Reog Wayang

kesenian budaya dari Bantul, D.I Yogyakarta, Indonesia

Reog Wayang atau Réyog Wayang (Jawa: ꦫꦺꦪꦺꦴꦒ꧀ꦮꦪꦁ, translit. Réyog Wayang)[1] adalah kesenian tradisional khas dari Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.[2] Reog Wayang adalah kesenian tari yang dimainkan oleh beberapa orang yang berkostum dan memerankan tokoh dalam cerita pewayangan. Reog Wayang biasanya dimainkan oleh 20 lebih penari, dengan mengangkat tema perang Baratayudha dan kisah-kisah pewayangan lainnya.

Reog Wayang
Nama asliRéyog Wayang
InstrumenGamelan
AsalKabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia

Jumlah Penari sunting

Reog wayang merupakan kesenian rakyat yang berjumlah sekitar 40 orang penari terdiri dari 30 orang penari dan dua orang penari perempuan. Jumlah ini juga bisa dikurangi menjadi 32 orang dengan 24 orang penari pokok. Pemain pendukung bisa berusia 17-30 tahun dan ada juga yang berusia 7 tahun dan sekitar umur 40 tahun untuk para penabuh gamelan yang rata-rata berjulah 8 orang.

Properti Tari sunting

Properti tari disesuaikan dengan karakter pemain namun properti yang biasa dibutuhkan adalah keris, pedang, dan bendera.

Nilai, Makna, Fungsi sunting

Makna filosofis kesenian Reog Wayang dapat dilihat dari berbagai aspek, yakni makna sebagai hiburan, tuntunan, sebagai identitas sosial, makna persatuan, religi, pelapisan sosial, makna kebudayaan (mewarisi budaya leluhur). Nilai dan makna bagi pelaku antara lain untuk meningkatkan kesejahteraan, makna hiburan, makna persatuan, makna penyaluran bakat, status sosial, makna hubungan sosial, dan pelestarian budaya.

Reog Wayang berkembang di Bantul dengan fungsi kultural yang hidup dalam kehidupan sehari-hari mereka seperti acara dusun dan berbagai acara hajatan dan pergelaran kesenian lainnya.

Lihat pula sunting

Referensi sunting