Prof. Dr. Simuh (3 Juni 1933 – 27 Mei 2015)[1][2] sebagai seorang yang berkemampuan dan berkeahlian dalam bidang satra Jawa. Sehingga dikenal sebagai orang yang paling otoritatif dalam bidang sastra Jawa. Disamping itu Simuh meraih gelar doktor dengan disertasinya yang berjudul Mistik Islam Kejawen Raden Ngabehi Ronggowarsito (Studi tentang Wirid Hidayat Jati). Ia juga dikukuhkan menjadi guru besar (profesor) dengan pidatonya yang bertema Perkembangan Aspek Akidah dalam Sufisme bahkan sampai sekarang Simuh pun memasukkan kajian tasawuf kedalam bukunya Islam dan Pergumulan Budaya. Simuh banyak dipengaruhi oleh kehidupan sosialnya yang di Jawa karena Simuh berdomisili di Yogyakarta jadi harus menganut salah satu di antara aliran-aliran Islam yang berada di Jawa, sehingga Simuh harus ikut terlibat dalam dunia yang sedang menjadi sasaran atau objek penelitiannya, pengaruh sosial yang dialami Simuh tidak lepas dari pengaruh masyarakat Jawa yang cenderung masih awam dannuansa budayanya masih sangat kuat.

Simuh
Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 7
Masa jabatan
1992 – 1996
Informasi pribadi
Lahir(1933-06-03)3 Juni 1933
Kabupaten Sleman, Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, Hindia Belanda
Meninggal27 Mei 2015(2015-05-27) (umur 81)
Rumah Sakit Bethesda, Kota Yogyakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Biografi sunting

Beliau dikenal sebagai rektor yang sangat sederhana dan rendah hati. Dari Kotagede, rumah beliau ke kampus dengan sepeda ontel sudah menjadi kebiasaan beliau. Membaca sekilas koran di samping rektorat di penjaja koran.

Karier sunting

Prof. Simuh merupakan rektor IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang ke 7.

Referensi sunting

  1. Sekilas UIN Sunan Kalijaga Diarsipkan 2011-12-21 di Wayback Machine.
  2. PEMIKIRAN PROF. DR. SIMUH TENTANG TASAWUF DALAM BUKU ISLAM DAN PERGUMULAN BUDAYA JAWA[pranala nonaktif permanen]
Didahului oleh:
Prof. Dr. HA Mu'in Umar
Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
1992 - 1996
Diteruskan oleh:
Prof. Dr. HM. Atho Mudzhar