Pesawat luar angkasa (atau Spaceplane dalam Bahasa Inggris) adalah wahana antariksa yang dapat beroperasi sebagai pesawat di atmosfer Bumi. Kendaraan ini menggabungkan fitur dari pesawat udara dan wahana antariksa. Singkatnya, pesawat luar angkasa mampu bertindak sebagai wahana antariksa di luar angkasa dan menjadi pesawat ketika masuk kembali ke atmosfer. Pesawat luar angkasa dilengkapi dengan sayap untuk menghasilkan gaya angkat saat berada di atmosfer. Untuk mencapai luar angkasa, pesawat luar angkasa biasanya membutuhkan penggerak berbasis roket atau mesin air-breathing. Pesawat luar angkasa kemudian gliding di atmosfer untuk mendarat menggunakan energi yang didapat dari peluncuran, tanpa mesin untuk menambah atau mempertahankan kecepatan.

Hanya lima pesawat luar angkasa yang telah meluncur menuju luar angkasa, gliding, dan mendarat dengan selamat hingga saat ini. Lima pesawat luar angkasa itu adalah X-15, Pesawat Ulang Alik, Buran, SpaceShipOne, dan X-37. Kelimanya adalah glider yang terbang bebas di atmosfer tanpa mesin. Dua dari lima (X-15 dan SpaceShipOne) adalah pesawat luar angkasa bertenaga pesawat yang terbang bersama sebuah pesawat induk hingga ketinggian beberapa puluh ribu kaki sebelum dilepaskan dan meluncur menggunakan mesin independen. Tiga lainnya (Pesawat Ulang Alik, Buran, dan X-37), lepas landas secara vertikal menggunakan bantuan roket peluncur dan mendarat horisontal di landasan pacu (VTHL).

Pesawat luar angkasa seringkali disama artikan dengan wahana antariksa, padahal kedua istilah ini cukup berbeda. Wahana antariksa memiliki arti kendaraan yang dirancang untuk penjelajahan luar angkasa, sementara pesawat luar angkasa adalah wahana antariksa yang dapat bertindak sebagai pesawat udara di atmosfer.

Referensi sunting