Revolusi Aras (bahasa Arab: ثورة الأرز - thawrat al-arz) atau Intifada Kemerdekaan[2] (bahasa Arab: انتفاضة الاستقلال - intifāḍat al-istiqlāl) adalah rentetan unjuk rasa di Lebanon (khususnya ibu kota Beirut) yang dipicu oleh pembunuhan mantan Perdana Menteri Lebanon, Rafik Hariri. Gerakan rakyat ini terkenal karena menghindari kekerasan, menggunakan pendekatan damai, dan melakukan pembangkangan sipil.[3]

Revolusi Aras
ثورة الأرز
Pengunjuk rasa bergerak ke Alun-Alun Syuhada di Beirut
Tanggal14 Februari – 27 April 2005
LokasiLebanon (khususnya ibu kota Beirut)
SebabPembunuhan mantan Perdana Menteri Lebanon Rafik Hariri Dan para tokoh Lebanon yang Anti-Suriah
Tujuan
  • Menarik tentara Suriah dari Lebanon
  • Menyatukan seluruh rakyat Lebanon dalam memperjuangkan kebebasan dan kemerdekaan
  • Menggulingkan pemerintahan Karami yang pro-Suriah
  • Memecat enam komandan dinas keamanan Lebanon dan Jaksa Agung
  • Memastikan penarikan penuh tentara Suriah beserta dinas keamanannya dari Lebanon
  • Mengungkap pembunuh mantan Perdana Menteri Rafik Hariri
  • Menyelenggarakan pemilu legislatif yang bebas dan demokratis pada musim semi 2005 tanpa campur tangan Suriah
HasilAliansi anti-Suriah menang, tentara Suriah ditarik penuh dari Lebanon, pada 27 April 2005.
Pihak terlibat
Jumlah
Kurang lebih sejuta pengunjuk rasa
Jumlah korban
0
Semboyan gerakan ini Hurriyye, Siyede, Istiqlel (kebebasan, kedaulatan, kemerdekaan), dan Haqiqa, Hurriyye, Wehde wataniyye (kebenaran, kebebasan, persatuan bangsa)

Sasaran utama mereka adalah penarikan tentara Suriah dari Lebanon, pembentukan pemerintahan independen tanpa campur tangan Suriah, pembentukan komisi internasional untuk menyelidiki pembunuhan Perdana Menteri Hariri, pengunduran diri dinas keamanan agar rencana ini terlaksana, dan penyelenggaraan pemilihan umum legislatif yang bebas. Para pengunjuk rasa menuntut Suriah tidak lagi merecoki perpolitikan Lebanon. Sebelum Revolusi Aras, Suriah memiliki 14.000 tentara dan agen intelijen di Lebanon.[4] Semua tentara Suriah kemudian dipulangkan dari Lebanon pada 27 April 2005. Sasaran utama revolusi tercapai seiring dibubarkannya pemerintahan pro-Suriah.

Kalangan oposisi mengusung simbol selendang putih-merah dan pita biru. Semboyan yang paling sering didengungkan oleh gerakan ini adalah Hurriyyeh, Siyedeh, Istiqlel (kebebasan, kedaulatan, kemerdekaan).

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ Lihat Resolusi 1559 Dewan Keamanan PBB
  2. ^ [1] Diarsipkan 9 June 2008 di Wayback Machine.
  3. ^ Rudy Jaafar and Maria J. Stephan, "Lebanon's Independence Intifada: How an Unarmed Insurrection Expelled Syrian Forces", in Maria J. Stephan (ed.), Civilian Jihad: Nonviolent Struggle, Democratization, and Governance in the Middle East, Palgrave Macmillan, New York, 2009, pp. 169-85.
  4. ^ Guerin, Orla (6 March 2005). "Syria sidesteps Lebanon demands". BBC News. Diakses tanggal 28 April 2010. 

Pranala luar sunting