Serangan hiu di Bibir Pantai Jersey tahun 1916

Serangan hiu di Bibir Pantai Jersey tahun 1916 adalah serangan hiu berantai yang terjadi di pinggir pantai New Jersey, Amerika Serikat yang terjadi di antara tanggal 1 Juli dan 12 Juli 1916. Kecelakaan ini mengorbangan 4 orang korban meninggal dan satu orang luka berat.

Surat kabar The Philadelphia Inquirer yang melaporkan penangkapan hiu yang membunuh manusia di bibir pantai Jersey setelah melakukan serangan

Peristiwa dan para korban

sunting
 
Peta sebaran serangan hiu di bibir pantai Jersey

Peristiwa penyerangan hiu di pesisir New Jersey ini mengakibatkan lima orang korban dan berlangsung dari tanggal 1 Juli hingga 12 Juli 1916. Dari lima korban penyerangan, satu korban selamat dengan luka parah dan empat korban lainnya meninggal.[1] Serangan hiu pertama yang menyerang Charles Epting Vansant yang saat itu masih berumur 25 tahun terjadi pada hari Sabtu, 1 Juli 1916 di Beach Haven yang merupakan sebuah kota resor yang berlokasi di Pulau Long Beach. Saat itu Vasant yang berasal dari Philadelphia sedang berlibur bersama keluarganya dan menginap di Hotel Engleside. Sebelum makan malam, dia memutuskan untuk berenang sebentar di Samudra Atlantik dengan seekor anjing rasChesapeake Bay Retriever. Tiba-tiba, orang-orang sekitar melihat sebuah sirip hitam mendekat dan berteriak agar dia segera menjauh, tetapi Vansant tetap berteriak memanggil anjing yang bermain bersamanya untuk kembali ke air. Tiba-tiba, Vasant berteriak kencang dan berusaha keras keluar dari air ketika dia menyadari hiu berada di dekatnya. Pada akhirnya, dia ditolong oleh seorang penjaga pantai bernama Alexander Ott dan warga sekitar bernama Sheridan Taylor dan John Everton . Berdasarkan penuturan orang yang melihat, hiu tersebut tetap terus melihat paha Vasant setelah menggigitnya sampai mengalami perdarahan hingga ke bibir pantai. Vansant kehilangan daging dari pinggang hingga lutut di paha kirinya serta luka di kaki kiri. Dia meninggal karena kehabisan darah di meja manajer hotel Engleside pada jam 18:45. Akhirnya, dia dikuburkan di Philadelphia, tempat asalnya.[2]

Meskipun serangan terhadap Vansant belum lama terjadi, bibir pantai Jersey masih saja dibuka untuk pengunjung. Penampakan hiu besar yang berenang di sekitar pesisir pun dilaporkan oleh kaptain kapal yang sedang memasukai pelabuhan Newark dan Kota New York, tetapi tidak terlalu dihiraukan. Serangan hiu kedua terjadi di Kamis, 6 Juli 1916 di kota resor Spring Lake, New Jersey, 45 mil (72 km) arah selatan dari Beach Haven. Korban kali ini bernama Charles Bruder. Bruder adalah seorang pemuda bangsa Swiss berumur 27 tahun yang bekerja sebagai pelayan hotel Essex & Sussex. Dia diserang oleh hiu ketika berenang sejauh 130 yard (120 m) dari bibir pantai. Hiu menggigitnya dibagian perut dan memotong kaki-kainya sehingga air disekeliling nya berubah menjadi merah. Setelah mendengar teriakan, seorang wanita memberitahu penjaga pantai bahwa sebuah kano dengan lambung kapal berwarna merah telah terbalik di lautan. Chris Anderson dan George White yang menyadari bahwa tidak ada kano yang berlayar saat itu segera menghampiri Bruder dan menemukan dirinya telah digigit oleh hiu. Mereka membawanya ke daratan, tapi Bruder meninggal karena kehabisan darah selama perjalanan. Karena Bruder telah meninggal, manajer hotel meminta agar dokter John Cornell dan William Trout yang saat itu datang memeriksa Bruder agar lebih mementingkan seorang pasien wanita yang muntah dan pingsan karena melihat mayat Bruder. Atas saran dari istri George William Childs yang juga menginap di tempat Bruder bekerja, para tamu dan pekerja mengumpulkan donasi untuk biaya pemakamannya yang diikuti oleh orang-orang di hotel tetangga. Namun, karena pihak Essex & Sussex ingin menanggung biaya pemakamannya, maka semua uang tersebut disumbangkan kepada ibu Bruder yang berada di Swiss.[3]

Dua serangan selanjutnya terjadi di anak sungai Matawan dekat kota Keyport pada hari Rabu, 12 Juli 1916. Kejadian ini terjadi 30 mil (48 km) arah utara dari Spring Lake dan di pedalaman Teluk Ratitan, Matawan yang lebih mirip Midwestern daripada sebuah resor pantai Atlantik.[4] Penampakan hiu di tempat ini pertama kali dilihat oleh Thomas Cottrell yang merupakan kapten kapal dan penduduk Matawan melihat sebuah hiu berukuan 8-kaki (2,4 m) di sekitar wilayah. Namun, pihak polisi yang diwakili Frank Mulsoff selaku kepala polisi menertawakan laporan ini dan menyatakan bahwa Cottrel berhalusinasi karena kejadian-kjadian serangan hiu yang terjadi sebelumnya.[5] Sekitar jam dua siang, sekelompok bocah laki-laki setempat, termasuk Lester Stilwell yang berumur 11 tahun sedang bermain di bibir sungai. Lalu, tiba-tiba para bocah tersebut melihat sesuatu yang mereka sebut " batang atau papan kayu yang dihantam cuaca buruk" di lokasi yang mereka sebut " Dok Wyckoff ". Mereka juga melihat sirip punggung yang akhirnya mereka sadar adalah seekor hiu. Namu, sebelum mereka keluar bibir pantai, hiu tersebut telah menarik Lester ke bawah laut.[6]

Anak-anak tersebut pun berlari meminta bantuan untuk menolong Lester dari hiu tanpa sempat mengenakan pakaian. Karena para penduduk meragukan pernyataan mereka dan hanya menanggap Lester hanya mengalami epilepsi yang sering dia alami, para bocah laki-laki pun berlari meminta bantuan kepada Watson Stanley Fisher berumur 24 tahun yang jago berenang dan orang yang mereka percaya. Selama perjalanan, Fisher bertemu George Burlew yang akan membantunya menyelam untuk menolong Stillwell karena penduduk berhasil menemukan Stillwell dari atas perahu. Pada awalnya, mereka tidak bisa melihat apapun dan setelah percobaan kedua FIsher, dia berhasil menemukan Stillwell dan mereka berusaha kembali ke pinggir pantai. Namun, tiba-tiba Burlew melihat Fisher digigit oleh hiu tersebut sehingga Stillwell berhasil lepas dari genggamannya.[7] Paha kirinya luka parah dan akhirnya dia meninggal karena kehabisan dara di Rumah Sakit di Monmouth Memorial , Long Branch pada jam 18:35 pada tanggal 12 July 1916.[8] Jasad Stilwell akhirnya ditemukan 150 kaki (46 m) barat dari dok Wyckoff pada jam 05.30 pada tanggal 14 Juli 1916 July 14.[9]

Korban terakhir dan satu-satunya yang selamat adalah Joseph Dunn berusia 14 tahun [note 1] dari Kota New York. Dia diserang oleh hiu di lokasi yang berjarak satu setengah mil dari dok Wyckoff hampir setengah jam dari serangan yang menimpa Stilwell and Fisher. Hiu tersebut mengigit kaki kirinya, tapi Dunn berhasi ditolong oleh abang dan temannya setelah melewati sebuah tarik menari yang sengit antara hiu dan mereka. Joseph Dunn dibawa ke Rumah Sakit Universitas Saint Peter di New Brunswick. Dunn sembuh dari ggitan hiu tersebut dan keluar dari rumah sakit pada tanggal 15 September 1916.[11]

Reaksi publik

sunting

Saat media nasional tiba dan meliput berita di Beach Haven, Spring Lake, dan Matawan, mereka menemukan bahwa serangan hiu ini memulai kepanikan dan ketakutan terhadap hiu.[12] Menurut Michael Capuzzo, kepanikan ini " tiada bandingnya di sejarah Amerika Serikat dan menyebar ke seluruh pinggir pantai New York dan New Jersey melalui telpon dan perangkat nirkabel seperti surat dan kartu pos".[13]

Pada awalnya, setelah peristiwa yang terjadi di Beach Haven, para peneliti dan pers ragu-ragu menyalahkan kematian Charles Vansant terhadap hiu.[14] The New York Times melaporkan bahwa kematian Vansant karena ""digigit dengan ganas saat berselancar ... oleh seekor ikan yang diduga sebuah hiu.[15] Ditambah lagi, Komisi Perikanan Negeri dari Pennsylvania dan mantan direktur dari Philadelphia Aquarium, James M. Meehan menegaskan pernyataanya di Philadelphia Public Ledger bahwa hiu tersebut berniat memakan anjing dan tidak sengaja menggigit Vansant[16]. Dia secara spesifik mengacuhkan ancaman hiu terhadap manusia dalam pernyataanya :

Meskipun kematian Charles Vansant dan laporan bahwa kedua hiu telah ditangkap baru-baru saja terjadi di sekitar tempat ini, aku tidak percaya ada alasan mengapa orang orang harus ragu untuk berenang di pantai karena ketakutannya pada pemakan manusia ini. .Informasi terkait para hiu tidak berkesudahan dan aku sulit percaya bahwa Vansant digigit oleh pemakan manusia. Vansant sedang berselancar dengan anjingnya dan mungkin hiu kecil itu terbawa air pasang dan terdampar oleh gelompang. Karena tidak dapat bergerak dengan cepat serta tidak adanya makanan, maka hiu tersebut datang untuk menggigit anjing tersebut dan tidak sengaja menyerang Vansant yang juga ada di sana.[note 2]

Respons media berbeda terjadi ketika serangan kedua berlangsung dengan berita-berita yang terlihat lebih sensasional. Penerbit koran-koran besar Amerika serikat, seperti Boston Herald, Chicago Sun-Times, The Philadelphia Inquirer, The Washington Post, dan San Francisco Chronicle meletakkan cerita tentang penyerangan ini di bagian halaman depan.[18] Salah satunya adalah berita utama di koran The New York Times yang memuat judul "Hiu yang membunuh pengunjung yang mandi muncul dari Pantai Jersey ".[19] Kepanikan yang terus tumbuh merugikan pemilik tempat wisata senilai $250.000 ($5.900.000 bila dikonversikan pada tahun 2020 karena kehilangan turis. Kegiatan berjemur juga menurun sebanyak 75% .[20]

Konferensi pers dilaksanakan pada tanggal 8 Juli 1916 di Museum Sejarah Alam Amerika yang diisi oleh Frederic Augustus Lucas, John Treadwell Nichols, dan Robert Cushman Murphy sebagai panelis sekaligus ilmuwan. Sebagai cara untuk menenangkan kepanikan yang terjadi, para panelis menekankan bahwa serangkan hiu ketiga kalinya tidak mungkin terjadi, walaupun mereka juga mengaku terkejut ketika ada yang menggigit seseorang. Meskipun, Nichols selaku satu-satunya iktiologis yang menjadi panelis juga memperingatkan agar para perenang tidak mendekati pesisir dan berlindung dengan menggunakan wilayah renang yang dilindungi jaring setelah serangan pertama. [21]

 
Liputan Philadelphia Inquirer tentang serangan di Matawan dengan potret Stanley Fisher pada kanan bawah koran dan di sebelahnya adalah Lester Stilwell

Penampakan hiu meningkat di sepanjang pesisir Atlantik tengah setelah penyerangan terjadi. Pada tanggal 8 Juli, perahu motor yang dilengkapi senjata melakukan patroli pantai di Spring Creek yang diikuti oleh seekor hewan yang diduga merupakan seekor hiu. Selain itu, Asbury Avenue Beach di Asbury Park, New Jersey ditutup setelah penjaga pantai bernama Benjamin Everingham mengklaim bahwa dia telah mengusir hiu berukuran 12 kaki (4 m) dengan sebuah dayung. Kemudian, hiu-hiu terlihat di dekat Bayonne, New Jersey; Rocky Point, New York; Bridgeport, Connecticut; Jacksonville, Florida dan Mobile, Alabama. Seorang kolumnis dari Field & Stream juga memoto seekor Carcharhinus plumbeus di sekitar lokasi selancar Beach Haven.[22][23]Aktris Amerika Serikat, Gertrude Hoffmann yang sedang berenang di Pulau Coney tidak lama setelah peristiwa penyerangan hiu di Matawan mengklaim bahwa dia melihat seekor hiu.. The New York Times melaporkan bahwa Hoffman dengan sadar mengingat bahwa dia pernah membaca di koran Times bahwa para perenang bisa menakuti seekor hiu dengan cara membuat ombak sehingga dia pun membuat ombak dengan emosi. Hoffman yakin dia akan dimakan oleh hiu tersebut, meskipun akhirnya dia mengaku tidak yakin apakah dia hanya mengada-ngada atau lolos dari kematian."[24][22]

Pemerintah New Jersey menciptakan upaya untuk melindungi para perenang dan ekonomi dari hiu pemakan manusia.[25] Pantai Fourth Avenue di Asbury ditutupi dengan sebuah pagar kawat jaring baja dan dan dipatroli perahu motor yang dilengkapi senjata sehingga menjadi satu-satunya pantai yang buka setelah peristiwa yang dialami oleh Everingham. Setelah serangan yang terjadi kepada Stilwell, Fisher, dan Dunn, para pendududuk Matawan membatasi anak sungai Matawan dengan jaring dan dinamit yang bisa meledak sebagai salah satu usaha untuk menangkap dan membunuh hiu tersebut. Pada saat itu juga, B.Henderson yang menjabat sebagai mayor Matawan memerintahkan Matawan Journal untuk mencetak poster pencarian yang meberikan hadiah sebesari $100 ( senilai $2.300 pada tahun 2022 ) kepada siapapun yang berhasil membunuh seekor hiu di wilayah anak sungai tersebut. Meskipun begitu, tidak ada seekorpun hiu yang berhasil ditangkap dan dibunuh di wilayah tersebut.[26]

Komunitas yang tinggal di resor sekitar pantai Jersey membuat petisi kepada pemerintahan federal untuk memberikan bantuan pemerintah kepada usaha lokal dalam melindungi pantai dan memburu hiu. Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat menetapkan dana sebesar $5,000 ( senilai $120.000 pada tahun 2018 untuk memusnahan bahaya serangan hiu di New Jersey.[27] President Woodrow Wilson melakukan pertemuan dengan kabinetnya untuk membahas serangan hiu ini. Salah satu saran yang muncul adalah saran dari Sekretaris Keuangan Amerika Serikat saat itu, William Gibbs McAdoo yang menyarankan agar para Penjaga Pantai Amerika Serikat dimobilisasi melakukan patroli di Pantai Jersey untuk melindungi orang-orang yang berjemur.[27] Perburuan hiu terus berlangsung di selurih pantai New Jersey dan New York. Salah satu koran adalah Atlanta Constitution yang melaporkan bahwa "Pemburu hiu bersenjata di perahu motor melakukan patroli di pantai New York dan New Jersey hari ini sedangkan yang lainnya berbaris di pantai sebagai usaha yang terfokus dalam membasmi hiu pemakan manusia tersebut. Berita ini disampaikannya dalam edisinya pada tanggal 14 Juli 1916.[28] Gubernur New Jersey, James Fairman Fielder dan munisipalitas lokal juga memberi hadiah berbeda terhadap orang yang memburu hiu .[29] Ratusan hiu berhasil ditangkap di sekitar Pantai Timur Amerika Serikat dan perburuan ini digambarkan sebagai "perburuan hewan terbesar sepanjang sejarah."[30]

Mengenali "hiu pemakan manusia Jersey"

sunting
 
Seorang Jerman-Amerika, Michael Schleisser dan hiu putih yang di tangkap di Raritan Bay yang diduga merupakan "pemakan manusia Jersey" pada koran Bronx Home News

Setelah serang kedua terjadi, ilmuwan dan masyarakat mulau mengeluarkan teori yang menjelaskan spesies hiu apakah yang bertanggung jawab atas serangan di Pantai Jersey atau mungkinkah serangan ini dilakukan oleh lebih dari satu hiu.

Lucas dan Nichols mengusulkan bahwa seekor hiu yang berasal dari arah utara pantai Jersey yang bertanggung jawab. Mereka percaya bahwa hiu tersebut akan tiba di Pantai New York, kecualia dia melewati Pelabuhan New York dan menuju arah utara melalui Hell Gate dan Long Island Sound. Mereka menduka bahwa hiu itu akan berenang sepanjang pinggir pantai selatan Long Island dan ceruk air dalam yang akan pertama hiu itu akan datangi adalah Jamaica Bay."[31] Saksi peristiwa di Beach Haven memperkirakan ukuran hiu sepanjang 9 kaki (3 m). Seorang Kapten kapal laut yang melihat kejadian tersebut percaya bahwa hiu ini merupakan seekor spesies Carcharias taurus terusir dari Laut Karibia sepuluh tahun lalu akibat pengeboman selama Perang Spanyol–Amerika Serikat.[32] Beberapa nelayan juga mengklaim telah menangkap hiu pemakan manusia tersebut. Seekor hiu biru juga tertangkap pada tanggal 14 Juli di dekat Long Branch dan empat hari kemudian, Cotrell mengklaim telah menangkap seekor Carcharias taurus dengan sebuah jaring insang yang diletakkan di anak sungai Matawan.[33]

Pada tanggal 14 Juli, Michael Schleisser yang merupakan seorang taksidermis dari Harlem yang juga seorang penjinak singa dari Barnum and Bailey berhasil menanggkap seekor hiu berukuran 75-kaki (23 m) dengan beran 325-pon (147 kg) ketika memancing di Raritan Bay yang hanya berjarak beberapa mil dari mulut anak sungai Matawan. Saat itu, perahu miliki Schleisser hampir ditenggelamkan sehingga dia membunuh hiu tersebut dengan dayung rusak. Ketika dia membelah perut hiu tersebut, dia berhasil mengeluarkan sebuah " daging dan tulang yang mencurigakan" yang berukuran sepertiga kerat susu dengan berat seluruhnya hampir 15 pon. [34] Para ahli mengidentifikasi bahwa hiu tersebut merupakan hiu putih yang masih muda dan benda yang dikeluarkan dari perutnya berasal dari manusia .[35] Schleisser menggantung hiu tersebut serta meletakkannya sebagai pajangan di jendela toko di Broadway, Manhattan. Meskipun pada akhirnya, hiu itu hilang. Bukti yang masih selamat tentang keberadaan hiu tersebut adalah sebuah foto yang muncul di koran Bronx Home News.[36]

Tidak ada serangan hiu lanjutan di sekitar pantai Jersey yang dilaporkan terjadi pada musim panas tahun 1916 setelah penangkapan hiu putih oleh Schleisser. Murphy dan Lucas memutuskan bahwa hiu yang ditangkap oleh Schleisser merupakan si "pemakan manusia Jersey ".[37]

Sedangkan orang-orang yang skeptis malah memberikan hipotesis alternati terkait peristiwa ini, seperti serangan non-hiu atau bahkan, pengaruh peristiwa yang berhubungan dengan Perang Dunia I

Salah satu opini yang diberikan ditulis dalam sebuah surat oleh Barrett P. Smith dari Sound Beach, New York yang berjarak 135 mil (217 km) jauhnya dari Long Island kepada In a letter The New York Times. Isi surat itu adalah

Setelah membaca dengan penuh minat terhadap peristiwa mematikan yang terjadi dari Spring Lake, N.J., Aku ingin memberikan tawaran saran tentang variasi terhadap teori hiu. Para ilmuwan percaya sangat tidak mungkin bahwa hiu yang bertanggung jawab atas kejadian ini dan bahkan, banyak orang percaya ini kemungkinan besar merupakan serangan oleh seekor penyu. Para peneliti telah menghabiskan banyak waktu di laut dan sepanjang pantai dan telah beberapa kali melihat kura-kura yang berukuran cukup besar menyebabkan luka seperti yang terjadi. Makhluk ini memiliki perawakan ganas dan ketika diganggu akan sangat berbahay untuk didekati dan teori yang biasa bila Bruder mungkin mengganggu salah satu penyu ini ketika dia tidur atay mendekati permukaan.[38]

Pada surat lainnya kepada The New York Times, surat ini menyalahkan kemunculan hiu karena manuver U-Boot milik kekaisaran Jerman yang sedang berada di dekat Pantai Timur Amerika Serikat. Penulis anonim ini mengklaim ",Para hiu ini mungkin memakan tubuh manusia di perairan yang ada di wilayah perang Jerman dan mengikuti arus hingga ke pantai ini atau bahkan mengikuti pasukan Jerman itu sendiri yang mengincar lelaki, perempuan dan anak-anak yang tenggelam. Penulis berkesimpulan hal inilah yang menjadi alasan keganasan serta keinginan untuk memakan daging manusia.[39]

Setelah satu abad kemudian, tidak pernah ada kesepakatan bersama atas investigasi dan penemuan oleh Murphy dan Lucas. Richard G. Fernicola yang telah menulis dua tudi tentang peristiwa ini mencatat bahwa " ada banyak teori tentang latar belakang kejadian serangan hiu New Jerseys dan semuanya tidak jelas .[40] Para peneliti seperti, Thomas Helm, Harold W. McCormick, Thomas B. Allen, William Young, Jean Campbell Butler, and Michael Capuzzo umumnya setuju dengan pendapat Murphy dan Lucas bahwa hiu putih lah yang menjadi pelaku dari serangan ini.[41]

Akan tetapi, Yayasan National Geographic melaporkan pada tahun 2002 bahwa "beberapa pakai mengusulkan bahwa hiu putih mungkin faktanya bukan merupakan hiu yang bertanggung jawab atas banyak serangan yang dituduhkan kepada spesies. Mereka berkata bahwa tersangka sebenarnya di balik dari peristiwa yang teradi termasuk serangan hiu di New Jersey pada tahun 1916 adalah spesies yang jarang diketahui, yaitu Hiu banteng"[42]

Biologists Amerika Sikat, George A. Llano dan Richard Ellis berpendapat bahwa seekor hiu banteng mungkin bisa bertanggung jawab atas serangan yang terjadi . Hiu banteng ini berenang dari laut lepas ke sungai air tawar dan aliran air lain sehingga dia mungkin menyerang orang-orang di seluruh dunia. Liano menulis pendapat di dalam bukunya yang berjudul Sharks: Attacks on Man (1975):.

salah satu hal paling mengejutkan dari peristiwa ini adalah jarak anyara tempat kejadian dan laut lepas. Buku ini juga memperlihatkan kejadian interaksi pertemuan hiu dan manusia di Ahwaz, Iran, yang berjarak 90 mil (140 km) dari laut lepas. Hal ini juga menjadi menarik untuk menulis bahwa hiu tersebut hidup di Danau Nicaragua yang merupakan sebuah perairan tawar setelah dia " membunuh dan melukai orang-orang yang sedang mandi.[43]

Ellis menunjukkan bahwa hiu putih merupaka seekor hiu yang hidup di lautan dan hiu yang ditangkap oleh Schleisser ditangkap di lautan. Untuk menangkapnya saat berenang didalam sebuah anak sungai yang sedang pasang merupakan hal yang tidak biasa dan mungkin mustahil. Sedangkan bagi hiu banteng, hiu ini terkenal dengan keberadaanya di air tawar sekaligus sifatnya yang agresif dan ganas. Dia mengakui bahwa spesies hiu banteng jarang ditemui di perairan New Jersey, tapi setidaknya lebih sering bila dibandingkan dengan hiu putih.[44]

Pada wawancara dengan Michael Capuzzo yang merupakan seorang iktiologis, George H. Burgess menduga , " Terkait spesies manakah yang terlibat akan selalu diragukan dan terus berus menghasilkan debat yang bersemangat. Akan tetapi, Burgess tidak menghitung hiu putih sebagai bagian dari spesies yang diperkirakan menjadi pelaku.

Hiu banteng mendapatkan banyak pilihan karena lokasinya, Anak Sungai Matawan Creek merupan sebuah wilayah air payau atau air tawar yang merupakan sebuah wilayah yang dijauhi oleh hiu putih. Akan tetapi, hasil pengamatan kami memperlihatkan bahwa ukuran anak sungai ini dalam sehingga salinitasnya mendekati air laut dan hiu putih berukuran dengan jelas dapat masuk ke area tersebut. Karena seekor hiu putih yang berukuran sesuai dengan yang diperkirakan tertanggkap tidak lama setelah serangan hiu terjadi yang juga mengandung jasad manusia di perutnya. Ditambah lagi, setelah serangan, tidak ada kejadian yang terjadi kembali, kemungkinan bahwa hiu inilah yang menjadi pelaku penyerangan. Wilayah geografi juga memberikan pendapat bahwa serangan-serangan sebelumnya mungkin juga berhubungan dengan hiu yang sama.[45]

Korban jiwa atas serangan hiu pada tahun 1916 terdaftar di International Shark Attack File sebagai korban dari hiu putih .[46]

Peningkatan keberadaan manusia di perairan juga menjadi bukti atas serangan yang terjadi. " Ketika populasi di seluruh dunia terus meningkat tahun demi tahun sekaligus ketertarikan terhadap rekreasi di air . Jumlah serangan hiu di tahun atau tempat tertentu sangat besar dipengaruhi dari jumlah orang-orang yang memasuki perairan [47] Akan tetapi, kemungkinan apakah hanya satu hiu yang terlibat atau tidak masih diperdebatkan. Ilmuwan seperti Victor M. Coppleson dan Jean Butler bergantung pada bukti yang disampaikan oleh Lucas dan Murphy 1916 yang menegaskan bahwa seekor hiu lah yang bertanggung jawab.[48] Sedangkan pendapat lainnya, Fernicola mencatat tahun 1916 sebagai "tahun hiu" karena para nelayan dan kapten kapal melaporkan ratusan hiu berenang di wilayah Atlantik tengah di Amerika serikat.[49] Ellis berpendapat bahwa bukti terkait apakah hanya satu atay beberapa hiu telah lama hilang sehingga kita tidak pernah tahu bagaimana faktanya.[50]

Pada tahun 2011, studi lanjutan dilakukan oleh Smithsonian Channel berjudul The Real Story: Jaws. Dokumenter ini melihat lebih dekat terhada pristiwa berantai dari sudut pandang berbeda. Bila dilihat dari peristiwa serangan di anak sungai Matawan Creek yang berada pada saat bulan purnama yang juga secara kebetulan akan meningkatkan salinitas lebih dari dua kali lipat beberapa jam sebelum pasang tinggi, hal ini akan mendukung teori bahwa hiu putih yang bertanggung jawab atas serangan ini. Bukti lain adalah luka dari Joseph Dunn yang lebih mungkin disebabkan oleh hiu banteng dibandingkan hiu putih sehingga menghasilkan pendapat bahwa lebih dari satu hiu yang terlibat terhadap kelima peristiwa serangan hiu peristiwa yang terjadi .[51]

Catatan

sunting
  1. ^ Meskipun beberapa sumber menunjukkan umur Joseph 12 tahun, tetapi berdasarkan akta kelahirannya, saat penyerangan Joseph berumur 14 tahun.[10]
  2. ^ Bathers Need Have No Fear of Sharks: Lousy Fish Expert Declares One That Killed Swimmer May Have Sought To Attack Dog," Philadelphia Public Ledger.[17]

Referensi

sunting
  1. ^ Radel, Dan (1 Juli 2016). "1916 shark attacks: The day the terror began". Courier-Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 11 Maret 2022. 
  2. ^ Fernicola 2001, hlm. 1-9.
  3. ^ Fernicola 2001, hlm. 13-21, 29.
  4. ^ Fernicola 2001, hlm. 33-36.
  5. ^ Fernicola 2001, hlm. 44-45.
  6. ^ Fernicola 2001, hlm. 47.
  7. ^ Capuzzo 2001, hlm. 236-42.
  8. ^ Fernicola 2001, hlm. 54, 63.
  9. ^ Fernicola 2001, hlm. 81-82.
  10. ^ "joedunn". mdecoy182.tripod.com. Diakses tanggal 17 Maret 2022. 
  11. ^ Fernicola 2001, hlm. 41, 56- 61, 276.
  12. ^ Mccall, Vivian (12 Juni 2019). "1916 New Jersey Shore shark attacks inspired Jaws and changed the way we view ocean predators". National geographic (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 17 MAret 2022. 
  13. ^ Capuzzo 2001, hlm. 269.
  14. ^ Fernicola 2001, hlm. 9.
  15. ^ "Dies after attack by fish; C.E. Vansant Had Been Bitten While Swimming at Beach Haven." The New York Times (dalam bahasa Inggris). 3 Juli 1916. ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 17 Maret 2022. 
  16. ^ Fernicola 2001, hlm. 9-10.
  17. ^ Fernicola 2001, hlm. 9-11.
  18. ^ "1916 NJ Shark Attacks: The Aftermath". Epic Diving (dalam bahasa Inggris). 29 Juli 2015. Diakses tanggal 24 MAret 2022. 
  19. ^ "Hiu yang membunuh pengunjung yang mandi muncul dari Pantai Jersey" (PDF). New York Times. 7 Juli 1916. Diakses tanggal 25 Maret 2022. 
  20. ^ Allen, Thomas B. (1996). Shadows in the sea. Internet Archive. Lyons & Burford Publishers. hlm. 7. ISBN 978-1-55821-518-4. 
  21. ^ Fernicola 2001, hlm. 21-22.
  22. ^ a b "Many See Sharks, But All Get Away. Matawan's Population, With Weapons And Dynamite, Seek Man-Eater That Killed Two. Science Admits Its Error. No Longer Doubted That Big Fish Attack Men. New Theories As To Why Coast Is Now Infested" (PDF). The New York TImes. 14 Juli 1916. Diakses tanggal 27 Maret 2022. 
  23. ^ Fernicola 2001, hlm. 26-27.
  24. ^ Capuzzo 2001, hlm. 267-269.
  25. ^ "SHARK GUARDS OUT AT BEACH RESORTS; Wire Nets Set Against Supposed Man-Eater That Killed Spring Lake Bather. PATROL BOATS AT ASBURY Sailor of Tropic Seas Tells How to Scare Off Big Fish Attack ;- Just Splash and Yell, He Says". The New York Times (dalam bahasa Inggris). 8 Juli 1916. hlm. 18. ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 28 maret 2022. 
  26. ^ Fernicola 2001, hlm. 67.
  27. ^ a b Fernicola 2001, hlm. 68-70.
  28. ^ "Motor Boats Hunt Man-Eating Sharks Off Jersey Coast". Atlanta Constitution. 14 Juli 1916. hlm. 1. 
  29. ^ Fernicola 2001, hlm. 81.
  30. ^ Fernicola 2001, hlm. 72.
  31. ^ Fernicola 2001, hlm. 151.
  32. ^ Fernicola 2001, hlm. 7-8.
  33. ^ Fernicola 2001, hlm. 144-145.
  34. ^ Fernicola 2001, hlm. 151-156.
  35. ^ Fernicola 2001, hlm. 163.
  36. ^ Fernicola 2001, hlm. 163-164.
  37. ^ Fernicola 2001, hlm. 179.
  38. ^ Barrett P. Smith, "Perhaps It Was a Turtle," The New York Times, July 14, 1916, hal. 10.
  39. ^ "sharks-and-submarines". The New york Times. 15 Juli 1916. Diakses tanggal 31 Maret 2022. 
  40. ^ Fernicola 2001, hlm. 184.
  41. ^ Fernicola 2001, hlm. 179-180.
  42. ^ Handwerk, Brian (19 Juli 2005). "Bull Shark Threat: They Swim Where We Swim". Animals (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 31 Maret 2022. 
  43. ^ George A. Llano, Sharks: Attacks on Man (New York: Tempo Books, 1975), pp. 57–58, ISBN 0-448-12217-0.
  44. ^ Ellis, Richard (1989). The book of sharks. Internet Archive. New York : Knopf. hlm. 156. ISBN 978-0-679-72210-6. 
  45. ^ George H. Burgess, wawancara denganMichael Capuzzo, n.d., available at Random House.com; last accessed 31 Maret 2022.
  46. ^ "Maps & Data". Florida Museum (dalam bahasa Inggris). 2018-01-24. Diakses tanggal 2022-03-31. Data ini dapat dilihat pada peta grafik dengan memilih menu , "1916–2006 United States (incl. Hawaii) Confirmed Unprovoked Attacks by White Sharks",
  47. ^ Burgess, George (24 Januari 2018). "Shark Attacks vs. Population Growth". Florida Museum (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 31 MAret 2022. 
  48. ^ Fernicola 2001, hlm. 248.
  49. ^ Fernicola 2001, hlm. 229-231.
  50. ^ Ellis 1989, hlm. 187.
  51. ^ The Real Story: Jaws (Smithsonian Channel, 2011); terakhir di akses pada tanggal 31 Mei 2011

Daftar pustaka

sunting