Termination Shock (novel)

Termination Shock adalah novel fiksi ilmiah karya penulis Amerika Neal Stephenson, diterbitkan pada tahun 2021. Buku ini mengambil latar di masa depan ketika perubahan iklim telah mengubah peradaban manusia secara signifikan dan menceritakan tentang proyek skema geoengineering surya. Novel ini berfokus pada konsekuensi geopolitik dan sosial dari upaya liar demi memperbaiki perubahan iklim, sebuah tema yang umum dalam genre fiksi iklim yang sedang berkembang.

Termination Shock
PengarangNeal Stephenson
NegaraUnited States
BahasaEnglish
GenreScience fiction
PenerbitHarperCollins
Tanggal terbit
November 2021
Jenis mediaPrint (hardback)
Halaman720
ISBNISBN 9780063028050

Sinopsis sunting

Buku ini menceritakan tentang proyek geoengineering surya yang digagas oleh miliarder industri minyak Texas bernama T.R. Schmidt.[1] Schmidt membangun instalasi peluncur di perbatasan Texas-Meksiko untuk menembakkan belerang ke atmosfer, suatu bentuk injeksi aerosol stratosfer yang dimaksudkan untuk mendinginkan planet dengan cara memantulkan sinar matahari ke luar angkasa.[2] Teknik ini mereplikasi efek letusan gunung berapi yang menyuntikkan sulfat ke atmosfer dan menghasilkan pendinginan global, seperti letusan Gunung Pinatubo tahun 1991.[3] Rencana Schmidt memiliki efek yang tidak merata ke permukaan bumi, menyelamatkan dataran rendah seperti Belanda, Venesia, dan Maladewa, tetapi mengancam Punjab dengan kekeringan.[4]

Tokoh utamanya adalah Frederika Mathilde Louisa Saskia, Ratu Belanda, dan cucu Ratu Beatrix;[5] Rufus Grant, keturunan Comanche yang berprofesi sebagai pembasmi babi liar; dan Deep "Laks" Singh, seorang Sikh Punjab-Kanada.[6] Saskia dan Grant terlibat dalam rencana Schmidt, sementara Singh melakukan perjalanan ke Garis Kendali Aktual di perbatasan Tiongkok-India, tempat sukarelawan Tiongkok dan India saling bertarung dengan seni bela diri yang tak mematikan. Singh sempat menjadi pahlawan terkenal di dunia setelah beberapa kemenangan yang dramatis dan dipublikasikan dengan baik, sebelum kemudian ia dijatuhkan oleh senjata energi terarah milik Tiongkok.

Sementara itu, pemerintah Tiongkok mengamati upaya geoengineering Schmidt, kemudian terlibat dalam perang psikologis tingkat lanjut, perang dunia maya, dan bom tsunami yang mematikan demi mendorong pemerintah Eropa agar mendukung geoengineering. Peristiwa ini membuat Saskia melepaskan takhta ke putrinya agar bisa bergabung dengan konsorsium yang sedang dikembangkan oleh negara-negara kecil pro-geoengineering sebagai "Queen of the Netherworld."

Klimaksnya, Singh dikirim bersama dengan tim drone dalam sebuah misi rahasia oleh India, yang musim hujannya tertunda akibat proyek geoengineering Schmidt, untuk menghancurkan peluncur di Texas. Upayanya digagalkan oleh Rufus yang beraksi demi melindungi Saskia yang sedang bersembunyi di lubang bawah tanah peluncur.

Judul buku mengacu pada gagasan bahwa begitu skema geoengineering surya diluncurkan, upaya untuk menghentikannya secara tiba-tiba akan menghasilkan pemanasan cepat yang disebut termination shock (kejutan terminasi).[7]

Tanggapan Kritikus sunting

Omar El Akkad, mengulas Termination Shock untuk The New York Times, menulis bahwa buku ini"...imajinatif sedemikian liarnya sekaligus membumi...merespons realitas yang sangat rusak, sekaligus sebuah upaya untuk mengubahnya."[2] Majalah Reason mencatat bahwa buku ini membahas sejumlah adaptasi skala kecil terhadap perubahan iklim, dan menafsirkannya sebagai, "...upaya novelistik untuk memecah tantangan perubahan iklim dan cenderung menyikapinya secara jelas dan konkret alih-alih sebagai tumpukan tantangan besar peradaban yang tak terpecahkan."[3] Chicago Review of Books menganggap buku ini sebagai "bacaan yang menarik" tetapi "sekadar perwujudan dari bakat luar biasa Stephenson atas fiksi spekulatif",[4] sementara Publishers Weekly menyebutnya, "cerdas, aneh, komedik yang gelap, dan sangat spekulatif."[8] The Sunday Times mengulasnya secara negatif dengan mengatakan bahwa, "Visi Stephenson tentang masa depan iklim kita tak lebih dari level bersenang-senang kutu buku yang sedikit sombong."

Francis Fukuyama membandingkannya dengan karya fiksi iklim tahun 2020, The Ministry for the Future karya Kim Stanley Robinson.[9]

Referensi sunting

  1. ^ "'Termination Shock,' by Neal Stephenson book review - The Washington Post". web.archive.org. 2023-03-07. Archived from the original on 2023-03-07. Diakses tanggal 2023-05-25. 
  2. ^ a b Akkad, Omar El (2021-11-16). "Neal Stephenson's Mad, Mad, Mad, Mad World". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 2023-05-25. 
  3. ^ a b Suderman, Peter (2021-11-16). "Neal Stephenson's Termination Shock Is a Glorious Sci-Fi Vision of How To Respond to Global Warming, One Geoengineering Problem at a Time". Reason.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-05-25. 
  4. ^ a b "Saving the World One Gun at a Time in "Termination Shock"". Chicago Review of Books (dalam bahasa Inggris). 2021-11-17. Diakses tanggal 2023-05-25. 
  5. ^ Stephenson, Neal (2022). Termination shock (edisi ke-First William Morrow paperback edition). New York, NY: William Morrow, an imprint of HarperCollinsPublishers. ISBN 978-0-06-302807-4. 
  6. ^ Miller, Laura (2021-11-15). "Neal Stephenson Predicted the Metaverse. His New Book Imagines Something Even Stranger". Slate (dalam bahasa Inggris). ISSN 1091-2339. Diakses tanggal 2023-05-25. 
  7. ^ "In 'Termination Shock,' Neal Stephenson Finally Takes on Global Warming | WIRED". web.archive.org. 2021-10-29. Archived from the original on 2021-10-29. Diakses tanggal 2023-05-25. 
  8. ^ Ages |, Alyssa. "Neal Stephenson's 'Shock' Doctrine". PublishersWeekly.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-05-25. 
  9. ^ "Two Futures". American Purpose (dalam bahasa Inggris). 2021-11-15. Diakses tanggal 2023-05-25. 

Pranala luar sunting