Templat:Tabel karya tulis Syekh Hasan Ma'shum

No Tahun (ditulis/diselesaikan) Judul Keterangan Rujukan
(Masehi) (Hijriah) (Akrasa Latin) (Aksara Arab)
1 1923 1341 Samîr al-Shibyân li Ma;rifah Furûdh al-A’yân Kitab ini mengaji tentang tuntunan dasar ajaran agama Islam (ushûl al-dîn), yang mencakup kajian tentang dasar-dasar tauhid, juga dasar-dasar hukum fikih ibadah atas Mazhab Syafi'i, mulai dari bersuci, sembahyang, zakat, puasa, hingga haji. Karya ini kemudian dicetak dan diterbitkan sebelas tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1934 M (1353 H) di kota Kairo, oleh Maktabah Musthafâ al-Bâbî al-Halabî. Tebal naskah cetakan ini sebanyak 55 halaman. Kitab ini ditulis dalam bahasa Melayu beraksara Arab (Jawi). Dalam kolofon, disebutkan bahwa karya ini diselesaikan pada malam Selasa, 29 Ramadhan tahun 1341 H (bertepatan dengan 15 Mei 1923 M). Mengacu pada titimangsa penulisan, besar kemungkinan karya ini ditulis dan diselesaikan di Deli. Dalam kata pengantarnya, Syekh Hasan Ma’shum Deli mengatakan bahwa para koleganya telah berkali-kali meminta dirinya untuk menuliskan sebuah risalah yang menghimpun penjelasan tentang tuntunan dasar ajaran agama Islam bagi kalangan pemula dalam bahasa Melayu, yang mencakup kajian tauhid dan fiqih ibadah. [c 1]
2 [per kapan?] [per kapan?] Tadzkirah al-Murîdîn fî Sulûk Tharîqah al-Muhtadîn Kitab ini menggunakan bahasa Arab Melayu, terdiri atas 40 halaman, dan diterbitkan oleh penerbit Perca Timur Medan Deli pada tahun 1353 hijriah. Kitab ini membicarakan masalah tasawuf, adab-adab bagi guru dan murid dalam bidang tasawuf, relasi syariah, tarekat dan hakikat, serta zikir-zikir. Kitab tasawuf ini belum pernah ditelaah dan dianalisis oleh para peneliti tasawuf modern. [c 1] [c 2]
3 [per kapan?] [per kapan?] al-Quthûfât al-Saniyyah fî Radd Ba’dh Kalâm al-Fawâid al-‘Aliyyah Di sekitar tahun 1914 M (1332 H), Syekh Hasan Ma’shum terlibat polemik dengan salah satu sahabatnya ketika belajar di Makkah dulu dan saat itu telah menjadi ulama di Ranah Minang serta menjadi salah satu tokoh gerakan pembaharuan (Kaum Muda), yaitu Syekh Abdul Karim Amrullah (ayahanda HAMKA, w. 1945 M). Saat itu, Syekh Abdul Karim Amrullah menulis risalah berjudul “al-Fawâid al-'Aliyyah fî Ikhtilâf al-'Ulamâ fî Hukm Talaffuzh al-Niyyah”. Di sana beliau mengatakan bahwa mengucapkan “usholli” sebelum takbiratul ihram saat hendak melaksanakan shalat adalah perbuatan bid’ah dhalalah. Syekh Hasan Ma’shum kemudian menulis risalah lain sebagai tanggapan (radd) atas risalah yang ditulis oleh kawannya itu dan membantah beberapa pendapat Syekh Abdul Karim Amrullah yang membid’ahkan pengucapan “ushalli” sebelum takbiratul ihram. [c 1] [c 2]
4 [per kapan?] [per kapan?] Durâr al-Bayân Sharh Hidâyah al-Ikhwân Membahas tentang tauhid. [c 2] [c 3]
5 [per kapan?] [per kapan?] Isy’aful Muridin Pertama kali dicetak dalam bahasa Arab, akan tetapi karena banyaknya permintaan dari para muridnya, maka kitab ini diterjemahkan ke dalalm Bahasa Melayu yaitu pasal Rabiṭah. ditulis di Makkah dalam bahasa Arab. Dalam versi Arabnya, kitab ini berjudul al-Nubdhah al-Lu’lu’iyah. Atas permintaan murid dan kolega, akhirnya kitab tasawuf yang berbahasa Arab tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Arab-Melayu. Cukup disayangkan, keberadaan kitab dalam versi bahasa Arabnya masih misteri. Kitab As‘âf al-Murîdîn membicarakan masalah al-râbitah dalam tradisi tasawuf yang diulas dalam 43 halaman. Diterbitkan di Medan Deli atas bantuan Abdul Rauf bin Haji Abdul Rahman. [c 3] [c 2]
6 [per kapan?] [per kapan?] Fatḥ al-Wudūd Pasal Mukarramah sembahyang [c 3]
7 [per kapan?] [per kapan?] ?? Jadwal Buat Mengetahui Waktu [c 3]
8 [per kapan?] [per kapan?] Targib al-Mustaqīm Pasal sembahyang Jum’at kurang dari empat puluh orang. [c 3]
9 [per kapan?] [per kapan?] Sârim al-Mîz ‘an al-Talâghib bi Kalâm al-Farânî Pasal wajib taklid, menolak dakwah seorang guru lain. [c 3]
10 [per kapan?] [per kapan?] Natîjah Abadiyah Berisi 40 halaman, diterbitkan oleh Kedai Kitab 27 Medan. Terdiri atas tiga pembahasan singkat yaitu tentang jadwal (tabel ) waktu-waktu salat, tentang salat istikharah, dan tentang jumlah dan tata cara tolak fidiyah salat. [c 4]
11 [per kapan?] [per kapan?] al-Maqâlah al-Nâfi‘ah fî mâ Yata‘allaq bi Qabliyah al-Jumu‘ah Sunah sembahyang sebelum Jum’at [c 3] [c 5]
12 [per kapan?] [per kapan?] Ittiḥaf al-Ikhwan Pasal wirid-wirid dan doa, Kaipiyat Surah Yasin, Mumfariyah, Ratib Haddad, Doa. [c 3]
13 [per kapan?] [per kapan?] Dur al-Muhażżab Berbicara tentang Rubu’ Mujayyab dalam bahasa Arab. [c 3]
14 [per kapan?] [per kapan?] Sullām as-Salikīn Bacaan wirid [c 3]
15 [per kapan?] [per kapan?] Kaifiat dan Silsilah Talkin Zikir (Khusus) Tidak ditemukan [c 3]
16 [per kapan?] [per kapan?] Nayl al-Mârib ilâ Ajwibah al-Mafâtî li al-Arba‘ah al-Madhâhib [c 5]
17 [per kapan?] [per kapan?] Tanqîh al-Tabûn ‘an Masâ’il al-Maymûn Berbicara masalah maimun. [c 5]
18 [per kapan?] [per kapan?] Nubzatul- Lukluiyah Menerangkan Rabithah, dengan bahasa Arab. [c 5]
Keterangan Tabel
Catatan
Catatan Kaki
  1. ^ a b c Sya'ban 2017, hlm. 424, dalam Mahakarya Islam Nusantara : kitab, naskah, manuskrip, dan korespondensi ulama Nusantara . Ciputat, Tangerang: Pustaka Compass. 2017. ISBN 978-602-60537-4-9..
  2. ^ a b c d Ja'far 2015, hlm. 279.
  3. ^ a b c d e f g h i j k Rozali 2016, hlm. 212.
  4. ^ Butar-butar 2017, hlm. 118.
  5. ^ a b c d Ja'far 2015, hlm. 285.
Daftar Pustaka