Taring (film)

film Indonesia

Taring merupakan film hantu Indonesia yang dirilis pada 29 April 2010 yang disutradarai oleh Rizal Mantovani dan dibintangi antara lain oleh Fahrani dan Rebecca.

Taring
SutradaraRizal Mantovani
ProduserGope T. Samtani
Subagio S.
Ditulis olehAlim Sudio
PemeranFahrani
Rebecca
Shinta Bachir
Dallas Pratama
Meidian Maladi
Reynavenzka
Penata musikAndi Rianto
SinematograferRudy Novan
PenyuntingAdrian Nugraha
DistributorRapi Films
Tanggal rilis
29 April 2010
Durasi90 menit
NegaraIndonesia
BahasaIndonesia

Sinopsis sunting

Farah (Fahrani), seorang model, menerima pekerjaan model lingerie dari sebuah perusahaan terkenal, Heaven’s Secret, dengan tema Wild Fantasy. Farah bersama dua model lainnya Wiwid (Shinta Bachir) dan Gabriella (Rebecca Reidjman) akan ke sebuah daerah terpencil dengan alamnya yang masih liar dan indah untuk pengambilan foto. Bersama mereka, ada Damian (Dallas Pratama), fotografer, Alex perwakilan perusahaan Heaven’s Secret yang arrogant, serta Inggrid (Reynavenzka) – asisten Damian.

Ketika melakukan perjalanan dengan mobil kedaerah pedalaman, mereka melalui perkampungan dan sedang terjadi upacara pemberian sesajen buat dedemit penjaga hutan. Sopir yang juga penunjuk jalan, menolak untuk mengantarkan mereka memasuki hutan. Akhirnya Alex memutuskan untuk menyetir mobil sendiri, tetapi ternyata dia melindas sesajen-sesajen penduduk hingga kacau berantakan.

Keesokan paginya, pemotretan lingerie pun dimulai. Semua berjalan lancar hingga akhirnya Inggrid merasa aneh dengan hasil pemotretan. Ketika senja datang, Dedemit dengan taring runcing dan kukunya setajam pisau datang menyiksa dan menghabisi satu persatu anggota rombongan.

Farah yang terpisah dari Wiwid dan Gabriella, berlari sekuatnya, tiba-tiba Farah terhenti dari larinya, terdiam kaku dan menegang, matanya melotot melihat sosok dedemit tepat dihadapannya.[1]

Plot sunting

Heaven’s Secret adalah sebuah perusahaan produsen pakaian terkenal yang sedang naik daun berkat produksi lingerienya. Sang pengelola baru, Alex (Meidian Maladi) yang angkuh menyewa seorang fotografer bernama Damian (Dallas Pratama) untuk bekerja bagi proyek terbaru Heaven’s Secret, Wild Fantasy. Proyek ini diawali pemotretan yang akan dilakukan di Hutan Woronggeni yang daerahnya masih liar dan indah untuk mendukung desain lingerie. Sebagai model, ditetapkan tiga model yakni Farah (Fahrani) mantan pacar Damian yang sedang bingung mencari dana untuk ibunya yang sakit, Wiwid (Shinta Bachir) wanita yang sedang dekat dengan Alex, dan Gabriella (Rebecca) yang baru kembali dari Belanda. Mereka bertiga bersama Alex, Damian, dan adik Damian, Inggrid (Reynavenzka) selaku asisten Damian dan beberapa anggota properti lain akan pergi ke Hutan Woronggeni dengan menggunakan pesawat pribadi Alex.

Sesampainya di Bandara lokal, mereka menemukan bahwa semua penduduk tampak ketakutan dan berniat pindah ditambah seorang dukun yang berupaya mengusir dedemit. Rupanya, dihutan itu telah menelan korban jiwa akibat dedemit Hutan Woronggeni. Sang sopir yang tahu dirinya akan mengantar kesana, menolak mengantar karena keangkeran Hutan tersebut. Alex nekat membawa krunya ke sebuah kampung buatan yang dahulu dibuat para peneliti hutan yang kemudian menghilang. Kampung itu sangat terpencil. Mereka kemudian menginap disana, Alex merusak sesajen yang ia lihat. Pada malam itu, sang pembawa properti, Ahmed, berjaga dan melihat dedemit. Dedemit itu kemudian membunuhnya di dalam hutan.

Keesokan paginya, mereka melanjutkan tanpa Ahmed dan mulai memotret dipinggir sebuah danau. Setelah selesai pemotretan; Farah, Gabriella, Wiwid, Inggrid, dan pria penata rias yang banci, Cici, berenang bersama di danau. Mereka melakukan itu hingga sore dan kembali ke kemah saat malam. Malam harinya, mereka memutuskan akan pergi. Namun, Ahmed menghilang. Hal itu membuat Inggrid, Wiwid, dan Gabriella mencari kedalam hutan. Inggrid bertemu dengan dedemit yang berbentuk seperti manusia biasa dengan muka yang menyeramkan dan tangan yang berselaput. Inggrid untungnya mengenakan jimat Cici yang terjatuh sehingga selamat. Di kampung buatan, Damian melakukan pengecekan ulang terhadap hasil foto-fotonya. Damian kaget saat mengetahui foto-foto para model yang berpose di sebuah pohon besar bercelah lebar, memotret penampakan dedemit. Namun Damian tidak bisa memberitahu siapapun karena tidak melihat orang lain. Sementara itu, Farah pergi dengan senter ke hutan untuk mencari suara aneh. Saat ia berjumpa dedemit di pohon besar, Farah mengetahui kelemahan dedemit itu terhadap cahaya dengan takutnya ia kepada senter.

Cici tersesat dihutan. Ia dikejar oleh dedemit yang kemudian melompat kearahnya dan memakan dirinya. Hal itu disaksikan oleh Alex yang kemudian kabur. Sementara itu, Farah dan Damian bertemu lalu ingin kembali ke kampung buatan. Namun mereka berjumpa dengan mayat Cici. Alex sudah sampai di kampung buatan dan menyaksikan lagi penampakan dedemit. Ia langsung mengambil kunci mobil dan laptop Damian yang berisi foto, kemudian kabur dengan Jeep, tepat saat Damian dan Farah sampai di hutan. Mereka melihat mobil itu menjauh dan berusaha mencari orang lain. Disisi lain hutan, Gabriella dan Wiwid sedang berusaha kembali, tetapi tersesat. Mereka berbicara mengenai Alex sampai titik dimana Wiwid berkata bahwa ia hamil. Lalu, dedemit menyerang mereka. Setelah sebuah perkejaran, Wiwid dibunuh dan janinnya dimakan. Gabriellapun turut meninggal karena dicekik sulur tanaman.

Farah dan Damian menemukan Inggrid dan bersama mereka mencari sesuatu yang bisa mereka gunakan untuk melindungi diri dari dedemit itu. Mereka akhirnya menggunakan blitz kamera Damian agar dedemit itu kabur. Tiba-tiba, mereka sudah ada di hutan. Farah dan Inggrid terpisah dengan Damian. Mereka hanya dibatasi dedemit itu saja. Farah dan Inggrid kabur sementara Damian berusaha menarik perhatian sang dedemit. Farah dan Inggrid keluar dan menemukan mobil Alex. Mereka menemukan bensin di bagian belakang mobil dan berputar ke kampung buatan, menyalakan genset agar lampu-lampu bisa dinyalakan. Inggrid yang tidak sabar mencari Damian. Namun yang ia temukan Damian sudah meninggal. Inggridpun akhirnya bernasib sama. Farah lalu menyinari lampu paling terang kepada dedemit saat makhluk itu mendekatinya. Makhluk itu akhirnya terbakar sedikit dan menghilang. Farah lalu mengambil bensin yang tersisa dan menyiramkannya ke sekelilingnya. Saat dedemit itu mendekati Farah, Farah membanting lampu teplok yang ia pegang ke tanah sehingga api bisa membakar dedemit itu. Sang dedemit kemudian menjadi gosong, saat itulah Farah menusukkan tongkat kayu yang seperti obor ke mulut dedemit itu hingga hancur. Farahpun berhasil kembali dengan selamat.

Film berakhir dengan segalanya menjadi baik kembali, apalagi dengan keadaan ibunya. Lalu, Farah yang sedang tidur di kamarnya yang gelap, mendengar suara aneh yang pernah ia dengar dihutan. Farah menyalakan lampu dan sadar dedemit itu sedang menindihnya.

Pemeran sunting

Referensi sunting

  1. ^ Laman Taring Diarsipkan 2010-12-18 di Wayback Machine., diakses pada 5 April 2010

Pranala luar sunting