Teleskop Luar Angkasa Hubble

teleskop luar angkasa

Teleskop luar angkasa Hubble (sering disebut sebagai HST atau Hubble) adalah sebuah teleskop luar angkasa yang diluncurkan ke orbit bumi rendah pada tahun 1990 dan masih beroperasi. Teleskop ini bukanlah teleskop luar angkasa pertama, tetapi merupakan salah satu yang terbesar dan paling serbaguna, terkenal sebagai alat penelitian yang sangat penting dan sebuah anugerah hubungan masyarakat untuk astronomi. Nama Hubble diambil dari nama astronom Edwin Hubble dan teleskop ini merupakan salah satu satelit Great Observatiories milik NASA bersamaan dengan Observatorium sinar gamma Compton, Observatorium sinar-X Chandra, dan Teleskop luar angkasa Spitzer.[6]

Teleskop Luar Angkasa Hubble
Teleskop Luar Angkasa Hubble berada di orbit
Teleskop Hubble dilihat dari Pesawat Ulang Alik Atlantis ketika Misi Servis 4 (STS-125) tahun 2009, misi yang kelima dan terakhir
Jenis misiAstronomi
OperatorNASA · ESA · STScI
COSPAR ID1990-037B
SATCAT no.20580
Situs webnasa.gov/hubble
hubblesite.org
spacetelescope.org
Durasi misiBerlalu sejak: 34 tahun, 6 bulan, 21 hari
Properti wahana
ProdusenLockheed (wahana antariksa)
Perkin-Elmer (optik)
Massa luncur11.110 kg (24.490 pon)[1]
Dimensi132 m × 42 m (433,1 ft × 137,8 ft)[1]
Daya2,800 watt
Awal misi
Tanggal luncur24 April 1990, 12:33:51 (24 April 1990, 12:33:51) UTC[2]
Roket peluncurPesawat Ulang Alik Discovery (STS-31)
Tempat peluncuranKennedy LC-39B
Tanggal penugasan25 April 1990[1]
Mulai beroperasi20 May 1990[1]
Akhir Misi
Tanggal lepas dari orbitdiperkirakan 2030–2040[3]
Parameter orbit
Sistem rujukanGeosentris
Sistem orbitBumi rendah
Sumbu semi-mayor69.171 km (42.981 mi)
Eksentrisitas orbit0.000283
Ketinggian perigee5.370 km (3.340 mi)
Ketinggian apoogee5.409 km (3.361 mi)
Inklinasi28.47°
Periode95.42 menit
RAAN80.34°
Argument of periapsis64.90°
Mean anomaly23.78°
Mean motion15.09 rev/hari
Kecepatan759 km/s (472 mi/s)
Epoch15 Agustus 2018, 21:40:27 UTC[4]
Jumlah revolusi35,441
Teleskop Utama
JenisReflektor Ritchey–Chrétien
Diameter24,0 m (78,8 ft)[5]
Panjang fokus57,6 m (189 ft)[5]
Rasio fokusf/24
Wilayah tangkapan4.525 m2 (48.706,7 sq ft)[5]
Panjang gelombangInframerah dekat, cahaya tampak, ultraviolet
Instrumen
Near Infrared Camera and Multi-Object Spectrometer
ACSAdvanced Camera for Surveys
WFC3Wide Field Camera 3
COSCosmic Origins Spectrograph
STISSpace Telescope Imaging Spectrograph
FGSFine Guidance Sensor
 

Hubble memiliki cermin dengan tinggi 2,4 meter dan empat instrumen utamanya mengamati di wilayah ultraungu, kasatmata, dan inframerah dekat dari spektrum elektromagnetik. Orbit Hubble di luar distorsi atmosfer bumi memungkinkan untuk menangkap gambar resolusi sangat tinggi dengan cahaya latar jauh lebih rendah daripada teleskop berbasis darat. Teleskop ini telah merekam beberapa gambar cahaya tampak paling rinci yang memberikan pandangan dalam ke ruang angkasa. Banyak pengamatan Hubble telah membawa terobosan dalam astrofisika seperti menentukan tingkat ekspansi alam semesta.

Teleskop Hubble dibangun oleh badan antariksa Amerika Serikat NASA dengan kontribusi dari Badan Antariksa Eropa. Space Telescope Science Institute (STScI) memilih target Hubble dan memproses data yang dihasilkan, sedangkan Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard mengendalikan wahana antariksa.[7] Teleskop antariksa diusulkan pada awal tahun 1923. Hubble didanai pada tahun 1970 dengan proposal peluncuran pada tahun 1983, tetapi proyek tersebut dilanda penundaan teknis, masalah anggaran, dan musibah Challenger pada tahun 1986. Teleskop ini akhirnya diluncurkan oleh Pesawat Ulang Alik Discovery pada tahun 1990, tetapi cermin utamanya telah di-ground secara tidak benar dan menyebabkan aberasi sferis yang membahayakan kemampuan teleskop. Optik teleskop diperbaiki dengan sebuah misi perbaikan pada tahun 1993.

Hubble adalah satu-satunya teleskop yang dirancang untuk dirawat di ruang angkasa oleh para astronaut. Lima misi pesawat ulang alik telah memperbaiki, meningkatkan, dan mengganti sistem pada teleskop, termasuk semua lima instrumen utama. Misi kelima dibatalkan dengan alasan keamanan setelah musibah Columbia (2003), tetapi administrator NASA Michael D. Griffin menyetujui misi servis kelima yang selesai pada tahun 2009. Teleskop Hubble beroperasi pada tahun 2020 dan dapat bertahan hingga 2030-2040.[3] Penggantinya adalah teleskop luar angkasa James Webb (JWST) yang sudah diluncurkan pada Desember 2021..[8]

Sejarah

sunting

Pada tahun 1962, Akademi Sains Nasional Amerika merekomendasikan untuk membangun sebuah teleskop angkasa raksasa. Tiga tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1977, kongres mulai mengumpulkan dana untuk proyek tersebut. Pada tahun yang sama pula, pembuatan teleskop angkasa Hubble segera dimulai.

Konstruksi teleskop Hubble, berhasil diselesaikan pada tahun 1985. Hubble di'angkasakan' untuk pertama kalinya pada tanggal 24 April 1990. Padahal, Hubble direncanakan untuk mulai dioperasikan pada tahun 1986. Namun, pengoperasiannya ditunda sementara karena bencana Pesawat Angkasa Challenger. Beberapa tahun setelah dioperasikan, Hubble mengirim gambar yang buram dan tidak jelas. Pada akhirnya NASA menemukan bahwa lensa pada teleskop tersebut bergeser sebanyak 1/50 ketebalan rambut manusia. Pada bulan Desember 1993, Pesawat Ulang Alik Endeavour dikirim untuk memodifikasi Hubble dengan menambahkan kamera baru untuk memperbaiki kesalahan pada lensa primernya.

Ukuran

sunting
  • Teleskop: Ketebalan mencapai 13,1 meter (43,5 kaki), berdiameter 4,27 meter (14,0 kaki) dan memiliki berat 11.000 kilogram. Ukuran Hubble hampir sama dengan sebuah bus sekolah. Tabung oranye yang ada pada teleskop adalah sumber tenaga Hubble.
  • Lensa: Lensa primer teleskop Hubble, berdiameter 2,4 m (8 kaki), dan beratnya mencapai 826 kilogram. Lensa ini terbuat dari kaca silika yang dilapisi oleh lapisan tipis aluminum murni untuk merefleksikan cahaya. Selain lapisan aluminum, lensanya juga memiliki lapisan magnesium fluorida yang berguna untuk mencegah oksidasi dan sinar ultraviolet (UV) dari matahari agar lensa tidak cepat rusak.

Cara kerja

sunting
 
Ruang kontrol hubble di NASA's pusat penerbangan goodard di greenbelt, MD.

Pertama-tama, Hubble menangkap gambar. Setelah diterima oleh teleskop, gambar tersebut akan diubah menjadi kode digital dan diradiasikan ke bumi dengan menggunakan antena yang memiliki kemampuan mengirimkan data 1 juta bit per detik. Setelah kode digital diterima oleh stasiun di bumi, kode itu akan diubah menjadi foto dan spektrograf (sebuah instrumen yang digunakan untuk mencatat spektrum astronomikal).

Teleskop ini dapat berjalan 5 mil per detik. Hubble dapat berkeliling lebih dari 150 juta mil per tahun (± 241 juta kilometer).

Beberapa orang, mungkin termasuk kamu, sering keliru menyatakan bahwa teleskop berfungsi untuk memperbesar objek. Padahal tidak demikian. Fungsi teleskop sebenarnya adalah untuk mengumpulkan lebih banyak cahaya dari benda langit daripada yang bisa dilakukan oleh mata manusia. Semakin besar cermin teleskop, semakin banyak cahaya yang bisa dikumpulkan, dan semakin baik hasil pencitraannya.

Pengendalian Hubble

sunting

Sejak pertama kali dioperasikan, teleskop ini dikendalikan dari Goddard Space Flight Center di Greenbelt, Md.

Yang telah dilakukan Hubble

sunting

Hubble sangat banyak membantu para ilmuwan dalam mempelajari, mengobservasi dan memahami tentang jagat raya, seperti objek luar angkasa (lubang hitam/black hole, galaksi, bintang). Hubble adalah teleskop angkasa yang berhasil menemukan Eris, sebuah planet katai beserta satelitnya yang bernama Dysnomia. Selain itu, Hubble juga banyak mengirimkan gambar-gambar yang menakjubkan tentang kejadian-kejadian di luar angkasa seperti supernova, lahirnya bintang, dan tabrakan bintang. Gambar sebuah galaksi raksasa tidak dikumpulkan dalam sehari saja. Galaksi Messier 101 (M-101) adalah salah satunya. Gambar galaksi ini merupakan gambar terbesar dan terdetail dari sebuah galaksi spiral yang pernah dihasilkan oleh Hubble. Gambar galaksi ini terdiri dari 51 bagian. Pada misi kedua di bulan Februari 1997, astronaut mengganti sebagian peralatan Hubble dan juga menambahkan jaket baru untuk menjaga Hubble agar tetap hangat. Advance Camera dipasang pada tahun 2001. Kamera ini dapat mempertajam gambar dan memperlebar sudut pandang kamera. Setelah itu, Wide Field Camera 3 dan Cosmic Origins Spectrograph dipasang pada tahun 2003. Dua misi Hubble yang terakhir adalah pada tahun 2001 dan 2003. Hubble seharusnya akan di non-aktifkan pada akhir tahun 2005. Tetapi pada bulan Oktober 1997, NASA memutuskan untuk memperpanjang pengoperasian Hubble dari tahun 2005 ke 2010. Selanjutnya Hubble akan digantikan oleh Teleskop James Webb.

Lihat pula

sunting

Pranala luar

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d "Hubble Essentials: Quick Facts". HubbleSite.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Juli 2016. 
  2. ^ Ryba, Jeanne. "STS-31". NASA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Mei 2017. Diakses tanggal 7 Mei 2017. 
  3. ^ a b Harwood, William (30 Mei 2013). "Four years after final service call, Hubble Space Telescope going strong". CBS News. Diakses tanggal 3 Juni 2013. 
  4. ^ "Hubble Space Telescope—Orbit". Heavens Above. 15 Agustus 2018. Diakses tanggal 16 Agustus 2018. 
  5. ^ a b c Nelson, Buddy; et al. (2009). "Hubble Space Telescope: Servicing Mission 4 Media Reference Guide" (PDF). NASA/Lockheed Martin. hlm. 1–5. 
  6. ^ Canright, Shelley. "NASA's Great Observatories". NASA. Diakses tanggal 26 April 2008. 
  7. ^ "Hubble Essentials". HubbleSite.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-03. Diakses tanggal 3 Maret 2016. 
  8. ^ "NASA Completes Webb Telescope Review, Commits to Launch in Early 2021". NASA. 27 Juni 2018. Diakses tanggal 28 Juni 2018.