Si Kabayan dan Gadis Kota
Si Kabayan dan Gadis Kota adalah film Indonesia tahun 1990 yang disutradarai oleh Eddy D. Iskandar dan dibintangi oleh Didi Petet dan Paramitha Rusady. Film ini menjadi sekuel atas kesuksesan film sebelumnya, yakni Si Kabayan Saba Kota (1989) yang diperankan oleh mereka. Diproduksi oleh Pemerintah Jawa Barat Tingkat I & PT.Kharisma Jabar Film.
Si Kabayan dan Gadis Kota | |
---|---|
Sutradara | Eddy D. Iskandar |
Produser | Chand Parwez Servia Hatoek Soebroto |
Ditulis oleh | Min Resmana |
Pemeran | Didi Petet Paramitha Rusady Meriam Bellina Rachmat Hidayat Rudy Djamil Nurul Arifin Kang Ibing |
Penata musik | Harry Roesli |
Sinematografer | Lukman Hakim Nain |
Penyunting | SK Syamsuri |
Perusahaan produksi | |
Distributor | Starvision Plus |
Tanggal rilis | 1990 |
Durasi | 109 menit |
Negara | Indonesia |
Sinopsis
suntingKabayan (Didi Petet) disuruh pak Lurah untuk menemani Inge (Meriam Bellina) yang mengadakan penelitian di desa itu untuk skripsi kesarjanaannya. Kang Ibing (Kang Ibing) yang melihat Kabayan berduaan dengan Inge, lalu memberitahu Iteung (Paramitha Rusady), istri Kabayan. Iteung pun cemburu. Bahkan Abah, ayah Iteung (Rachmat Hidayat) ikut memanasi. Keadaan salah paham yang membuat Iteung minggat ke kota, jatuh ke tangan germo, tetapi diselamatkan oleh Joni Kemod (Rudy Djamil), teman sekampung. Joni pula yang menyarankan Iteung ganti mode jadi orang kota. Kabayan mencari Iteung dengan bantuan Saribanon (Nurul Arifin), sahabatnya. Inge yang merasa bersalah juga mencari. Kang ibing juga disuruh mencari karena dia yang jadi biang semuanya ini. Yang menemukan Iteung adalah Inge, saat Iteung pingsan di jalan. Rupanya Iteung sedang mengandung anak dari buah perkawinannya dengan Kabayan. Maka Inge membawa pulang Iteung ke desanya.[1]
Referensi
sunting- ^ Laman Si Kabayan dan Gadis Kota[pranala nonaktif permanen], diakses pada 26 Februari 2010
Pranala luar
sunting- (Indonesia) Resensi@Perfilmanjibis.pnri[pranala nonaktif permanen]