Tahun Empat Kaisar

Tahun Empat Kaisar, adalah tahun dalam sejarah Kekaisaran Romawi di mana empat kaisar memerintah secara berturut-turut: Galba, Otho, Vitellius, dan Vespasianus selama tahun 69 M

Kejadian ini terjadi setelah kaisar Nero bunuh diri pada tahun 68 M yang kemudiaan dilanjutkan dengan perang saudara Romawi pertama sejak kematian Markus Antonius pada 30 SM. Antara bulan Juni 68 dan Desember 69 Galba, Otho, dan Vitellius menjadi kaisar secara berurutan sebelum akhirnya Vespasianus, yang mendirikan dinasti Flavianus, naik tahta di bulan Juli 69. Masalah sosial, militer, dan politik pada waktu itu memiliki dampak yang luas, termasuk pecahnya Pemberontakan Batavi.

Kekaisaran Romawi pada tahun 68-69

Suksesi sunting

Nero ke Galba sunting

 
Nero

Pada tahun 65, konspirasi Pisonia berusaha untuk mengembalikan bentuk kekaiasaran menjadi Republik, tetapi gagal. Sejumlah eksekusi terhadap tokoh konsipirator dilakukan, sehingga menyisakan Nero hanya dengan beberapa sekutu politik di Senat. Di akhir tahun 67 atau awal tahun 68, Caius Julius Vindex, gubernur Gallia Lugdunensis, menentang kebijakan pajak Nero dengan tujuan untuk menggantikan Nero dengan Servius Sulpicius Galba, gubernur Hispania Tarraconensis.

Pemberontakan Vindex di Gaul tidak berhasil. Para legiun yang ditempatkan di perbatasan Germania bergerak untuk bertemu dengan Vindex dan melawannya karena telah melakukan pengkhianatan. Tentara di Rhein yang dipimpin oleh Lucius Verginius Rufus mengalahkan Vindex dalam pertempuran dan Vindex memilih untuk bunuh diri. Galba pada awalnya dinyatakan sebagai musuh rakyat oleh Senat.

DI Juni 68, Prefek Garda Praetoria, Nymphidius Sabinus, menghasut agar bawahannya mengalihkan kesetiaan mereka dari Nero ke Galba. Nero seketika menjadi tak berdaya dan Senat menyatakan Nero sebagai musuh rakyat. Nero melarikan diri dari kota dan bunuh diri. Galba diakui sebagai kaisar dan disambut dengan baik.

Galba ke Otho sunting

 
Galba

Peristiwa ini tidak membuat Legiun Germania mendapat penghargaan karena dukungannya terhadap Galba. Legiun tersebut justru dituduh telah menghalangi jalan Galba menuju tahta. Komandannya, Rufus, segera digantikan oleh Galba. Aulus Vitellius diangkat gubernur Germania Rendah. Hilangnya keyakinan mengenai loyalitas Germania juga mengakibatkan pemecatan Pengawal Imperial Batavia dan muncul pemberontakan.

Popularitas Galba tidak bertahan untuk lama. Pada perjalanannya ke Roma, ia menghancurkan atau mengenakan denda besar pada kota-kota yang tidak menerima dia dengan segera. Di Roma, Galba mencabut semua reformasi yang dilakukan Nero, seperti tunjangan untuk orang-orang penting. Mirip dengan pendahulunya, Galba ketakutan akan terjadinya konspirasi dan mengeksekusi banyak senator dan equites tanpa diadili terlebih dahulu. Serdadu Garda Praetoria juga tidak senang. Setelah kedatangan Galba di Roma, ia menolak untuk membayar imbalan yang Prefek Nymphidius janjikan atas nama kaisar. Selain itu, pada awal perang saudara pada tahun 69, legiun Germania Rendah menolak untuk bersumpah setia dan taat kepada Galba. Pada keesokan harinya, legiun mengakui gubernur mereka, Vitellius, sebagai kaisar.

Mendengar berita kekalahan legiun Rhein, Galba panik. Ia menunjuk seorang senator muda, Lucius Calpurnius Piso Licinianus, sebagai penggantinya. Dengan melakukan ini, ia menyinggung banyak pihak. Salah satunya adalah Marcus Salvius Otho yang merupakan bangsawan berpengaruh dan ambisius. Otho menyuap Garda Praetoria, yang telah tidak senang dengan kaisar, untuk mendapat dukungan. Ketika Galba mendengar hal ini, ia pergi ke jalan untuk menstabilkan situasi. Tindakan ini sebuah kesalahan, karena ia tidak bisa mendapat pendukung. Tak lama setelah itu, Garda Praetoria membunuhnya dalam Forum bersama dengan Lucius.

Otho ke Vitellius sunting

 
Otho

Senat mengakui Otho sebagai kaisar pada hari yang sama. Meskipun ambisius dan serakah, Otho tidak memiliki rekam jejak tindakan kejam dan diharapkan menjadi kaisar yang adil. Namun, upaya awal Otho untuk memulihkan perdamaian dan stabilitas segera terhambat setelah diketahui bahwa Vitellius telah menyatakan dirinya sebagai Imperator di Germania dan telah mengirim setengah dari pasukannya untuk bergerak ke Italia.

Vitellius didukung oleh legiun kekaisaran yang terbaik, yang terdiri dari veteran Perang Germania, seperti I Germanica dan XXI Rapax. Otho tidak ingin kekaisaran kembali mengalami perang saudara dan mengirim utusan untuk membahas perdamaian dan menyampaikan tawarannya untuk menikah dengan putri Vitellius. Namun, semua sudah terlambat. Jenderal pasukan Vitellius memimpin setengah pasukannya menuju Italia. Setelah serangkaian kemenangan kecil, Otho menderita kekalahan dalam Pertempuran Bedriacum. Ia akhirnya bunuh diri. Otho bertahta sebagai kaisar selama tiga bulan lebih sedikit.

Vitellius ke Vespasianus sunting

 
Vitellius

Setelah Otho bunuh diri, Senat mengakui Vitellius sebagai kaisar. Dengan pengakuan ini, Vitellius berangkat ke Roma. Namun, ia menghadapi masalah sejak awal pemerintahannya. Kota tetap skeptis ketika Vitellius memilih ulang tahun Pertempuran Allia (390 SM) untuk menyetujui jabatan Pontifex Maximus. Menurut takhayul Romawi, hari itu adalah hari buruk

Serangkaian peristiwa tampaknya membuktikan bahwa ramalan tersebut tepat. Vitellius mengadakan serangkaian perjamuan dan parade kemenangan yang membuat keuangan kekaisaran hampir mengalami kebangkrutan. Utang yang semakin menumpuk, dan peminjam uang mulai meminta pembayaran. Vitellius memerintahkan penyiksaan dan eksekusi bagi orang-orang yang berani melakukan hal tersebut. Dengan keadaan keuangan yang memburuk, Vitellius mengambil langkah untuk membunuh orang yang mengangkat Vitellius sebagai ahli waris mereka, terkadang bahkan dengan pewaris lainnya. Selain itu, dia terlibat dalam pembantaian kemungkinan musuhnya, dengan mengundang mereka ke istana dengan janji diberikan kekuasaan, tetapi akhirnya dibunuh.

 
Vespasianus

Sementara itu, legiun yang ditempatkan di provinsi Mesir dan Iudaea (Yudea/Palestina) dan Suriah mengakui Vespasianus sebagai kaisar. Vespasianus telah menerima perintah khusus di Yudea dari Nero pada tahun 67, dengan tugas menumpas Pemberontakan Yahudi Besar. Ia memperoleh dukungan dari gubernur Suriah, Gaius Licinius Mucianus. Legiun Yudea dan Suriah maju ke Roma di bawah komando Mucianus. Vespasianus sendiri pergi ke Alexandria, di mana ia diakui sebagai kaisar pada tanggal 1 Juli, sehingga ia mendapatkan kontrol pasokan gandum dari Mesir. Anaknya, Titus, tetap tinggal di Yudea untuk menghadapi pemberontakan Yahudi. Sebelum legiun timur mencapai Roma, Legiun Donau dari provinsi Raetia dan Moesia juga mengakui Vespasianus sebagai kaisar pada bulan Agustus. Legiun Donau yang dipimpin oleh Marcus Antonius Primus menginvasi Italia. Pada bulan Oktober, pasukan yang dipimpin oleh Primus meraih kemenangan telak atas tentara Vitellius di Pertempuran Bedriacum Kedua.

Dikepung oleh musuh, Vitellius melakukan upaya terakhir untuk mendapatkan dukungan dari kota-kota dengan memberikan suap dan janji kekuasaan. Ia mencoba untuk meminta pasukan dari beberapa suku sekutu, seperti Batavia, tetapi mereka menolak. Legiun Donau sekarang sangat dekat dengan Roma. Menyadari ancaman ini, Vitellius melakukan upaya terakhir untuk mendapatkan waktu dengan mengirimkan utusan, disertai dengan Perawan Vesta, untuk menegosiasikan gencatan senjata dan memulai perundingan perdamaian. Keesokan harinya, pembawa pesan tiba dengan berita bahwa musuh berada di gerbang kota. Vitellius bersembunyi dan siap untuk melarikan diri, tetapi ia memutuskan untuk melakukan kunjungan terakhir ke istana. Pasukan Vespasianus menangkap dia dan membunuhnya. Dalam upaya merebut ibu kota, mereka membakar kuil Jupiter.

Senat mengakui Vespasianus sebagai kaisar pada keesokan harinya. Saat itu tanggal 21 Desember 69, satu tahun setelah Galba naik tahta.

Vespasianus tidak menemui ancaman berarti setelah kematian Vitellius. Ia menjadi pendiri dinasti Flavianus. Ia meninggal karena sebab alami pada tahun 79. Dinasti Flavianus memerintah hingga tahun 96.

Kronologi sunting

68 sunting

69 sunting

  • 1 Januari – Legiun Rhein menolak untuk bersumpah setia kepada Galba
  • 2 Januari – Vitellius diakui sebagai kaisar oleh Legiun Rhein
  • 15 Januari – Galba dibunuh oleh Garda Praetoria; pada hari yang sama, Senat mengakui Otho sebagai kaisar
  • 14 April – Vitellius mengalahkan Otho
  • 16 April – Otho bunuh diri; Vitellius diakui sebagai kaisar
  • 1 Juli – Vespasianus, komandan tentara Romawi di Yudea, diproklamirkan sebagai kaisar oleh legiun Mesir di bawah komandan Tiberius Julius Alexander
  • Agustus – Legiun Donau mengumumkan dukungan untuk Vespasianus (di Suriah) dan menyerang Italia pada bulan September atas nama Vespasianus
  • Oktober – Legiun Donau mengalahkan Vitellius dan Vespasianus menduduki Mesir
  • 20 November – Vitellius dibunuh oleh tentara di Istana Kekaisaran
  • 21 Desember – Vespasian diakui sebagai kaisar

Lihat pula sunting

Daftar Pustaka sunting