Simile atau ibarat adalah salah satu majas dalam bahasa Indonesia. Simile adalah majas yang mengungkapkan sesuatu secara tidak langsung dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti, layaknya, bagaikan, laksana, umpama, serupa, dan lain-lain. Yang dimaksud dengan perbandingan yang bersifat eskplisit ialah bahwa ia langsung menyatakan sesuatu sama dengan hal yang lain.[1] Perbandingan dalam simile merujuk pada benda-benda yang tidak selalu mirip secara esensial. Dalam penuturan bentuk ini, sesuatu yang disebut pertama (sesuatu yang dibandingkan) dinyatakan memunyai persamaan sifat atau karakter dengan sesuatu yang disebut belakangan (sesuatu yang sebagai pembandingnya). Namun, penggunaan kata semacam seperti secara eksplisit menunjukkan bahwa sebenamya kedua hal itu tidak sama. Pembandingan semacam itu biasanya untuk lebih mengonkretkan sesuatu yang dilukiskan untuk memfasilitasi pemahaman pembaca.[2]

Contoh

sunting
  • "Wajahmu bagaikan rembulan yang bersinar di malam hari"
  • "Gadis itu bagaikan bunga mawar yang baru mekar"
  • "Persahabatan kami layaknya rantai yang kokoh"
  • "Rambutmu bak mayang terurai"
  • "Engkau laksana bulan yang menerangi kegelapan"

Referensi

sunting
  1. ^ Anita, Ahadi Sulissusiawan, Amriani Amir (2013). "Majas Dalam Roman Habis Gelap Terbitlah Terang Terjemahan Armijn Pane". Khatulistiwa. 2 (9): 4. ISSN 2715-2723. 
  2. ^ Nurgiantoro, Burhan (2018). Stilistika. Yogyakarta: UGM PRESS. hlm. 219. ISBN 978-979-420-898-4.