Luksemburg, Belgia tenggara, dan Jerman barat.[3] Mereka berpusat di kota Trier (Augusta Treverorum), dan suku Treveri merupakan asal nama kota tersebut.[4] Mereka menuturkan bahasa Keltik,[5] dan menurut Tacitus mereka menyatakan diri sebagai keturunan Jermanik.[6] Sejarawan modern sendiri menganggap suku Treveri sebagai suku campuran Galia-Jermanik.[7]

Rekonstruksi permukiman Treveri di Altburg.

Walaupun mereka merupakan salah satu suku pertama yang mengadopsi budaya material Romawi,[8] hubungan suku Treveri dengan Romawi tidak selalu harmonis. Pemimpin Treveri yang bernama Indutiomarus melancarkan pemberontakan melawan Julius Caesar selama Peperangan Galia;[9] belakangan mereka berperan penting dalam Pemberontakan Galia selama Tahun Empat Kaisar.[10] Di sisi lain, Treveri memasok Romawi dengan pasukan berkuda yang tersohor,[9] dan kota Augusta Treverorum pernah menjadi tempat tinggal keluarga Germanicus, termasuk Gaius (Caligula) yang kelak menjadi kaisar.[11] Selama terjadinya Krisis Abad Ketiga, wilayah Treveri ditaklukan oleh suku Alamanni dan Franka.[12]

Catatan kaki sunting

  1. ^ Metzler (2003), hlm. 35.
  2. ^ Wightman (1970), hlm. 250-253.
  3. ^ Wightman (1970), hlm. 21-23.
  4. ^ Wightman (1970), hlm. 37.
  5. ^ Wightman (1970), hlm. 19.
  6. ^ Tacitus menulis, "The Treveri and Nervii are even eager in their claims of a German origin, thinking that the glory of this descent distinguishes them from the uniform level of Gallic effeminacy." Germania XXVIII.
  7. ^ Waldman, Carl; Mason, Catherine (2006). Encyclopedia of European Peoples. Infobase Publishing. hlm. 802. ISBN 1438129181. 
  8. ^ Woolf (1998), hlm. 21.
  9. ^ a b Caesar, de Bello Gallico.
  10. ^ Tacitus, Histories.
  11. ^ Tacitus, Annales I:40-41.
  12. ^ Metzler (2003), hlm. 62.

Daftar pustaka sunting

Sumber primer sunting

Sumber sekunder sunting