Sel punca dewasa adalah sel yang berasal dari jaringan dewasa dengan kemampuan memperbaharui diri dan berdiferensiasi menjadi sel yang sesuai dengan jaringan asalnya.[1] Walaupun pada umumnya sel punca dewasa hanya menghasilkan satu atau beberapa jenis sel yang berhubungan dengan jaringan asalnya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa sel punca dewasa juga dapat dmanipulasi untuk menjadi berbagai macam sel lainnya.[2] Definisi lain dari sel punca dewasa adalah sel yang terletak pada jaringan dewasa dan membelah secara otomatis atau karena respon terhadap sinyal regulasi, untuk memproduksi sel-sel yang berperan dalam homeostasis mahluk hidup.[3]

Sel punca mesenkimal, salah satu sel punca dewasa yan berasal dari sumsum tulang belakang dan jaringan adiposa
[pranala nonaktif permanen] l puncak dewasae Sel punca mesenkimal, salah satu sel punca dewasa yan berasal dari sumsum tulang belakang dan jaringan adiposa

Sifat-sifat sunting

Salah satu sifat sel punca dewasa adalah mereka dapat diambil dan ditransplantasikan dari individu yang sama sehingga terapi imunosupresi (penekanan sistem imun) dapat dihindari.[4] Berbeda halnya dengan sel punca dari sumber lain yang masih membutuhkan terapi imunosupresi (penekanan sistem imun) untuk menghindari reaksi penolakan dan intoleransi sistem imun akibat dari ketidakcocokkan antara jaringan donor dengan jaringan resipien.[4]

Sumber-sumber sunting

Sel punca dewasa dapat diambil dari berbagai sumber seperti:

  1. Otak mempunyai sel punca yang dapat diubah menjadi berbagai jenis sel darah seperti sel mieloid, sel limfoid, dan juga sel hematopoietik.[5]
  2. Sumsum tulang belakang merupakan sumber sel punca dewasa paling umum yang menghasilkan sel punca hematopoietik.[4] Sel punca jenis ini telah digunakan secara ekstensif untuk transplantasi sumsum tulang belakang dalam pengobatan kanker darah seperti leukemia.[4] Selain itu juga dapat digunakan untuk memperbaiki otot jantung yang rusak dengan cara menginjeksi mereka ke daerah yang rusak untuk membentuk pembuluh baru dan meningkatkan kapasitas fungsional jantung.[4]
  3. Darah tepi atau darah yang mengalir pada pembuluh darah diketahui memiliki sel punca yang berperan dalam pembentukan sel darah(hematopoiesis).[6] Selain itu, sel punca dari darah manusia dapat berdiferensiasi menjadi sel hati, saluran pencernaan, dan kulit.[6]
  4. Pembuluh darah.[4]
  5. Saluran pencernaan memiliki sel punca tepatnya pada bagian epitel usus untuk mendukung pergantian terus-menerus dari sel-sel epitel usus.[7] Salah satu tantangan yang dihadapi adalah mengidentifikasi niche atau relung dari sel punca tersebut karena jawabannya akan memberi petunjuk mengapa beberapa pasien yang terinfeksi Helicbacter pylori dapat terkena tukak lambung sementara sebagian besar orang yang memiliki H. pylori pada lambungnya tidak terkena tukak lambung, kemungkinan sel punca berperan dalam hal tersebut.[7]
  6. Kornea[4]
  7. Hati[4]
  8. Pankreas[4]

Aplikasi sunting

Pengobatan penyakit Parkinson sunting

Salah satu sumber alternatif sel untuk mengobati penyakit Parkinson adalah menggunakan sel punca dewasa yang berasal dari sumsum tulang belakang untuk menggantikan sel-sel neuron (saraf) otak yang rusak.[8]

Penelitian sunting

Kanker sunting

Dalam beberapa tahun terakhir, penerimaan konsep sel punca dewasa telah meningkat. Sekarang ada hipotesis bahwa sel-sel punca berada di banyak jaringan dewasa dan bahwa sel-sel yang unik ini tidak hanya bertanggung jawab atas proses reparatif dan regeneratif yang normal tetapi juga dianggap sebagai target utama untuk perubahan genetik dan epigenetik, yang berpuncak pada banyak abnormal kondisi termasuk kanker.[9][10]

Resistensi multiobat sunting

Sel punca dewasa mengekspresikan transporter dari famili kaset pengikat ATP yang aktif memompa beragam molekul organik keluar dari sel.[11] Banyak obat-obatan yang dipompa keluar oleh transporter ini yang memberikan resistensi multiobat ke dalam sel. Ini memperumit desain obat, misalnya terapi bertarget sel punca saraf untuk pengobatan depresi klinis.

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ Lanza RP, Hogan, Pedersen R, Melton D, Gaerhart J. 2009. Essentials of Stem Cell Biology. San Diego: academic Press.
  2. ^ Marzili A. 2007. Stem Cell Research and Cloning. New york: Chelsea House Publishers
  3. ^ Marshak DR, Gottlieb D, Gardner RL. 2001. Stem Cell Biology. New York: Cold Spring Harbor Laboratory Press.
  4. ^ a b c d e f g h i (Inggris) Svendsen C, Ebert AD. 2008. Encyclopedia of Stem Cell Research. Los Angeles: SAGE Publications.
  5. ^ Bjornson CRR, Rietze RL, Reynolds BA, Magli MC, Vescovi AL. 1999. Turning brain into blood: a hematopoietic fate adopted by adult neural stem cells in vivo. Science 283(5401):534-537.
  6. ^ a b Körbling M, Katz RL, Khanna A, Ruifrok AC, Rondon G, Albitar M, Champlin RE, Estrov Z. 2002. Hepatocytes and epithelial cells of donor origin in recipients of peripheral-bood stem cells. N Engl J Med 346:738-746.
  7. ^ a b Bongso A & Lee EH. 2005. Stem Cells: From Bench to Bedside.Singapore: World Scientific Publishing Co. Pte. Ltd.
  8. ^ (Inggris)Dittmar T, Z̈änker KS. 2009. Stem Cell Biology in Health and Disease. Dordrecht: Springer verlag.
  9. ^ Bioinfobank FAQ: Stem cells in adult tissues Retrieved on 21 November 2008 Diarsipkan 27 September 2007 di Wayback Machine.
  10. ^ Cogle CR, Guthrie SM, Sanders RC, Allen WL, Scott EW, Petersen BE (August 2003). "An overview of stem cell research and regulatory issues". Mayo Clinic Proceedings. 78 (8): 993–1003. doi:10.4065/78.8.993. PMID 12911047. 
  11. ^ Chaudhary PM, Roninson IB (July 1991). "Expression and activity of P-glycoprotein, a multidrug efflux pump, in human hematopoietic stem cells". Cell. 66 (1): 85–94. doi:10.1016/0092-8674(91)90141-K. PMID 1712673.