Surah Al-Hijr
Surah Al-Hijr (bahasa Arab: الحجر, translit. al-Ḥijr, har. 'Bukit Batu') adalah surah ke-15 dalam al-Qur'an; terdiri atas 99 ayat. Surah ini diawali dengan muqatha'at Alif, Lam, Ra (A-L-R).
الحجر al-Ḥijr | |
---|---|
![]() | |
Klasifikasi | Makkiyah |
Juz | 13–14 |
Hizb | 27 |
Jumlah ruku | 6 |
Jumlah ayat | 99 |
Jumlah kata | 657 |
Jumlah huruf | 2.882 |
Muqaṭṭaʻāt | Alif, Lam, Ra |
Berdasarkan asbabunnuzul, surah ini termasuk dalam surah Makiyah, diwahyukan kepada Nabi Islam Muhammad setelah Surah Yusuf, selama masa-masa akhir periode Makkah. Sama seperti surah lainnya, surah ini dimulai dengan memuji Allah. Ayat 4–74 dari surah ini terlestarikan dalam Manuskrip Sana'a lapisan bawah.[1]
Isi
suntingSecara garis besar, surah ini dibuka dengan dasar-dasar tauhid, serta peringatan terhadap orang-orang kafir. Secara garis besar surah ini memberikan dukungan atas dakwah bagi Nabi Muhammad, sekaligus memperingatkan kepada siapa saja yang abai terhadap dakwah Muhammad.
- Jaminan Allah terhadap kemurnian Al-Qur'an dan kejayaan Islam (1–15)
- Kekuasaan Allah meliputi alam semesta (16–27)
- Pandangan Islam tentang kejadian manusia (28–44)
- Rahmat Allah bagi orang-orang bertakwa (45–50)
- Kisah beberapa orang nabi
- Kisah Ibrahim dengan tamunya (51–58)
- Kisah Lut (59–77)
- Kisah Syuaib (78–79)
- Kisah kaum Tsamūd (80–86)
- Anugerah Allah yang terbesar dan perintah-Nya kepada Muhammad (87–99)
Ayat-ayat penting
suntingKemurnian Al-Qur'an
suntingSesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya.
Ibnu Katsir mengatakan, "Allah Ta'ala berfirman bahwa Dia-lah yang mewahyukan adz-Dzikr (nama lain Al-Qur'an) padanya (Nabi Muhammad), dan Dia memeliharanya dari segala penyelewengan oleh tangan manusia.[2]
Ayat 28–44
suntingAyat 28–44 mengisahkan penciptaan Adam, manusia pertama dalam kisah penciptaan agama-agama Abrahamik. Saat Adam diciptakan, para malaikat dan makhluk-makhluk-Nya diperintahkan Allah untuk sujud kepada Adam, dan hanya Iblis yang menolak untuk bersujud. Allah pun mengusir Iblis dari Surga dan akan dilaknat sampai Hari Kiamat. Namun Iblis memohon penangguhan atas laknat yang ditimpakan padanya, sehingga Allah memberi izin kepada Iblis untuk menyesatkan manusia dari jalan yang lurus hingga Hari Kiamat.[3]
Kaum Tsamud
suntingNama surah ini secara harfiah berarti "Bukit Batu". Adapun yang dimaksud "bukit batu" di sini diperkirakan adalah Mada'in Shalih, sebuah situs arkeologi pra-Islam, kadang-kadang disebut Al-Hijr, atau "Hegra".[4] Al-Hijr adalah nama sebuah daerah pegunungan yang diyakini pernah didiami oleh kaum Tsamud pada zaman dahulu yang terletak di pinggir jalan antara Madinah dan Syam (Suriah). Nama surah ini diambil dari nama daerah pegunungan itu yang berkaitan dengan nasib penduduknya yaitu kaum Tsamud pada ayat 80 sampai dengan 84, mereka telah dimusnahkan Allah, karena menantang dakwah Nabi Saleh dan berpaling dari ayat-ayat Allah. Dalam surah ini terdapat juga kisah-kisah kaum yang lain yang juga dibinasakan oleh Allah seperti kaum Lut dan kaum Syu'aib. Surah ini juga mengandung pesan bahwa orang-orang yang menentang ajaran rasul-rasul akan mengalami kehancuran.[5][2]
Referensi
sunting- ^ Sadeghi, Behnam; Goudarzi, Mohsen (January 2012). "Ṣan'ā' 1 and the Origins of the Qur'ān". Der Islam. 87 (1-2): 37. doi:10.1515/islam-2011-0025.
- ^ a b Ibn Kathir. "Tafsir Ibn Kathir (English): Surah Al Hijr". Quran 4 U. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 October 2019. Diakses tanggal 20 April 2020.
- ^ Muhammad Farooq-i-Azam Malik (translator), Al-Qur'an, the Guidance for Mankind - English with Arabic Text (Hardcover) ISBN 0-911119-80-9
- ^ "The Quranic Arabic Corpus - Word by Word Grammar, Syntax and Morphology of the Holy Quran".
- ^ George Sale translation: Al Hejr
Pranala luar
sunting
Surah Sebelumnya: Surah Ibrahim |
Al-Qur'an | Surah Berikutnya: Surah An-Nahl |
Surah 15 |